Selama ini Anda mungkin tahu soal lemak sehat bernama omega-3 yang biasanya baik untuk otak dan jantung. Sebenarnya, selain omega-3, ada omega-6 yang juga cukup dibutuhkan oleh tubuh. Tapi, benarkah omega-6 memang bisa mencegah penyakit jantung?
Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, omega-3 dan omega-6 memang sama-sama dibutuhkan oleh manusia. “Sama seperti vitamin B yang banyak jenisnya, begitulah lemak sehat omega, juga banyak jenisnya dan biasanya memang satu turunan senyawa,” ujar dr. Theresia.
Dapat mencegah penyakit jantung?
Selama ini, sudah ada banyak penelitian yang telah membedah peran asam lemak omega-3 dalam kesehatan jantung. Memang, asam lemak omega-6 kurang mendapat perhatian di komunitas medis. Beberapa penelitian belum sepenuhnya mengeksplorasi efek kardiovaskular dari asam lemak esensial ini.
Namun, kini beberapa peneliti sudah melakukan studi terbaru terkait dengan manfaat omega-6 dalam mencegah penyakit jantung. Penelitian terbaru dengan model tikus sebagai percobaan tersebut bisa sedikit menjelaskan bagaimana cara kerja omega-6 untuk jantung Anda.
Secara khusus, studi baru ini dipimpin oleh Profesor Dipak Ramji, dari School of Biosciences di Cardiff University, Inggris. Dia dan rekan-rekannya meneliti efek omega-6 terkait kondisi aterosklerosis.
Aterosklerosis sendiri adalah suatu kondisi di mana penumpukan plak di arteri membuatnya kaku dan sempit. Seiring waktu, aterosklerosis dapat menyebabkan pembekuan dan penyumbatan di dalam arteri, sehingga bisa menyebabkan peristiwa yang mengancam jiwa, seperti stroke atau serangan jantung.
Bahkan, Prof. Ramji dan para peneliti lainnya menyebutkan dalam makalah mereka yang muncul dalam jurnal Biochimica et Biophysica Acta Molecular Basis of Disease, bahwa kejadian aterosklerosis dan komplikasinya bertanggung jawab atas 1 dari 3 kematian secara global.
Manfaat omega-6 bagi jantung
Prof. Ramji dan timnya mempelajari efek asam lemak tak jenuh ganda pada omega-6 yang disebut asam dihomo-gamma-linolenat (DGLA) dalam sistem model tikus yang mengalami aterosklerosis.
Jadi, penelitian baru ini berfokus pada efek DGLA pada sel-sel imun tikus yang disebut makrofag dan menemukan beberapa mekanisme melalui mana asam esensial dapat meringankan atau mencegah aterosklerosis.
"Hasilnya, DGLA melemahkan ekspresi gen pro-inflamasi oleh tiga sitokin kunci: migrasi monositik yang digerakkan oleh kemokin, pembentukan sel busa, dan migrasi (sel otot polos)," lapor para peneliti.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa asam lemak omega-6, yakni DGLA dapat memiliki efek positif pada aterosklerosis pada beberapa tahap, terutama dengan mengendalikan proses kunci yang terkait dengan peradangan dan kemampuan sel untuk mengambil dan memproses kolesterol," ungkap Prof. Dipak Ramji.
"Kami juga mengamati efek perlindungan DGLA pada proses kunci yang terkait dengan aterosklerosis dalam sel endotel dan sel otot polos, dua jenis sel penting lainnya yang terlibat dalam penyakit ini," lanjut ia menjelaskan.
Pekerjaan kolaboratif ini akhirnya membuka jalan baru yang menarik untuk penelitian tentang penggunaan DGLA dalam pencegahan dan pengobatan aterosklerosis. Akan tetapi, peneliti menyebut tantangannya sekarang adalah bagaimana untuk mengambil temuan ini dan memeriksa apakah dapat diaplikasikan pada manusia.
Ya, sayangnya penelitian ini masih pada tikus yang percobaan. Tugas selanjutnya adalah memastikan bahwa omega-6 memang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung manusia. Tapi setidaknya, penelitian ini cukup menggembirakan dan membuat orang semangat mencukupi kebutuhan asam lemak, baik omega-3 dan omega-6.
[MS/ RVS]