Telur sudah menjadi menu santapan harian bagi kebanyakan orang. Selain enak dan mudah didapat, si lonjong dengan kulit cokelat ini juga mudah diolah. Namun di balik kenikmatan yang ditawarkan, telur sering dianggap sebagai musuh bebuyutan, khususnya oleh mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi di dalam tubuh.
Tidak dimungkiri, telur memang kerap dihubungkan dengan peningkatan kolesterol di dalam tubuh. Ini karena bagian kuning telur mengandung setidaknya 186 mg kolesterol, yang bila dikonsumsi oleh penderita kolesterol tinggi diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan strok di kemudian hari.
Namun ternyata, fakta berbicara sebaliknya. Berdasarkan penelitian dari Harvard Medical School di Amerika Serikat, kolesterol yang terkandung di dalam kuning telur tidak berdampak langsung pada kadar kolesterol darah Anda. Dengan kata lain, konsumsi kuning telur tak akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan strok.
Jadi, apakah penderita kolesterol tinggi boleh mengonsumsi telur dan kuningnya? Tentu saja boleh. Dengan catatan, telur tersebut dikonsumsi dalam jumlah wajar dan tidak diolah dengan cara digoreng.
Karena pada dasarnya, hampir setiap makanan yang diolah dengan cara digoreng memiliki kandungan lemak trans dan lemak jenuh yang tinggi. Nah, jika lemak trans dan lemak jenuh tersebut masuk ke dalam tubuh, kadar kolesterol jahat dapat melonjak, dan risiko penyakit jantung maupun strok juga ikut meningkat.
Batas aman konsumsi telur
Penelitian dari Harvard Medical School yang dilakukan pada ratusan ribu orang melaporkan bahwa kosumsi satu butir telur setiap hari masih tergolong aman bagi kesehatan.
Senada dengan itu, penelitian lain yang dipublikasikan di jurnal Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care pada tahun 2012 juga menyebutkan bahwa responden yang mengonsumsi empat hingga enam butir telur setiap minggu tak akan mengalami peningkatan kadar kolesterol darah. Ini sama halnya dengan responden yang menghilangkan telur dari menu harian.
Atas dasar dua penelitian tersebut, Anda yang hendak memasukkan telur pada menu santap sehari-hari dianjurkan untuk membatasi asupan kolesterol tidak lebih dari 300 mg per hari. Sedangkan, jika Anda memiliki kolesterol tinggi, diabetes melitus atau riwayat penyakit jantung maupun strok, asupan kolesterol yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 200 mg per hari.
Bila Anda tidak terlalu paham dengan batasan-batasan tersebut dan tetap ingin makan telur dengan aman, konsumsilah bagian putihnya saja. Tetapi ingat untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan, ya!
Setelah mengetahui fakta medis di atas, Anda yang memiliki kadar kolesterol tinggi tak perlu lagi menganggap telur sebagai musuh bebuyutan. Karena, bila dikonsumsi dalam jumlah dan dengan teknik pengolahan yang tepat, telur sangat baik untuk menjaga kesehatan mata, otak, dan saraf. Yuk, makan telur!
[NB/ RVS]