Herbal yang Harus Dihindari Pengidap Penyakit Jantung

Obat herbal digunakan sebagai terapi pengobatan komplementer untuk mengatasi penyakit, termasuk gangguan jantung.

Meski begitu, tidak semua herbal dapat digunakan. Berdasarkan studi yang dirilis Mayo Clinic tahun 2010, terdapat 25 produk herbal untuk jantung yang nyatanya berbahaya bagi pasien penyakit jantung.

Mengutip laporan National Institutes for Health and Natural Standard Research Collaboration, berikut sederet herbal yang sebaiknya tidak digunakan penderita gangguan jantung.

Pantangan bagi penderita jantung yang pertama yaitu bawang putih. Herbal ini biasanya diproduksi dalam bentuk minyak, ekstrak, dan pil. Selain itu, bawang putih juga bisa dikonsumsi secara langsung.

Artikel Lainnya: Tips Mengurangi Risiko Komplikasi Akibat Gagal Jantung Kiri

Selama ini, bawang putih dikenal sebagai rempah yang berkhasiat menjaga kesehatan jantung. Herbal untuk pengidap jantung ini bermanfaat menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol jahat (LDL) serta tekanan darah.

Efek positif bawang putih juga bisa mengencerkan darah dan mengobati aterosklerosis, yaitu penyempitan dan pengerasan arteri akibat penumpukan plak di dinding pembuluh darah tersebut.

Sayangnya, efek konsumsi  bawang putih dalam mengencerkan darah dapat meningkatkan risiko perdarahan pada pasien gangguan jantung yang menggunakan warfarin (obat pengencer darah).

Obat pengencer darah untuk mengatasi penggumpalan darah pada kondisi deep vein thrombosis (DVT) maupun emboli paru ini diresepkan pula untuk orang yang mengalami gangguan irama jantung alias aritmia.

Warfarin juga diresepkan untuk penderita infark miokard alias serangan jantung serta orang yang menjalani transplantasi katup jantung.

Menanggapi temuan tersebut, dr. Alvin Nursalim, Sp.PD., mengatakan dibutuhkan riset lanjutan, guna mengetahui efek samping perburukan kondisi perdarahan pada penderita gangguan jantung.

“Karena saya rasa buktinya masih conflicting untuk isu ini. Jadi belum pasti menurut saya,” jelasnya.

Artikel Lainnya: Perawatan Gigi untuk Penderita Penyakit Jantung

Ekstrak daun tanaman ginkgo biasanya dimanfaatkan sebagai campuran herbal untuk mengatasi berbagai penyakit. Utamanya, ginkgo digunakan untuk meningkatkan daya ingat dan mencegah penurunan kemampuan otak pada pasien demensia dan Alzheimer.

Herbal ini juga dimanfaatkan untuk mengobati asma, telinga berdenging, disfungsi seksual dan nyeri kaki akibat gangguan sirkulasi darah.

Sayangnya, ginkgo disebut-sebut dapat meningkatkan risiko perdarahan pada pengguna warfarin maupun aspirin.

Pantangan bagi penderita sakit jantung selanjutnya yaitu ginseng. Rempah ini biasa diproduksi sebagai obat herbal berbentuk kapsul.

Herbal ginseng berkhasiat menurunkan tekanan darah maupun kadar kolesterol jahat. Ginseng juga berguna untuk meningkatkan energi, stamina, maupun sistem kekebalan tubuh.

Sayangnya, jika digunakan secara berlebihan, ginseng dapat mengurangi khasiat obat untuk pengidap jantung, yaitu warfarin maupun calcium-channel blockers (CCBs) alias antagonis kalsium.

Antagonis kalsium merupakan kelompok obat yang berguna untuk menurunkan tekanan darah.

Artikel Lainnya: Suka Memanaskan Ulang Makanan Bersantan? Awas Penyakit Jantung!

Obat oral lidah buaya merupakan herbal yang bermanfaat membantu mengobati sejumlah penyakit, seperti radang sendi, epilepsi, diabetes, dan asma.

Kendati demikian, lidah buaya disebut-sebut dapat menurunkan kadar kalium darah.

Hal tersebut dapat meningkatkan risiko aritmia dan komplikasi jantung, utamanya pada pasien yang menggunakan digoxin, obat untuk mengatasi gangguan irama jantung maupun gagal jantung kongestif.

Itu dia daftar herbal yang mesti dihindari penderita gangguan jantung. Sebelum menggunakan herbal jenis apa pun, berkonsultasilah kepada dokter terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari efek samping yang mungkin ditimbulkannya.

Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar khasiat obat herbal lainnya, konsultasi kepada dokter via Live Chat.

(OVI/JKT)

Referensi:

Health. Diakses 2022. Heart Trouble? 15 Herbal Remedies to Avoid.

National Health Service. Diakses 2022. Warfarin.

Ditinjau oleh dr. Alvin Nursalim