Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan kondisi medis yang serius dan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.
Dalam upaya mengelola hipertensi, banyak orang mencari berbagai strategi, termasuk puasa makan. Namun, apakah puasa makan benar-benar efektif dalam menurunkan tekanan darah? Bersama redaksi KlikDokter, dr. Atika akan mengeksplorasi pertanyaan tersebut!
Hipertensi terjadi ketika tekanan darah dalam arteri meningkat secara signifikan, sehingga memaksa jantung untuk bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Faktor-faktor seperti gaya hidup yang tidak sehat, pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan stres dapat menyebabkan atau memperburuk hipertensi.
Artikel lainnya: Menu Buka Puasa Sehat untuk Penderita Hipertensi
Mekanisme Puasa Makan
Puasa makan, terutama puasa intermiten, telah menjadi populer sebagai metode untuk meningkatkan kesehatan dan menurunkan berat badan.
Selama puasa makan, tubuh mengalami perubahan metabolik, termasuk penurunan kadar insulin dan peningkatan sensitivitas insulin. Hal ini dapat mengarah pada peningkatan metabolisme lemak dan penurunan tekanan darah.
Bukti Ilmiah
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara puasa makan dan penurunan tekanan darah pada individu dengan hipertensi.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine pada tahun 2016 menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat menyebabkan penurunan tekanan darah pada orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Studi lain yang dilakukan pada hewan dan manusia juga menunjukkan bahwa puasa makan dapat memiliki efek positif pada tekanan darah. Mekanisme yang diusulkan termasuk penurunan resistensi insulin, peningkatan sensitivitas insulin, dan pengurangan stres oksidatif.
Artikel lainnya: Sering Kencing di Malam Hari Juga Tanda Hipertensi?
Implikasi Klinis
Meskipun bukti ilmiah yang ada menunjukkan bahwa puasa makan dapat memberikan manfaat dalam menurunkan tekanan darah, penting untuk diingat bahwa hasilnya dapat bervariasi antara individu.
Selain itu, puasa makan tidak boleh dianggap sebagai pengganti perawatan medis yang diresepkan oleh dokter. Orang dengan hipertensi harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan mereka sebelum memulai program puasa makan atau mengubah rencana pengobatan mereka.
Bagi mereka yang tertarik untuk mencoba puasa makan sebagai bagian dari upaya pengelolaan hipertensi mereka, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
- Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan bahwa puasa makan aman dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan individu.
- Pilih metode puasa makan yang sesuai dan konsisten dengan gaya hidup Kamu.
- Jangan mengabaikan asupan nutrisi yang seimbang selama periode puasa makan. Pastikan untuk tetap terhidrasi dan konsumsi makanan sehat saat tidak berpuasa.
Artikel lainnya: Tanda-Tanda Anda Punya Bakat Hipertensi
Puasa makan dapat menjadi strategi yang efektif dalam menurunkan tekanan darah pada individu dengan hipertensi, namun efeknya dapat bervariasi antara individu. Penting untuk memahami risiko dan manfaatnya serta berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program puasa makan.
Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan medis yang sesuai, puasa makan dapat menjadi tambahan yang berharga dalam upaya mengelola hipertensi dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Jika Kamu punya pertanyaan seputar hipertensi gunakan layanan Tanya Dokter dan buatlah jadwal secara langsung dengan menggunakan Temu Dokter. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu.
Jangan lupa untuk selalu rutin cek kesehatan jantung Kamu dengan pesan layanan pemeriksaan kesehatan jantung bisa dilakukan secara online.
Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang untuk mendapatkan informasi kesehatan dan belanja keperluan kesehatan lainnya di KALStore.