Sebagian besar iklan rokok di televisi Indonesia menggambarkan sosok yang keren, gagah, dan energik. Tidak heran, makin banyak orang Indonesia yang ‘tergiur’, meski telah mengetahui bahaya rokok bagi kesehatan.
Fakta menyebutkan bahwa angka perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka perokok di bawah usia 18 tahun meningkat. Dari yang sebelumnya 7,2% menjadi 9,1%.
Kandungan Rokok yang Berbahaya bagi Tubuh
Berdasarkan American Lung Association, dalam satu batang rokok terdapat 600 jenis kandungan zat kimia yang bervariasi. Ketika rokok tersebut dibakar, jumlah zat kimia yang ada di dalamnya bertambah menjadi 7 ribu jenis.
Artikel Lainnya: Sebatang Rokok Sehari Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Dari semuanya, sekitar 69 diantaranya sangat berbahaya bagi kesehatan. Zat-zat yang tergolong sangat berbahaya ini ternyata juga dapat ditemukan sebagai produk rumah tangga. Berikut penjelasannya:
-
Nikotin
Zat yang sangat terkenal sebagai kandungan rokok yang paling utama ini juga dapat Anda temukan dalam insektisida alias pembasmi serangga.
-
Tar
Tar adalah kandungan pada rokok yang juga harus diwaspadai. Pasalnya, ini adalah zat yang digunakan sebagai bahan baku untuk membuat aspal.
-
Karbon Monoksida
Ketika membakar rokok, Anda akan secara langsung menghirup karbon monoksida. Tahukah Anda bahwa karbon monoksida adalah zat utama pada asap kendaraan?
-
Amonia
Amonia sering ditemukan sebagai bahan baku cairan pembersih peralatan rumah tangga. Ya, zat ini juga ada di dalam sebatang rokok!
-
Asam Asetat
Asam asetat atau acetic acid merupakan zat kimia yang sering dijadikan sebagai bahan baku cat rambut. Saat mengisap sebatang rokok, zat ini dapat dengan mudahnya masuk ke tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit.
-
Aseton
Aseton atau aceton adalah zat yang sering digunakan untuk membersihkan cat kuku (kuteks). Zat ini juga ada di dalam sebatang rokok, lho!
Kandungan rokok yang merupakan campuran dari beragam zat kimia sangat mungkin menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Salah satu kasus yang sering terjadi sebagai akibat merokok adalah penyakit jantung koroner.
Artikel`Lainnya: Ibu Perokok = Jantung Koroner pada Calon Bayi hingga Dewasa
Jantung Koroner, Salah Satu Penyakit Akibat Rokok
Penyakit jantung koroner adalah satu dari sekian penyakit mematikan yang bisa terjadi akibat kebiasaan merokok. Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena rokok mengandung nikotin dan karbon monoksida.
-
Efek Nikotin pada Rokok
Jika masuk ke dalam peredaran darah, nikotin dapat merangsang otak untuk melepaskan hormon adrenalin. Hormon ini dapat menurunkan kadar lemak baik (HDL), sehingga kadar lemak jahat (trigliserida) akan meningkat. Peristiwa ini dapat meningkatkan risiko penyumbatan di pembuluh darah jantung.
Selain itu, nikotin juga berpotensi menyebabkan pengentalan darah yang berisiko tinggi mengakibatkan pembekuan darah. Ini dapat memicu terjadinya penyumbatan pembuluh darah yang menuju ke jantung, sehingga fungsi organ ini akan terganggu atau rusak sama sekali.
-
Efek Karbon Monoksida pada Rokok
Karbon monoksida bersifat mengikat hemoglobin di dalam darah. Padahal, hemoglobin bertugas untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Jika hemoglobin terikat sehingga jumlah dan fungsinya menurun, pasokan oksigen di dalam tubuh juga akan berkurang drastis. Nah, tubuh yang kekurangan oksigen akan berusaha untuk meningkatkan pasokan oksigen dengan cara menciutkan (spasme) pembuluh darah.
Jika pembuluh darah terus menciut dalam jangka waktu lama, organ ini akan mengalami gangguan fungsi dan memunculkan sumbatan yang dinamakan aterosklerosis. Apa itu? Aterosklerosis adalah penyebab utama terjadinya penyakit jantung koroner dan serangan jantung!
Dari dua zat tersebut saja, rokok sudah bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Bisa Anda bayangkan apa yang terjadi jika mengisap benda ini terlalu banyak/sering? Tentu saja, peningkatan risiko penyakit jantung koroner.
Terdapat penelitian yang menjelaskan bahwa seseorang yang mengisap rokok lebih dari dua puluh batang dalam sehari berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner.
Setelah mengetahui bahaya rokok bagi kesehatan, masihkah Anda ingin mengisap benda ‘jahat’ yang satu ini? Semoga saja tidak, agar Anda sepenuhnya terhindar dari risiko penyakit jantung koroner dan masalah kesehatan lain yang lebih berbahaya.
Bagi Anda yang tahu lebih lanjut mengenai bahaya rokok atau cara menghentikan kebiasaan merokok agar terhindar dari penyakit jantung koroner, tak perlu sungkan untuk bertanya langsung pada dokter dari KlikDokter lewat fitur Live Chat.
(NB/RPA)