Salah satu faktor penyebab penyakit jantung koroner adalah faktor keturunan. Namun, kebiasaan hidup tidak sehat yang juga “diturunkan” ke anak juga bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Jika dibiarkan, kebiasaan hidup tidak sehat bisa semakin menjalar ke generasi berikutnya. Sebaliknya, kebiasaan hidup sehat dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung hingga 20-40 persen. Apa saja kebiasaan hidup sehat tersebut?
-
Ngemil
Anda ingin ngemil? Boleh. Sesungguhnya ngemil dapat membuat Anda cukup kenyang, sehingga bisa melakukan aktivitas sampai waktu makan utama tiba. Ngemil juga membantu Anda untuk tidak makan secara berlebihan saat makan siang atau makan malam. Bagi perokok, ngemil juga menjadi salah satu alternatif untuk berhenti merokok. Hanya saja, Anda harus memerhatikan jenis dan porsi camilan yang dikonsumsi.Sebaiknya Anda menjadikan buah-buahan segar sebagai camilan. Sebab buah-buahan kaya nutrisi dan memberikan rasa segar. Menu camilan kismis, pisang, dan beberapa potong biskuit juga baik. Yang menjadi masalah adalah jika Anda ngemil gorengan, roti manis, atau biskuit dalam jumlah banyak. -
Minum Air Delapan Gelas Sehari
Delapan gelas sehari adalah patokan yang praktis dan mudah agar tubuh mendapatkan cukup cairan. Kadang, rasa haus membuat Anda ingin makan berlebihan. Cobalah minum air terlebih dahulu, ketika lambung teregang dan memberikan sinyal kenyang ke otak, Anda tidak akan makan berlebihan. Makan berlebihan akan membuat Anda kelebihan kalori dan menumpuk lemak di tubuh Anda.Bagi anak-anak yang kelebihan berat badan, mereka akan cenderung berisiko mengalami serangan jantung ketika dewasa. Selain itu, tentu meningkat risiko mengalami tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyakit gula. -
Bermain Secara Rutin
Kini gawai (gadget) tampaknya menjadi teman bermain yang utama bagi anak-anak. Gawai cenderung membuat anak-anak dan bahkan orang dewasa jarang beraktivitas fisik. Mereka lebih sering duduk sambil bermain dengan gawai mereka. Bahkan ketika sedang kumpul keluarga di rumah, mereka pun masih berkutat dengan gawai.Bagi Anda yang sudah punya keluarga, luangkanlah waktu bersama keluarga untuk berolahraga secara rutin. Nikmati bermain bersama keluarga, berlari, atau berjalan kaki saat car free day, berjalan kaki di taman kota, bersepeda, berenang, hiking, atau kegiatan outdoor lainnya.Aktivitas fisik membuat sirkulasi tubuh menjadi lebih baik, pikiran lebih segar, dan yang paling utama membantu membakar kalori berlebih serta mengurangi terjadinya timbunan lemak yang merugikan tubuh. -
Makan Bersama
Anak belajar dengan cara meniru perilaku orang terdekat mereka. Orangtua adalah orang terdekat anak, sehingga anak akan dengan mudah meniru perilaku orangtua. Makan adalah salah satu kebiasaan yang bisa ditiru anak.Apabila Anda terbiasa mengonsumsi banyak nasi dan sedikit memakan sayur atau buah, anak pun akan menirunya. Apabila Anda suka makan gorengan, besar kemungkinan anak juga punya hobi yang sama.Memiliki kebiasaan waktu makan bersama keluarga sangat penting. Anda bisa membiasakan diri untuk menyajikan makanan sehat untuk keluarga. Contohnya, nasi merah dan roti gandum. Keduanya adalah sumber karbohidrat yang baik.
Aneka sayur juga menjadi menu wajib. Ikan laut dan daging ayam tanpa lemak, dengan tahu dan tempe adalah salah satu contoh sumber protein yang baik disajikan di meja makan. Buah-buahan adalah menu penutup yang menyehatkan sekaligus menyegarkan.
Apabila Anda tidak membiasakan sejak sekarang untuk hidup sehat, kebiasaan ini dapat “diturunkan” ke generasi selanjutnya dan memperkuat faktor keturunan yang sejak semula juga merupakan risiko penyakit jantung koroner.
Sebaliknya, kebiasaan hidup sehat dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung antara 20 sampai 40 persen. Apa saja kebiasaan hidup sehat tersebut?
Jadi, sudah jelas ya, penanganan penyakit jantung koroner bukan saja mengenai obat-obatan atau prosedur medis, tapi juga melibatkan kebiasaan hidup sehat. Yuk, terapkan kebiasaan hidup sehat mulai sekarang demi kesehatan jantung keluarga Anda.
(BA/MFW)