Tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi akibat peningkatan tekanan darah pada dinding arteri saat jantung bekerja ataupun beristirahat.
Hipertensi sering hadir tanpa diketahui lantaran tidak memberikan gejala yang nyata. Namun, penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang mengancam nyawa.
Sejumlah komplikasi yang dapat terjadi, misalnya gagal ginjal, penyakit jantung, gangguan pada mata, stroke, dan lainnya.
Mengetahui hal tersebut, tak sedikit penderita hipertensi yang langsung panik, bahkan sampai menaruh harapan besar pada cara tradisional.
Salah satu terapi tradisional yang diduga efektif mengatasi penyakit ini adalah bekam. Seberapa efektif terapi bekam untuk hipertensi? Simak di sini.
Apakah Bekam Bisa Menurunkan Darah Tinggi?
Sebelum mengetahui apakah bekam bisa menurunkan darah tinggi atau tidak, ketahui dulu jika terapi ini merupakan pengobatan alternatif yang telah dikenal sejak lama di seluruh dunia.
Metode bekam dipercaya dapat mencegah maupun mengendalikan penyakit tertentu, serta bisa digunakan untuk menjaga keseimbangan kerja tubuh.
Artikel Lainnya: Cara Enak Makan Daging untuk Penderita Hipertensi
Teknik bekam itu sendiri dilakukan dengan cara meletakkan gelas yang sudah tervakum (dengan cara dipanaskan) pada sebuah titik di area tubuh tertentu.
Pada prinsipnya, terapi bekam bertujuan untuk mengeluarkan plasma darah dan cairan yang telah tercampur dengan zat-zat berbahaya dari dalam tubuh. Hal ini dipercaya akan mengeluarkan darah kotor penyebab penyakit dan yang mengandung racun.
Dalam kaitannya dengan hipertensi, bekam diklaim berperan dalam mengurangi kadar lemak dan kolesterol jahat (low-density lipoprotein/ LDL) yang mengendap di dinding pembuluh darah.
Dengan cara ini, diharapkan sumbatan di bagian tubuh tersebut bisa berkurang dan tekanan darah kembali normal.
Tak sekadar itu, bekam juga akan meningkatkan suplai darah ke lapisan dalam sel yang berperan memproduksi zat nitrit oksida. Zat ini membantu peregangan dan pelebaran dinding pembuluh darah, sehingga akan menurunkan tekanan darah.
Namun, terkait benar atau tidaknya hal di atas, para ahli masih memperdebatkannya hingga saat ini. Pasalnya, studi-studi yang ada masih memberikan hasil simpang-siur satu sama lain.
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menyimpulkan secara pasti manfaat dari terapi bekam. Itu berarti, efektivitas bekam untuk mengatasi masalah hipertensi masih belum diketahui.
Artikel Lainnya: Tekanan Darah Tinggi dan Gangguan Pendengaran, Ada Hubungannya?
Adakah Risiko Efek Samping Bekam untuk Pasien Hipertensi?
Selain manfaat bekam untuk darah tinggi yang belum diketahui, terapi ini juga memiliki efek samping tersendiri.
Efek samping yang dapat dialami pasien adalah keluhan pembengkakan pada daerah kulit yang diterapi.
Selain itu, perdarahan juga dapat terjadi, khususnya jika pasien sedang menjalankan terapi pengencer darah. Perdarahan tersebut bisa menjadi sulit untuk dikontrol.
Di samping pembengkakan, terapi bekam juga berpotensi menyebabkan keluhan lain. Misalnya nyeri kulit, bekas luka yang lama hilang, serta infeksi pada daerah bekam.
Artikel Lainnya: Atasi Hipertensi dengan Buah Naga
Perhatikan Ini Sebelum Pasien Hipertensi Melakukan Bekam
Manfaat bekam untuk hipertensi memang masih dipertanyakan. Namun, jika ingin melakukan terapi ini, pastikan dulu bahwa kondisimu cukup sehat untuk melakukannya.
Pastikan tekanan darah dalam kondisi terkontrol. Jika memiliki tekanan darah yang terlalu tinggi saat melakukan terapi, kamu bisa mengalami rasa sakit dan berpotensi mengalami tekanan darah tinggi lebih lanjut.
Selain itu, pastikan kamu sedang tidak dalam terapi pengencer darah. Perlu kamu ketahui, obat pengencer darah dapat menyebabkan darah lebih sulit membeku.
Itulah penjelasan mengenai terapi bekam yang disebut-sebut baik untuk mengatasi hipertensi. Ingat ya, sampai saat ini hubungan terapi bekam dengan kondisi kesehatan ini belum terbukti secara pasti.
Tetap #JagaSehatmu selalu. Agar lebih aman, gunakan fitur Tanya Dokter untuk berkonsultasi kepada dokter terkait terapi ini. Jangan lupa download aplikasi KlikDokter untuk mendapatkan informasi kesehatan lainnya.
[WA]