Kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit mematikan seperti stroke dan penyakit jantung koroner. Di Indonesia, terdapat 26 juta penduduk Indonesia yang mengalami peningkatan kadar kolesterol. Dari jumlah itu, 80% orang meninggal mendadak akibat serangan jantung, dan 50% nya tidak menampakkan gejala sebelumnya.
Menurut data Center for Disease Control and Prevention (CDC), peningkatan kadar kolesterol tinggi, atau yang biasa disebut hiperkolesterolemia, lebih sering terjadi pada pria (36,2%) dibandingkan wanita (31%).
Kadar kolesterol tinggi pada orang dewasa dinyatakan tinggi apabila nilainya mencapai lebih dari 240 mg/dl. Penyebabnya adalah meningkatnya kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) di dalam darah. Hal ini dapat terjadi karena genetik maupun gaya hidup yang tidak sehat, mulai dari pola makan yang tidak seimbang sampai kurangnya aktivitas olahraga.
Kombinasi antara protein dan kolesterol dalam darah biasa disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu:
- Low-density lipoprotein (LDL), atau “lemak jahat”. LDL akan tertimbun dan menjadi penghambat dalam pembuluh darah.
- High-density lipoprotein (HDL), atau “lemak baik”. HDL akan mengambil kandungan kolesterol yang berlebih dan membawanya kembali ke hati.
Menurut beberapa penelitian, ada beberapa cara alami yang dapat dilakukan untuk menangani kolesterol tinggi. Berikut di antaranya:
1. Menjaga asupan makanan
Hindari makanan yang mengandung lemak tidak jenuh, seperti jeroan, daging berlemak, mentega, keju atau krim. Jika ingin konsumsi makanan berlemak, cobalah untuk mengganti makanan tersebut dengan makanan yang tinggi lemak tidak jenuh, antara lain salmon, kacang almon, minyak nabati seperti minyak bunga matahari, minyak jagung dan minyak zaitun.
2. Rutin olahraga
Olahraga rutin 30 menit sehari dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan kolesterol total serta meningkatkan kadar kolesterol HDL. Anda dapat melakukan olahraga aerobik, seperti berlari, jalan cepat, berenang atau bersepeda.
3. Menurunkan berat badan
Menurunkan berat badan sebanyak 5%–10% terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol. Jangan membuat target penurunan berat badan secara drastis. Penurunan berat yang disarankan adalah sebanyak 0,5 kg–1 kg per minggu.
4. Konsumsi makanan serat tinggi
Agar kolesterol tak bertambah tinggi, serat makanan dapat menghambat penyerapan kolesterol dalam usus halus dan akhirnya menurunkan konsentrasi kolesterol. Karena itu, serat makanan telah banyak direkomendasikan untuk menjaga konsentrasi kolesterol darah agar tetap normal. Pastikan Anda mengonsumsi makanan tinggi serat setiap hari, seperti sayur, buah, oatmeal, dan kacang-kacangan.
5. Kelola stres dengan baik
Ketika Anda mengalami stres, tubuh akan membutuhkan banyak energi untuk mengatasinya. Selain itu, orang yang sedang stres cenderung memilih makanan cepat saji atau makanan yang memiliki kadar kolesterol tinggi, untuk mengurangi rasa stres. Alhasil, makin lama kolesterol LDL makin menumpuk di dalam tubuh. Jadi, jika Anda merasa stres, coba lakukan hal-hal menyenangkan untuk mengusirnya.
6. Berhenti merokok
Anda tentu sudah tahu bahayanya rokok untuk tubuh. Tidak terpapar rokok dapat meningkatkan kadar kolesterol “baik” di dalam tubuh. Selain itu, risiko terkena penyakit jantung koroner juga dapat menurun.
Jika beberapa cara di atas kurang membantu menurunkan kolesterol “jahat” di dalam tubuh Anda, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam agar diberikan tambahan terapi. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan penanganan kolesterol tinggi yang tepat.
[RS/ RVS]