Jantung

Anak Suka Jajan Cilor, Hati-hati Kolesterol Naik

Krisna Octavianus Dwiputra, 04 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anak Anda suka jajan cilor di sekolah? Hati-hati, jajanan ini memang enak dan harganya murah, tapi bisa menyebabkan kolesterol dalam darah naik!

Anak Suka Jajan Cilor, Hati-hati Kolesterol Naik

Seiring perkembangan zaman, banyak makanan olahan yang terus berinovasi. Salah satunya adalah ketika aci dicampur dengan telor (telur) yang disingkat cilor. Biasanya, makanan ini sangat disukai oleh anak-anak. Namun, jajanan enak ini bisa membuat kolesterol pada anak naik.

Mudah sekali menemukan jajanan cilor. Makanan ini banyak dijual di depan berbagai sekolah. Ya, memang jajanan ini sangat identik dengan anak-anak sekolahan. Ini karena murah meriah dan rasanya yang enak. Sekali makan, rasanya bikin ketagihan!

Singkatnya, cilor adalah aci yang diolah memakai telur. Makanan ini berbahan dasar tepung kanji atau tapioka, lalu dibentuk bulat kecil sekitar ukuran 2 cm. Lalu, dicelupkan ke dalam telur dan digoreng.

Makanan khas kota Bandung ini sebenarnya "sebangsa" dengan cilok dan cimol. Sama-sama berbentuk bulat dan berbahan dasar tepung kanji. Oleh karena itu, makanan ini sangat hits. Siapa sekarang yang tidak suka dengan kudapan-kudapan tersebut?

Cilor biasanya digoreng dalam panci khusus yang berbentuk bulat-bulat. Bisa dicampurkan dengan topping seperti keju parut, potongan daging, saus barbeku, atau sambal. Tak heran bila camilan ini semakin menggiurkan.

Pada dasarnya, cilor memang sangat membutuhkan minyak dalam proses menggorengnya. Tapi, seringkali minyak yang dipakai sudah digunakan berulang kali atau penggunaannya berlebihan.

Artikel Lainnya: Ciri Kolesterol Tinggi yang Perlu Anda Waspadai

1 dari 2

Bahaya Kolesterol Bila Anak Jajan Cilor Terlalu Banyak

Ya, makanan yang digoreng sangat mudah ditemukan di Indonesia. Termasuk juga dengan cilor yang menjadi kesukaan banyak orang, tak terkecuali anak-anak.

Sayangnya, konsumsi makanan ini ternyata bisa menyebabkan kolesterol menjadi naik. Namun, kolesterol naik tak melulu karena makanan yang digoreng. Jenis-jenis makanan tertentu bisa juga menyebabkan peningkatan kadar kolesterol.

Seperti dikatakan oleh dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc Hons dari KlikDokter, kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi adalah faktor terbesar dari kadar kolesterol di dalam tubuh. 

“Sering mengonsumsi gorengan dan makanan berlemak, seperti daging merah, jeroan (terutama otak), seafood (udang dan cumi), dan produk susu sangat bisa meningkatkan kolesterol,” tutur dr. Jesslyn.

Gorengan atau makanan yang diproses menggunakan minyak goreng seperti cilor memang berkontribusi pada terjadinya kolesterol tinggi. Akan tetapi, apabila mampu membatasi porsi dan frekuensi konsumsi, efek yang ditimbulkan tidak akan besar.

Namun, satu hal yang juga perlu diperhatikan oleh Anda penikmat cilor adalah penggunaan minyak goreng yang berulang. Tak jarang, demi menghemat modal, tukang cilor menggunakan minyak yang sebelumnya sudah digunakan berkali-kali.

Penggunaan minyak goreng berulang ini disebut dengan minyak jelantah. Minyak jelantah atau minyak yang sudah digunakan berulang kali, bersifat kaya akan radikal bebas.

Tingginya kadar radikal bebas di dalam tubuh dapat menimbulkan bahaya kesehatan, sebab radikal bebas akan memicu peradangan. Peradangan ini dapat merusak sel, mengganggu keseimbangan sel, bahkan mengubah sifat sel menjadi karsinogenik, sehingga meningkatkan potensi kanker.

Artikel Lainnya: Kolesterol Tinggi, Kapan Harus Minum Obat?

2 dari 2

Jaga Asupan Supaya Kolesterol Tidak Naik

Namun, agar kolesterol tidak naik, sebaiknya Anda juga menjaga asupan sehari-hari. Jangan selalu menyalahkan makanan yang digoreng seperti cilor atau gorengan.

Pasalnya, menjadi sangat percuma kalau membatasi gorengan tapi tidak mengatur porsi dan frekuensi konsumsi makanan berlemak. Makanan yang dimaksud seperti daging merah, seafood, dan susu. Bila dikonsumsi berlebihan, risiko mengalami kolesterol tinggi tetap akan melonjak.

Sudah jelas, mengonsumsi gorengan memang menjadi salah satu pemicu kolesterol naik. Akan tetapi, menjaga asupan makanan juga perlu untuk mewujudkan pola makan yang sehat.

Selain itu, faktor gaya hidup juga turut memengaruhi tingginya kadar kolesterol. Kalau Anda adalah orang yang malas berolahraga, maka besar kemungkinan akan mengalami kolesterol tinggi. Hal ini sebaiknya segera dihentikan.

Sebab, ketika seseorang kurang aktif bergerak, tubuh akan kehilangan kemampuan untuk mengubah lemak menjadi energi. Hasilnya, lemak akan tersimpan dan menumpuk di dalam tubuh, sehingga kadar kolesterol jahat (LDL) pun ikut meningkat. 

Satu hal yang juga perlu diperhatikan adalah masalah manajemen stres. Faktor yang satu ini juga memainkan peranan penting dalam urusan kolesterol.

Faktanya, stres berkepanjangan dan tidak kunjung usai dapat meningkatkan hormon kortisol dan adrenalin. Cepat atau lambat, kondisi ini akan memicu peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.

Jadi, pada dasarnya kolesterol tinggi tidak hanya dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang diolah dengan minyak goreng saja. Meskipun Anda telah membatasi konsumsi gorengan, kadar kolesterol bisa tetap tinggi jika pola makan tidak dijaga, tidak berolahraga, dan mengalami stres.

Agar kesehatan tubuh dapat terus terjaga, seimbangkan pola makan yang sehat dengan olahraga. Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan. Selain itu, kontrol stres berlebih agar tidak mengganggu kesehatan.

Apakah cilor bisa disalahkan bila kolesterol pada anak naik? Bisa saja. Tapi ingat, jajanan ini cuma salah satu dari segelintir penyebab kolesterol naik. Bila ingin berkonsultasi seputar gizi anak, Anda bisa menggunakan layanan LiveChat di aplikasi KlikDokter. Pertanyaan akan langsung dijawab oleh dokter!

(FR/AYU)

Kolesterol