Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika mendengar kata kolesterol? Lemak jahat dalam darahkah? Atau suatu zat berbahaya yang bisa mengakibatkan beragam gangguan kesehatan? Jika itu yang ada dalam benak Anda, ada benarnya. Namun, Anda juga harus tahu bahwa tidak semua kolesterol itu berbahaya bagi kesehatan. Lalu bagaimana dengan efek kolesterol tinggi pada wanita?
Faktanya, kolesterol terbagi menjadi dua jenis: kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) dan kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL). Dilansir dari Hopkins Medicine, inilah perbedaan di antara keduanya:
-
Kolesterol jahat (LDL)
Kolesterol jahat merupakan zat yang bisa menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah (aterosklerosis). Jenis kolesterol ini perlu dikendalikan agar kadarnya tidak terlalu tinggi. Sebab, kadar kolesterol jahat yang terlalu tinggi berhubungan erat dengan kejadian penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
-
Kolesterol baik (HDL)
Kolesterol baik membantu tubuh untuk menyingkirkan lemak-lemak jahat yang bisa mengganggu kesehatan tubuh. Kadar kolesterol baik yang tinggi disebut mampu menurunkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
Mengetahui hal tersebut, penting bagi Anda, khususnya wanita, untuk lebih perhatian terhadap kadar serta efek kolesterol baik dan jahat untuk kesehatan jangka panjang.
Mengapa wanita yang disarankan untuk lebih peka terhadap kadar kolesterol? Hal ini berhubungan dengan tingginya risiko penyakit pembuluh darah, seperti penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke, pada wanita khususnya bila mereka sudah memasuki usia menopause.
Pasalnya, usia menopause membuat wanita memiliki kadar kolesterol jahat yang cenderung tinggi, sementara kadar kolesterol baik menjadi lebih rendah.
Jadi, bayangkan saja, jika sebelum memasuki masa-masa menopause Anda sudah memiliki kadar kolesterol jahat yang tinggi, kemungkinan Anda untuk memiliki kadar LDL di atas normal saat usia tua juga semakin besar. Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan risiko kematian yang disebabkan oleh penyakit pembuluh darah.
Terkait itu, survei yang dilakukan oleh American Heart Association menyebut bahwa sebanyak 45 persen wanita di atas usia 20 tahun tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kadar kolesterol tinggi, yakni di atas 200 mg/dl. Hal itu sangatlah berbahaya, sebab sewaktu-waktu wanita bisa terkena stroke dan penyakit jantung meski tanpa gejala yang jelas.
Lebih dari itu, tak sedikit pula wanita yang mengaku tidak mengonsumsi makanan berlemak, seperti gorengan, daging merah, santan, ataupun jeroan, tetapi ia memasok kalori yang sangat banyak setiap kali makan. Kelebihan kalori tersebut berhubungan dengan penumpukan trigliserida, yaitu sejenis lemak jahat biasanya diukur bersama kolesterol. Semakin tinggi kadar trigliserida, kemungkinan Anda untuk terkena obesitas, diabetes, gangguan tiroid, sindrom ovarium polikistik, dan penyakit ginjal juga semakin besar.
Kadar kolesterol normal dan cara mencapainya
Berdasarkan penjelasan dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, seseorang dikatakan memiliki kadar kolesterol yang normal apabila kolesterol totalnya berjumlah kurang 200 mg/dl, HDL-nya lebih dari 40 mg/dl, LDL-nya kurang dari 100 mg/dl, dan trigliserida kurang dari 149 mg/dl.
Oleh karena itu, jika sehabis melakukan cek kesehatan dan kadar kolesterol Anda lebih dari angka tersebut, berarti sudah saatnya Anda melakukan perubahan pola hidup yang lebih baik. Caranya:
- Kurangi konsumsi makanan yang digoreng secara deep fried.
- Ganti minyak kelapa sawit ataupun mentega dengan minyak bunga matahari, minyak kanola, atau minyak zaitun.
- Kurangi konsumsi jeroan, santan, dan makanan berlemak lainnya.
- Makanlah dalam porsi yang sewajarnya. Seimbangkan asupan karbohidrat, serat, protein, vitamin, dan mineral dalam piring makan Anda.
- Ganti karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks, seperti oatmeal atau nasi merah.
- Berolahraga 30 menit setiap hari.
- Jaga berat badan tetap ideal.
- Hentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol.
- Lakukan pemeriksaan rutin, khususnya terhadap tekanan darah, lemak darah, dan gula darah.
- Konsumsilah makanan yang kaya akan lemak baik, seperti tuna, salmon, alpukat, kacang almon, dan kacang kedelai.
Efek tingginya kolesterol jahat terhadap kesehatan wanita, terutama mereka yang sudah memasuki usia menopause, berhubungan erat dengan penyakit jantung, serangan jantung, stroke, diabetes, gangguan ginjal, dan sindrom ovarium polikistik. Atas dasar itu, Anda sebaiknya mulai waspada dan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat lagi. Dengan demikian, diharapkan kadar kolesterol Anda tetap berada di rentang normal sehingga kesehatan tubuh bisa terus terjaga dengan optimal.
[NB/ RVS]