Hipertensi atau tekanan darah tinggi sudah lama diketahui berhubungan erat dengan pola diet tertentu. Banyak literatur menyebutkan bahwa penderita hipertensi sebaiknya menghindari asupan makanan asin. Lalu, bagaimana dengan kecap asin, apakah penderita hipertensi diperbolehkan mengonsumsinya?
Makanan asin selalu dianjurkan untuk dihindari oleh penderita hipertensi. Hal ini disebabkan makanan asin mengandung natrium yang tinggi sehingga akan mengikat banyak cairan yang dialirkan bersama darah ke jantung. Kondisi ini nantinya akan membebani kerja jantung, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah.
Sebaliknya, konsumsi makanan yang rendah garam akan membantu mencegah peningkatan tekanan darah. Oleh sebab itu, penderita hipertensi selalu dianjurkan untuk melakukan diet dengan menghindari berbagai makanan asin yang mengandung natrium.
Hipertensi harus dicegah sebab dapat menimbulkan komplikasi yang meningkatkan risiko kematian dan kecacatan. Karena, penderita tekanan darah tinggi juga berisiko terkena penyakit jantung dan stroke. Untuk mencegah berbagai penyakit ini muncul, konsumsilah garam dalam batas normal.
Artikel Lainnya: Awas, Hipertensi Bisa Picu Alzheimer
Batasan Konsumsi Garam
Menurut American Heart Association, batasan konsumsi garam harian adalah kurang dari 2300 mg per hari untuk orang dengan tekanan darah normal dan kurang dari 1500 mg per hari untuk orang dengan hipertensi.
Bila dikonversi dalam bentuk sendok, maka 2300 mg natrium setara dengan 1 sendok teh garam per hari dan 1500 mg natrium setara dengan ¾ sendok teh garam per hari.
Pada satu sendok makan kecap asin mengandung kurang lebih 902 mg natrium. Bayangkan saja, ini baru didapatkan dari kecap asin saja. Tentunya dalam konsumsi makanan seharian, ada makanan lain yang dibumbui dengan garam juga. Jadi, pola asupan ini sangat tidak aman bagi penderita hipertensi.
Perlu diingat, sumber natrium tidak hanya didapatkan dari garam, namun juga bisa dari bahan makanan lain seperti monosodium glutamat (MSG) atau penguat rasa, baking powder dan baking soda (pengembang kue). Berbagai makanan yang mengandung bahan tersebut sebaiknya dihindari.
Selain menghindari makanan asin, Anda juga perlu berhati-hati dalam memilih makanan, karena makanan lain juga dapat mengandung natrium dalam jumlah tinggi, misalnya seperti pizza, sup, roti, keju, kacang kemasan, keripik, mayones, kecap, dan processed food seperti sosis atau nugget.
Artikel Lainnya: Hipertensi Jas Putih, Berbahayakah?
Bagaimana dengan Kecap Tanpa Garam?
Kecap dibuat dari kedelai dan kedelai mengandung isoflavon. Sebuah penelitian yang berjudul “Hypertensive crisis associated with high dose soy isoflavone supplementation in a post-menopausal woman: a case report“ milik Hutchins dan rekan-rekannya menyatakan konsumsi vitamin C ditambah dengan isoflavon 5 mg/kg berat badan dilaporkan memicu hipertensi pada partisipan.
Isoflavon mengandung metabolit jenis daidzein yang menghambat kinerja enzim monoamin oksidase, sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat. Selain itu, isoflavon dikatakan juga dapat mengganggu keseimbangan enzim renin angiotensin, sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat.
Bagaimana dengan kecap bebas garam, apakah boleh digunakan pada penderita hipertensi? Sebuah penelitian pada tikus menguji pemberian kecap tanpa garam pada tikus yang mengalami hipertensi.
Ternyata, efek antihipertensi ditemukan pada konsumsi kecap tanpa garam. Namun, penelitian ini masih terbatas pada hewan uji coba, sehingga belum dapat dipastikan apakah efek yang sama akan muncul pada manusia.
Penderita hipertensi sebisa mungkin menghindari asupan garam yang berlebihan, termasuk juga kecap asin yang mengandung natrium. Sebab, kelebihan natrium dalam tubuh akan meningkatkan tekanan darah.
Tidak hanya didapatkan dari makanan asin, makanan lain yang mengandung natrium juga harus diwaspadai. Hal inilah yang terkadang kurang disadari oleh penderita hipertensi. Jadi, tetap jaga asupan natrium ke dalam tubuh agar tetap sehat, ya!
[NP/ RVS]