Awas, Hipertensi Bisa Kambuh karena Cuaca Terik

Umumnya, hipertensi atau tekanan darah tinggi dihubungkan dengan pola makan yang tinggi garam dan lemak. Akan tetapi, tak banyak yang tahu ternyata hipertensi bisa kambuh karena cuaca terik, lho! Bagaimana bisa?

Sebelum membahasnya lebih lanjut, hipertensi adalah kondisi kronis tekanan darah yang meningkat. Hipertensi bisa terjadi selama bertahun-tahun tanpa disadari penderitanya. Bahkan tanpa gejala sekalipun, kerusakan pembuluh darah dan jantung terus berlanjut dan dapat dideteksi.

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan berbagai risiko masalah kesehatan, seperti serangan jantung dan stroke.

Anda dikatakan mengalami hipertensi jika jika tekanan sistolik berada di atas 140-159 mmHg dengan diastolik 90-99 mmHg.

Gaya hidup tidak sehat, kurang olahraga, pola makan tinggi garam dan lemak, serta kebiasaan merokok merupakan awal dari kondisi tekanan darah tinggi terjadi pada seseorang. Penderita biasanya menghindari itu semua untuk mencegah naiknya tekanan darah yang bisa akibatkan komplikasi. Namun, selain itu semua, ternyata tekanan darah juga bisa naik akibat cuaca terik.

Beberapa ahli berpendapat bahwa hipertansi turut dipengaruhi jika seseorang mengalami dehidrasi.

Dijelaskan oleh dr. Nitish Basant Adnani, BMedSC, MSc, dari KlikDokter, cuaca terik adalah salah satu penyebab dehidrasi. Saat Anda berpanas-panasan di bawah cuaca terik, tentu cairan tubuh keluar lewat keringat dan Anda pun kehausan. Dalam keadaan itulah dehidrasi bisa terjadi, yaitu kondisi kadar cairan dalam tubuh lebih rendah dari yang seharusnya.

"Seseorang yang dehidrasi akan menunjukkan tanda dan gejala yang khas, seperti badan lemas, mata tampak lebih cekung, buang air kecil berwarna pekat dan frekuensinya menjadi lebih jarang, serta kulit dan bibir yang terlihat kering atau pecah-pecah," jelas dr. Nitish.

Tekanan darah meningkat umumnya ditemukan pada orang yang mengalami dehidrasi jangka panjang. Pasalnya, dehidrasi menyebabkan sel-sel tubuh kekurangan sejumlah cairan, sehingga otak mengirimkan sebuah sinyal untuk melepaskan hormon vasopressin.

"Vasopressin adalah hormon yang dapat menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah. Karena kondisi ini, tekanan darah akan serta-merta mengalami peningkatan," ungkapnya.

Selain itu, kekeringan pada organ tubuh juga dapat menyebabkan volume darah yang bersirkulasi menjadi berkurang. Keadaan ini pada akhirnya bisa memengaruhi tekanan darah. Sederhananya, volume darah yang berkurang ini membuat sirkulasi darah makin sulit.

Akibatnya, jantung akan bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh untuk memasok oksigen. Sehingga, untuk menjaga agar organ-organ tubuh tetap mendapatkan darah yang teroksidasi walaupun jumlah cairan berkurang, tekanan pada pembuluh darah akan meningkat.

Jika aktivitas harian Anda melibatkan panas-panasan di bawah terik matahari, supaya tidak dehidrasi yang bisa berdampak buruk pada tekanan darah usahakan untuk memenuhi kebutuhan cairan. Selalu sedia botol air minum di tas atau tak jauh dari tempat Anda beraktivitas.

Sejatinya, Anda diharuskan untuk minum paling tidaknya sebanyak 2 liter per hari atau 8 gelas. Itu pun turut dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk intensitas aktivitas, jenis kelamin, berat badan, usia, dan kondisi medis tertentu.

Selain itu, Anda juga direkomendasikan untuk menerapkan pola hidup sehat. Konsumsilah makanan sehat bergizi seimbang dan rendah garam. Hindari makanan olahan dan junk food. Stop kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol, serta istirahat secara cukup.

Bukan cuma ancaman pada kulit (apalagi jika tak melindunginya dengan tabir surya), tetapi hipertensi juga bisa kambuh karena cuaca terik. Jika Anda pekerja lapangan yang banyak menghabiskan waktu di bawah sinar matahari, usahakan untuk tidak jauh-jauh dari air minum supaya terhindar dari dehidrasi yang kemudian bisa bikin tekanan darah naik.

(RN/ RVS)