Selama ini, banyak dihubungkan konsumsi alkohol menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Akan tetapi, hasil sebaliknya didapatkan dalam sebuah studi. Para peneliti menemukan, efek minum alkohol justru dapat menurunkan risiko hipertensi. Benarkah?
Apa Benar Minum Alkohol Bisa Turunkan Risiko Hipertensi?
Jawaban pertanyaan di atas sebenarnya sangat tergantung pada gaya hidup Anda sehari-hari. Akan tetapi, dalam studi yang pernah dilakukan, minum alkohol dalam jumlah sedang (sekitar 2 gelas per hari untuk pria dan 1 gelas per hari untuk wanita) diketahui dapat menurunkan tekanan darah dalam beberapa kasus.
Dalam jumlah kecil, ada bukti bahwa tekanan darah turun sebanyak 2-4 mmHg pada wanita. Namun begitu, kebanyakan ahli menganggap penurunan ini tidak signifikan.
Para ahli dan tenaga kesehatan lebih menyarankan Anda menurunkan tekanan darah melalui diet, olahraga, mengelola stres, serta pengaturan makanan. Misalnya, mengurangi atau membatasi konsumsi garam.
Artikel lainnya: 4 Dampak Fatal Minum Alkohol bagi Wanita Hamil
Lantas, bagaimana dengan berbagai studi yang menunjukkan bahwa minum minuman beralkohol secara moderat berdampak baik terhadap kesehatan jantung? Atau contoh lain, antioksidan dalam red wine dapat membantu menurunkan kolesterol?
Terkait hal tersebut, Anda perlu menentukan gaya hidup dan faktor risiko genetik terlebih dulu. Orang-orang dengan riwayat alkoholisme, serta penyakit jantung dan hati, misalnya, sebaiknya tidak konsumsi minuman beralkohol sama sekali.
Jika Anda tidak memiliki faktor risiko tersebut, segelas untuk wanita atau dua gelas untuk pria sah-sah saja. Meskipun demikian, jumlah tersebut juga tergantung pada usia Anda.
Misalnya, orang dewasa di atas 50 tahun lebih berisiko mengalami serangan jantung dan stroke. Risiko tersebut bisa semakin tinggi dan berbahaya akibat konsumsi minuman beralkohol dalam jumlah ringan atau sedang.
Cara Merawat Diri bagi Penderita Hipertensi
Hipertensi yang tak terkontrol bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung dan stroke.
Artikel lainnya: Agar Hangover Tak Parah, Ini Makanan Dikonsumsi Sebelum Minum Alkohol
Jadi, penderita hipertensi dan kelompok berisiko (seperti punya riwayat dalam keluarga dan berusia di atas 40 tahun) disarankan untuk menjalani pola hidup sehat. Bagaimana caranya? Berikut penjelasan lengkapnya.
-
Konsumsi Makanan Sehat
Pilihlah makanan sehat dan seimbang. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, dan susu rendah lemak.
Konsumsi juga banyak potasium, yang dapat membantu mencegah dan mengontrol tekanan darah tinggi. Hindari asupan lemak jenuh dan lemak trans, seperti makanan olahan, gorengan, dan fast food.
-
Kurangi Asupan Garam dalam Makanan
Penderita hipertensi wajib untuk membatasi asupan garam dalam sehari. Anda juga sebaiknya berhati-hati pada makanan olahan, yang umumnya menambahkan cukup banyak garam di dalamnya.
Artikel lainnya: Bahaya Minum Bir saat Nobar Perempat Final Piala Dunia
-
Olahraga secara Rutin
Olahraga secara teratur adalah bagian penting dalam gaya hidup sehat. Lakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari untuk membantu memperlancar peredaran darah. Anda bisa joging, bersepeda, berenang, atau aerobik.
Jika tak sempat, aktivitas fisik rumahan seperti menyapu, berkebun, serta naik turun tangga. Anda bisa meminta bantuan dokter atau ahli kesehatan untuk menyesuaikan olahraga yang tepat untuk kondisi Anda.
-
Capai Berat Badan Ideal
Berdasarkan banyak penelitian, mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas berisiko tekanan darahnya lebih mudah meningkat, yang berujung pada hipertensi. Oleh karena itu, raih berat badan ideal dengan olahraga dan mengatur pola makan.
-
Kelola Stres Anda!
Rutinitas harian dan tuntutan pekerjaan dapat memicu stres, yang berujung pada peningkatan tekanan darah. Karena itu, kelolalah stres Anda dengan beragam cara menyenangkan. Misalnya, dengan yoga atau meditasi.
Anda juga bisa mengambil cuti sejenak dengan berlibur serta berkumpul dengan keluarga dan teman-teman, serta menjalani hobi yang lama terhenti. Misalnya, membuat kue, berkebun, atau bermain musik.
Artikel lainnya: Inilah 9 Kebiasaan yang Bikin Risiko Hipertensi Meningkat
-
Setop Rokok
Kandungan nikotin dalam rokok dapat melukai dinding pembuluh darah dan mempercepat proses perusakan arteri. Risiko Anda terkena hipertensi dan penyakit berbahaya lainnya pun lebih besar.
-
Batasi Minuman Alkohol
Salah satu efek samping minum alkohol adalah meningkatkan tekanan darah, bahkan pada orang sehat sekalipun. Kalaupun minum alkohol, batasi dalam jumlah sedang. Untuk orang dewasa yang sehat, batasi sekitar satu gelas sehari untuk wanita, dan dua gelas untuk pria.
-
Atur pola tidur yang baik
Gangguan tidur seperti insomnia dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi. Jadi, aturlah pola tidur Anda sebaik mungkin.
-
Pantau Tekanan Darah di Rumah
Pemantauan tekanan darah di rumah dapat membantu Anda mengawasi dengan lebih dekat. Anda bisa mengetahui menunjukkan apakah obat yang dikonsumsi bekerja, atau bahkan mengetahui tentang kemungkinan terjadinya komplikasi.
Tapi ingat, pemantauan tekanan darah di rumah bukan pengganti kunjungan ke dokter. Jangan berhenti atau mengganti obat Anda, bahkan mengubah diet tanpa berbicara dengan dokter Anda terlebih dahulu.
Selain hal-hal di atas, baik Anda penderita hipertensi atau bukan, sebaiknya tetap memeriksakan kondisi kesehatan tubuh Anda 1-2 kali dalam setahun. Dengan begini, deteksi dini suatu masalah kesehatan pun dapat dilakukan. Simak cara mengelola hipertensi lainnya di sini.
Belum ada bukti konkret efek minum alkohol bisa turunkan risiko hipertensi. Lebih baik, Anda menjalani gaya hidup sehat yang sudah terbukti menjaga kesehatan secara keseluruhan. Cari tips lain untuk menjaga tekanan darah di aplikasi KlikDokter.
[HNS/RPA]