Lebaran sangat identik dengan makanan seperti ketupat, opor ayam, rendang, aneka gulai, dan sambal goreng kentang. Padahal, itu semua makanan yang mengandung kolesterol tinggi dan bisa memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Biasanya penderita kedua penyakit tersebut sudah menyiapkan obat untuk mengantisipasi kekambuhan.
Siapa pun pasti tergiur dengan aneka makanan yang disajikan selama Lebaran. Ditambah dengan es buah, es cendol, serta berbagai macam kue kering, tentu beragam makanan tersebut sayang untuk dilewatkan.
Namun, jenis-jenis makanan yang disebutkan di atas mengandung kalori, kolesterol, dan gula yang tinggi. Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, makanan berkolesterol tinggi yang dikonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah.
"Pada akhirnya penumpukan plak akan membuat pembuluh darah mengeras dan kaku. Aliran darah pun akan terganggu, sedangkan tubuh tetap berusaha untuk mengalirkan darah. Akibatnya, tekanan darah menjadi tinggi," ujar dokter yang akrab disapa dr. Jesslyn tersebut.
Darah tinggi sendiri dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang cukup serius. Penderitanya dapat mengalami perubahan struktur jantung dan penebalan dinding jantung. Jika kondisi ini terus terjadi, maka dalam jangka waktu tertentu fungsi jantung pun dapat menurun. Lalu, bisakah kondisi ini diatasi tanpa obat?
Artikel Lainnya: Obat Hipertensi Valsartan dan Losartan Ditarik BPOM, Ada Apa?
Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Setelah Lebaran
Berdasarkan penelitian yang dikembangkan oleh M. Alfredo Mejia, seorang profesor dari Department of Public Health, Nutrition & Wellness Andrews University di Michigan, Amerika Serikat, untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan menjaga pola makan vegan dengan makanan nabati seperti buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan, serta biji-bijian.
Selain diet, peserta yang mengikuti penelitian ini diharuskan menjalani olahraga teratur, minum air putih yang cukup, dan tidur nyenyak. Dalam studi ini, 117 orang dengan tekanan darah tinggi berpartisipasi dalam program tersebut selama 14 hari.
Hasilnya, setengah dari peserta telah menurunkan tekanan darah mereka ke tingkat yang direkomendasikan, sementara peserta lain juga mencapai tekanan darah lebih rendah. Hasil ini setara dengan efek obat penurun tekanan darah.
Secara keseluruhan, 93 persen peserta mampu mengurangi dosis konsumsi obat, bahkan beberapa berhenti mengonsumsinya. Perubahan tersebut tentunya tidak mudah dan membutuhkan kemauan yang kuat.
Jika Anda mengalami tekanan darah tinggi saat lebaran karena pola makan yang bisa dibilang sembarangan, bisa menggunakan metode di atas dengan memperbaiki pola makan dan pola hidup sehat, namun jika tekanan darah parah sebaiknya tetap konsultasikan keluhan Anda langsung ke dokter.
Artikel Lainnya: Cara Terbaik Turunkan Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat
Usaha Berhenti Mengonsumsi Obat dengan Pola dan Gaya Hidup
Ya, usaha agar bisa berhenti mengonsumsi obat tekanan darah tinggi memang tidak instan. Bagi orang yang ingin menurunkan tekanan darah, tidak mudah untuk mengubah pola makan dan harus melakukan lebih banyak aktivitas fisik.
Namun, ketika mendengar bahaya tekanan darah tinggi bagi kesehatan jantung, orang yang menderitanya harus segera melakukan upaya pencegahan agar tekanan darah tak melonjak naik.
Sementara itu, hampir semua pasien akan melihat hasil yang signifikan hanya dalam beberapa minggu setelah melakukan perubahan gaya hidup. Untuk menjaga kesehatan, mereka harus menjalankannya secara konsisten.
Tapi jelas, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Bagi Anda yang memiliki masalah tekanan darah tinggi usai Lebaran tapi tidak mau minum obat, cara ini bisa dipakai. Tetap jangan lupa, konsultasikan dengan dokter Anda, ya!
Jika Anda ingin konsultasi online ke dokter, sebaiknya Install Aplikasi KlikDokter, bisa konsultasikan keluhan Anda langsung dengan dokter spesialisnya Klikdokter!
[NP/ RVS]