Jantung

Hati-Hati? Stress Bisa Sebabkan Henti Jantung

Hati-Hati? Stress Bisa Sebabkan Henti Jantung

Menurut data dari Perkumpulan Kardiologis Indonesia (PERKI), kasus henti jantung di Indonesia terjadi sekitar 10 dari 100.000 orang normal yang berusia di bawah 35 tahun. Secara keseluruhan, jumlah kasus henti jantung di Indonesia setiap tahunnya diperkirakan mencapai 300.000 hingga 350.000 kejadian. Angka ini menunjukkan bahwa henti jantung bukanlah kondisi yang bisa dianggap remeh.

Henti jantung adalah kondisi darurat medis di mana jantung tiba-tiba berhenti berdetak, menghentikan aliran darah ke seluruh tubuh. Salah satu faktor yang sering dikaitkan dengan henti jantung adalah stres, baik stres fisik maupun emosional.

Bagaimana Stres Dapat Menyebabkan Henti Jantung?

Stres yang berkepanjangan dapat memicu henti jantung melalui beberapa cara sebagai berikut:

1.      Peningkatan Tekanan Darah

Saat stres, tubuh melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol. Kedua hormone ini dapat meningkatkan tekanan darah dan memperberat kerja jantung.

2.      Gangguan Irama Jantung (Aritmia)

Stres dapat mengganggu keseimbangan listrik jantung, yang bisa menyebabkan gangguan irama jantung (aritmia).

3.      Penyempitan Pembuluh Darah

Pada saat stress, hormone adrenalin meningkat sehingga terjadi respons "fight or flight" tubuh yang merupakan bagian dari sistem saraf otonom. Respons ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan detak jantung yang meningkatkan risiko serangan jantung yang bisa berujung pada henti jantung.

4.      Peradangan dan Kerusakan Pembuluh Darah

Stres kronis dapat menyebabkan peradangan, meningkatkan risiko penyakit jantung koroner yang bisa memicu henti jantung mendadak.

5.      Pembekuan darah

Stres dapat memicu pembentukan gumpalan darah (thrombus) yang berlebihan, jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan henti jantung apabila ditemukan faktor risiko lainnya. 

Baca Artikel: 10 Macam Penyakit Jantung yang Paling Sering Terjadi

Gejala yang Harus Diwaspadai

Jika Anda sedang mengalami stress, sebelum mengalami henti jantung, terdapat beberapa gejala yang harus diwaspadi yaitu:

  • Nyeri dada sebelah kiri atau rasa tidak nyaman di dada
  • Pusing
  • Napas pendek atau sesak napas
  • Detak jantung tidak teratur atau berdebar-debar
  • Kelelahan ekstrem tanpa penyebab yang jelas

Jika seseorang mengalami henti jantung, ia akan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba (pingsan) dan denyut nadi nya melambat.

Cara Mencegah Henti Jantung Akibat Stres

1.      Kelola Stres dengan Baik

Meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dapat membantu mengurangi stres. Selain itu jaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu istirahat yang cukup 7-8 jam di malam hari.

2.      Jaga Pola Hidup Sehat

  • Konsumsi makanan sehat seperti sayur, buah, dan makanan rendah lemak jenuh
  • Kurangi makanan dan minuman tinggi gula
  • Lakukan olahraga teratur untuk menjaga kesehatan jantung
  • Tidur cukup untuk mendukung kesehatan kardiovaskular

3.      Hindari Rokok dan Alkohol

Rokok dan alkohol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan memperburuk kondisi stres. Nikotin dalam rokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, serta memicu peradangan yang berkontribusi pada penyakit jantung. Sementara itu, konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, mengganggu keseimbangan elektrolit, dan melemahkan otot jantung. Mengurangi atau berhenti mengonsumsi rokok dan alkohol dapat membantu menjaga kesehatan jantung serta menurunkan risiko stres berlebihan.

4.      Berkumpul bersama keluarga dan kerabat

Bertemu dengan keluarga dan kerabat dapat membantu mengurangi hormone stress dan menurunkan risiko penyakit jantung.

5.      Rutin Periksa Kesehatan Jantung

Jika memiliki riwayat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, periksakan diri secara berkala ke dokter.

Memang tidak semua gejala stres dapat menyebabkan masalah jantung. Setiap orang merespons situasi yang menyebabkan stres dengan cara yang berbeda. Beberapa orang mungkin memiliki reaksi yang kuat hingga dapat memunculkan risiko penyakit jantung.

Apabila kamu menemukan gejala–gejala di atas dan sedang mengalami kondisi stress berkepanjangan segera konsultasikan langsung dengan dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan menyeluruh. 

Yuk, download aplikasi media kesehatan KlikDokter sekarang juga! Jika kamu membutuhkan informasi seputar obat maupun informasi seputar penyakit, tersedia kolom pencarian yang memudahkan kamu untuk mengakses informasi lebih dalam.

Referensi :

1.      Ikatan Dokter Indonesia. CPR 119. Diakses Mraet 2025. https://idimalangraya.org/2023/10/18/cpr-119-kenali-pahami-dan-tangani-henti-jantung-mendadak-di-sekitar-kita.

2.      National Library of Medicine. Impact of Acute and Chronic Stress on Thrombosis in Healthy Individuals and Cardiovascular Disease Patients. Diakses Maret 2025. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7659944/

3.      American Heart Association. Chronic Stress Can Cause Heart Trouble. Diakses Maret 2025. https://www.heart.org/en/news/2020/02/04/chronic-stress-can-cause-heart-trouble

4.      Yale Medicine. Stress Management Can Help Keep your Heart Healthy. Diakses Maret 2025. https://www.yalemedicine.org/news/stress-affects-your-heart#:~:text=Prolonged%20elevations%20of%20another%20stress,for%20heart%20disease%2C%20she%20adds.