Kolesterol tinggi merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh orang dewasa di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa 7 dari 10 orang dewasa memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa sekitar 50% penderita kolesterol tinggi tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami penyakit tersebut.
Ya, kolesterol tinggi memang seringkali tak menunjukkan gejala apapun. Namun sebenarnya, meski terkesan tak berbahaya, membiarkan adanya kolesterol tinggi di dalam darah bagaikan membiarkan ada ‘bom’ yang bisa meledak sewaktu-waktu.
Kolesterol yang tinggi, bersama dengan beberapa komponen darah lainnya, akan mengendap di pembuluh darah dan menyebabkan pembuluh darah menyempit. Bila penyempitan pembuluh darah ini terjadi terus, lama kelamaan tubuh tak bisa beradaptasi terhadap hal tersebut.
Jadi, ketika penyempitan pembuluh darah terjadi di otak, maka sewaktu-waktu dapat terjadi strok. Sedangkan bila penyempitan pembuluh darah terjadi di jantung, bisa terjadi serangan jantung dadakan dan penyakit jantung koroner.
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa terjadi akibat kolesterol tinggi.
1. Stroke
Kolesterol yang menumpuk di pembuluh darah otak atau di pembuluh darah karotis di leher bisa menyebabkan stroke (strok). Pada umumnya, strok ditandai dengan kelemahan tangan dan kaki satu sisi, kesulitan dalam berbicara, atau mulut mencong yang terjadi secara tiba-tiba.
Bila tidak ditangani segera, kondisi ini dapat menjadi kecacatan seumur hidup. Tak hanya itu bahayanya, orang yang sudah pernah mengalami strok dan memiliki kadar kolesterol tinggi juga sangat rentan mengalami strok berulang.
2. Jantung koroner
Penumpukan kolesterol di pembuluh darah jantung akan menyebabkan penyakit jantung koroner. Penyakit ini ditandai dengan keluhan nyeri dada kiri, terutama bila melakukan aktivitas (misalnya berjalan, berlari, dan sebagainya). Nyeri dada yang dirasakan seperti dada tertimpa benda berat.
Penyakit jantung koroner bukan hanya mengganggu produktivitas sehari-hari, namun juga dapat berisiko menyebabkan kematian. Di Indonesia, penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian paling sering pada orang usia muda.
3. Arteri perifer
Tak hanya di otak dan jantung, kolesterol tinggi juga sering tertimbun pada pembuluh darah di area tungkai bawah. Kondisi ini disebut penyakit arteri perifer. Gejalanya berupa nyeri di tungkai, terutama daerah betis, bila berjalan.
Selain itu, bila penyempitan pembuluh darahnya cukup berat, kaki dan jari-jarinya bisa tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup. Hal ini bisa menyebabkan ujung-ujung jari kaki mati dan membusuk.
4. Diabetes melitus
Kolesterol tinggi juga berkaitan dengan diabetes, sebab kadar kolesterol yang tinggi dapat mencetuskan diabetes. Begitu pula sebaliknya. Adanya diabetes dapat menimbulkan kolesterol tinggi.
Bila diabetes terjadi, berbagai macam komplikasinya juga dapat terjadi. Komplikasi diabetes antara lain adalah gangguan penglihatan (retinopari), gangguan ginjal (nefropati) , gangguan syaraf (neuropati), strok, dan penyakit jantung
Pencegahan sejak dini
Meski dampak kolesterol tinggi sangat mengerikan bagi kesehatan, berita baiknya adalah kolesterol tinggi bisa dicegah dan dideteksi sejak dini.
Terdapat tiga hal utama yang sangat berperan untuk mencegah kolesterol tinggi, yaitu:
- Mengonsumsi makanan yang tinggi serat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (low density lipoprotein/ LDL) dalam darah.
- Melakukan olahraga ritmik (seperti jogging, bersepeda, berenang secara rutin. Lakukan setidaknya empat kali seminggu, dengan durasi 30 menit di setiap sesinya. Olahraga yang teratur membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik.
- Hindari paparan asap rokok. Hal ini bukan hanya berarti dilarang merokok, tetapi juga dilarang berada dalam lingkungan yang penuh asap rokok. Hal ini penting untuk diperhatikkan karena terkena paparan asap rokok akan menurunkan kadar kolesterol baik.
Lalu untuk mendeteksi dini, American Heart Association menyarankan, bila seseorang sudah berusia 20 tahun atau lebih, sebaiknya memeriksakan profil kolesterol darahnya setiap tahun. Seseorang dianggap mengalami kolesterol tinggi bila:
- Kolesterol total ≥200 mg/dl, atau
- Kolesterol LDL ≥100 mg/dl, atau
- Trigliserida ≥150 mg/dl, atau
- HDL
Jadi kolesterol tinggi berbahaya sekali, bukan? Yuk lakukan pemeriksaan kolesterol, dan jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang optimal. Sehingga, Anda pun terbebas dari penyakit strok dan jantung.
[NP/ RVS]