Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan yang didapat bayi sejak masih dalam kandungan akibat gangguan pembentukan dan perkembangan jantung. PJB ini adalah kelainan bawaan yang paling sering ditemukan. Bahkan di Indonesia, angka kejadiannya diperkirakan mencapai 43.200 kasus dari 4,8 juta kelahiran hidup.
Terdapat berbagai jenis penyakit jantung bawaan. Mulai dari adanya lubang pada pembatas antar ruang jantung, kelainan letak pembuluh darah ke dan dari jantung, dan gangguan-gangguan serius lainnya yang berhubungan dengan perkembangan jantung yang tidak sempurna.
Berikut adalah beberapa penyakit jantung bawaan secara garis besar:
1. Lubang pada Sekat Antar Ruang Jantung
Penyakit jantung bawaan yang paling sering ditemukan adalah akibat adanya lubang pada sekat jantung. Jadi, di antara ruang-ruang jantung terdapat dinding penyekat. Dinding penyekat tersebut berfungsi untuk mencegah tercampurnya darah kaya oksigen dengan darah miskin oksigen.
Nah, lubang dapat terbentuk di dinding antara ruang jantung atau di antara pembuluh darah utama yang keluar meninggalkan jantung. Lubang di dinding penyekat menyebabkan tercampurnya darah kaya oksigen dengan darah miskin oksigen.
Jenis penyakit jantung bawaan akibat adanya lubang berupa:
-
Defek Septum Atrium
Penyakit jantung bawaan ini terjadi ketika adanya lubang di antara dinding pembatas ruangan jantung bagian atas kanan dan kiri (serambi). Sebagian besar penderitanya tidak menimbulkan gejala, kecuali sering batuk atau pilek saat kecil. Bila lubang cukup besar, maka akan timbul sesak napas.
Artikel Lainnya: Bayi dengan Penyakit Jantung Bawaan Lebih Berisiko Malnutrisi
-
Defek Septum Ventrikel
Defek septum ventrikel adalah adanya lubang di dinding antara ruang jantung bagian bawah (bilik) kiri dan kanan. Kelainan bawaan jenis ini juga seringkali tidak bergejala. Tapi jika lubangnya sedang atau besar, bisa menimbulkan sesak napas, sering menderita infeksi paru, bahkan sampai gagal jantung.
2. Gangguan Katup Jantung
Ketika katup jantung tidak dapat membuka dengan sempurna atau sama sekali tertutup, maka aliran darah dapat terganggu. Berikut penyakit jantung bawaan dengan kelainan katup:
-
Stenosis Pulmonal
Kelainan katup yang menyebabkannya tidak dapat membuka sempurna disebut dengan stenosis. Stenosis katup pulmonal menyebabkan berkurangnya aliran darah ke paru-paru akibat terhambatnya aliran darah dari bilik kanan (ruang jantung bagian bawah) ke paru-paru.
Penyakit jantung bawaan jenis ini juga sering tidak bergejala sehingga baru terdiagnosis setelah dewasa. Stenosis yang berat menyebabkan sesak napas, gangguan irama jantung, atau gagal jantung.
-
Stenosis Aorta
Stenosis aorta terjadi karena kekauan pada katup aorta, sehingga menyebabkan berkurangnya jumlah darah yang dipompa ke seluruh tubuh. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Gejala pada kelainan bawaan ini juga tergantung pada seberapa parahnya kelemahan katup. Seringkali tidak bergejala pada bayi dan mulai muncul gejala setelah remaja dan dewasa. Gejalanya berupa nyeri dada, kelelahan, sering pingsan, sesak saat berbaring, dan tungkai yang bengkak.
Artikel Lainnya: Hal-Hal yang Perlu Diketahui dalam Membesarkan Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan
-
Atresia Pulmonal
Atresia adalah tidak terbentuknya katup sehingga darah tidak dapat mengalir melalui katup. Pada kelainan jenis ini, katup paru tidak terbentuk dengan baik dan tetap tertutup saat lahir, sehingga darah tidak dapat mengalir dengan baik ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen.
Ini merupakan kelainan jantung yang sangat jarang ditemukan. Gejalanya berupa tanda sianotik atau kebiruan pada bayi, bahkan pada hari-hari pertama kehidupannya.
-
Atresia Trikuspid
Katup trikuspid mengontrol aliran darah antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Pada atresia trikuspid, katup tidak terbentuk dengan baik dan tidak ada bukaan di antara kedua ruang tersebut. Gejalanya berupa kebiruan pada bayi, napas pendek dan cepat, kelelahan, dan gangguan irama jantung.
3. Gangguan Pembuluh Darah Jantung
Kelainan pembuluh darah yang terjadi pada penyakit jantung bawaan dapat meliputi kelainan letak atau pembuluh darah tidak terbentuk sempurna. Berikut beberapa jenis penyakit jantung bawaan karena gangguan pembuluh darah:
-
Patent Ductus Arteriosus (PDA)
Pada penyakit jantung bawaan ini, duktus arteoriosus yang merupakan pembuluh darah sementara, tidak menutup dan menjadi paten.
Gejalanya bisa ringan sampai berat, tergantung dari seberapa besar pembukaan duktus tersebut. Bisa juga tidak menunjukkan gejala saat bayi dan baru muncul ketika dewasa, seperti sesak napas, berdebar-debar, ada pembesaran jantung, dan gagal jantung.
-
Transposisi Arteri Besar (TAB)
Transposisi arteri besar merupakan kondisi di mana tertukarnya posisi antara aorta dengan arteri pulmonal, sehingga darah yang miskin oksigen akan disalurkan ke seluruh tubuh melalui aorta.
Gejala dari penyakit jantung bawaan ini bisa timbul beberapa jam atau beberapa hari setelah lahir. Gejalanya berupa kulit kebiruan, napas pendek dan cepat, detak jantung meningkat, dan malas menyusu.
-
Koarktasio Aorta
Koarktasio aorta adalah nama lain dari penyempitan pembuluh darah aorta. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sehingga paling sering menyebabkan gagal jantung pada bayi baru lahir.
Pada bayi dengan koarktasio aorta yang berat dapat menimbulkan gejala berupa kulit yang pucat, rewel, sesak napas, keringat berlebih, dan sulit menyusu.
Artikel Lainnya: Anak Suka Sesak? Hati-Hati Penyakit Jantung Bawaan
4. Kombinasi Beberapa Kelainan
Sebagian bayi dapat lahir dengan gabungan beberapa kelainan jantung, atau biasa juga disebut dengan kelainan jantung kompleks. Penyakit jantung bawaan dengan kombinasi yang paling sering ditemukan adalah Tetralogy of Fallot (ToF).
ToF ini mencakup empat kelainan jantung, antara lain: lubang di antara dinding penyekat ruang jantung bawah, hambatan aliran antara bilik (ruang jantung bagian bawah) kanan dengan arteri pulmonalis (pembuluh darah paru), pergeseran letak aorta (aorta mengangkang) dan penebalan otot bilik kanan.
Gejala pada kelainan ini berupa kulit kebiruan, sering sesak napas, berat badan sulit naik, rewel, dan mudah lelah.
Berdasarkan kategori di atas, penyakit jantung bawaan dibagi lagi menjadi dua bagian besar, yaitu asianotik dan sianotik. Sianotik merupakan jenis PJB yang menyebabkan warna kebiruan pada kulit akibat kurangnya kadar oksigen dalam darah. Sedangkan asianotik, tidak menyebabkan kebiruan.
Itulah beberapa penyakit jantung bawaan yang perlu Anda ketahui. Terdapat berbagai jenis karena tergantung dari kelainan yang muncul, bisa dari dinding, katup, dan pembuluh darah jantung.
Gejalanya pun beragam, bisa kebiruan sejak lahir atau bahkan tidak bergejala. Jika menemukan gejala tersebut pada bayi Anda, segeralah memeriksakannya ke dokter.
[FY]