Jantung

Bagaimana Cara Membaca Tensi Darah yang Benar?

dr. Valda Garcia, 18 Nov 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mungkin masih banyak yang belum bisa membaca hasil pengukuran tekanan darah. Bagaimana cara membaca tensi darah yang benar? Simak di sini.

Bagaimana Cara Membaca Tensi Darah yang Benar?

Kamu pasti sudah lumayan akrab dengan tensimeter atau sfigmomanometer. Alat untuk mengukur tekanan darah ini sering kali digunakan oleh tenaga medis.

Tensimeter terbagi ke dalam dua jenis, yakni manual dan digital. Bila kamu tidak mempunyai anggota keluarga yang bekerja sebagai perawat, penggunaan tensimeter digital lebih dianjurkan karena lebih praktis. 

Meski sudah tidak asing dengan alat tersebut, apakah kamu sudah paham cara membaca tensi darah?

Untuk mengetahui arti angka yang ditunjukkan tensimeter saat pengukuran tekanan darah, simak penjelasan berikut ini.

Arti Angka Tekanan Darah

Efektifkah Mengatasi Tekanan Darah Rendah dengan Daging Kambing? (Lesterman/Shutterstock)

Terdapat dua angka yang tertera pada alat tensimeter, yakni pada baris pertama dan baris kedua. Baris pertama disebut angka sistolik, sedangkan baris belakang disebut angka diastolik.

Angka sistolik menunjukkan seberapa besar tekanan yang ditimbulkan darah terhadap dinding pembuluh darah arteri. Ini ditunjukkan ketika jantung berdetak.

Sementara, angka diastolik menunjukkan seberapa besar tekanan yang ditimbulkan darah terhadap dinding pembuluh darah arteri. Ini ditunjukkan ketika jantung sedang beristirahat sejenak atau relaksasi.

Bila ada peningkatan pada salah satu angka maupun keduanya, maka bisa dipastikan kamu memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Terdapat lima kategori rentang tekanan darah yang diakui oleh American Heart Association. Berikut adalah cara membaca tensi darah: 

1. Normal

Tekanan darah di bawah 120/85 mmHg menunjukkan tekanan darah normal. 

Apabila kamu masuk dalam golongan ini, pertahankan kebiasaan sehat seperti pola makan yang seimbang dan lakukan olahraga rutin.

Artikel Lainnya: Tips Memilih Tensimeter atau Alat Tensi Darah yang Tepat

2. Pre-Hipertensi

Tekanan darah dikatakan meningkat bila pada pengukuran tekanan darah, angka yang muncul untuk tekanan sistolik antara 120-139 dan tekanan diastolik kurang dari 85-90 mmHg.

Individu dengan tekanan darah yang meningkat akan memiliki risiko hipertensi, kecuali melakukan pencegahan untuk mengontrol keadaan tersebut.

Cara mencegah hipertensi yaitu dengan mulai mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

3. Hipertensi Derajat 1

Jika tekanan darah menetap pada rentang 140-159 untuk tekanan sistolik dan 90-99 mmHg untuk tekanan diastolik, itu artinya kamu berisiko terhadap serangan jantung dan/atau stroke.

Kamu kemungkinan akan diberikan obat penurun tekanan darah dan disarankan untuk segera mengubah gaya hidup.

4. Hipertensi Derajat 2

Ketika saat pengukuran, tekanan darah berada pada 160/100 mmHg atau di atasnya, ini menunjukkan golongan hipertensi derajat 2.

Kamu kemungkinan akan diberikan obat penurun tekanan darah dan dianjurkan mengubah gaya hidup jadi lebih aktif.

5. Krisis Hipertensi

Bila tekanan darah meningkat, sampai melebihi 180/120mmHg, kondisi ini dinamakan krisis hipertensi sehingga membutuhkan pertolongan medis.

Demi memastikan angkanya, ulangi pengukuran tekanan darah setelah lima menit dari pengukuran pertama.

Apabila tetap tinggi, segera kunjungi dokter. Terlebih bila terdapat gejala seperti:

  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Nyeri punggung
  • Rasa lemah hingga mati rasa
  • Perubahan pandangan
  • Kesulitan berbicara

Ingat, jangan tunggu tekanan darah turun. Segera kunjungi instalasi gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Artikel Lainnya: 21 Makanan Penurun Darah Tinggi Alami yang Ampuh

Cara agar Hasil Pengukuran Tekanan Darah Akurat

Seorang Wanita Mengecek Tekanan Darah

Untuk memastikan bahwa pengukuran tekanan darah akurat, perhatikan beberapa hal berikut.

1. Pastikan Alat Berfungsi dengan Baik

Apabila kamu menggunakan alat sendiri di rumah, pastikan bahwa alat tersebut memang berfungsi dengan baik dan memiliki garansi.

2. Ukur Tekanan Darah Dua Kali Sehari

Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan dua kali sehari, yaitu di pagi hari sebelum makan dan konsumsi obat, serta di malam hari. Selain itu, kamu sebaiknya melakukan pengukuran di waktu yang sama setiap harinya.

3. Hindari Mengukur Tekanan Darah Segera Setelah Bangun Pagi

Mengukur tekanan darah setelah bangun pagi akan meningkatkan hasil. Pasalnya, secara alami tubuh akan mengalami kenaikan tekanan darah di saat tersebut.

4. Hindari Konsumsi Makanan, Kafein, dan Tembakau Selama 20 Menit Sebelum Melakukan Pengukuran

Bila kamu melakukannya, hasil pengukuran dapat meningkat. Mengosongkan kandung kemih juga sebaiknya dilakukan. Pasalnya, apabila penuh, maka dapat meningkatkan tekanan darah.

5. Pastikan Lengan pada Posisi yang Benar

Agar pengukuran tekanan darah lebih akurat, pastikan kamu memperhatikan posisi duduk.

Selama 5 menit pengukuran, kamu dianjurkan duduk pada posisi yang nyaman, tidak menyilangkan kaki dan pergelangan kaki, dan bersandar pada kursi.

Letakkan lengan kamu pada lengan kursi setinggi jantung. Bila perlu, kamu bisa menambahkan bantalan.

Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Anda Punya Bakat Hipertensi

6. Pasang Manset Pengukur Tensi pada Kulit

Alat tensi harus menyentuh langsung kulit, tidak di atas lengan baju.

Selain itu, jangan sampai kamu menggulung lengan baju yang terlalu menekan pada kulit. Hal ini dapat menimbulkan tekanan yang dapat memengaruhi angka tensi darah.

7. Lakukan Pengukuran Ulang

Tunggu selama 1-3 menit setelah pengukuran tekanan darah pertama, kemudian ukur kembali. Bila perlu, kamu bisa mencatat hasilnya agar tidak lupa.

Itu dia pembahasan seputar cara membaca alat tensi darah. Kenalilah angka tekanan darahmu agar hipertensi dapat dicegah dan dilawan. 

Punya pertanyaan lain terkait pengukuran tekanan darah atau penggunaan alat-alat medis? Gunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi kepada dokter. Mari #JagaSehatmu selalu!

[RS]

tekanan darah
Hipertensi