Jantung

Kiat Sehat Atasi Gangguan Jantung Fibrilasi Atrium

dr. Arina Heidyana, 24 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Salah satu kondisi gangguan irama jantung yang banyak terjadi adalah fibrilasi atrium. Bagaimana penanganannya? Simak cara mengatasi fibrilasi atrium di sini.

Kiat Sehat Atasi Gangguan Jantung Fibrilasi Atrium

Fibrilasi atrium merupakan gangguan irama jantung yang paling sering terjadi. Sebuah penelitian menunjukkan, kondisi ini menyerang sekitar 1 hingga 2 persen populasi penduduk dan akan terus meningkat dalam 50 tahun mendatang.

Ruang atas jantung (atrium) umumnya berdetak dengan ritme teratur dan terkoordinasi. Apabila mengalami gangguan dengan sinyal listrik, detaknya bisa berubah menjadi tidak teratur dan itulah yang disebut sebagai fibrilasi atrium. 

Kondisi ini dapat menimbulkan gejala, seperti sesak napas, lemas, jantung berdebar-debar, kelelahan, dan sakit kepala ringan. Dokter umumnya dapat memberikan obat-obatan untuk mengatasi fibrilasi atrium.

Akan tetapi, mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, mengatasi obesitas, menjaga kadar kolesterol, tekanan darah, dan kadar gula darah sifatnya juga penting. Sebab, kondisi tubuh yang sehat tidak hanya menurunkan risiko terkena fibrilasi atrium, tetapi juga dapat  memperbaiki struktur jantung. 

Ada beberapa cara untuk mengatasi dan menghindari terkena kondisi fibrilasi atrium, berikut daftarnya.

1 dari 4

1. Menghindari Zat Stimulan dan Iritan

Zat stimulan yang harus dihindari dalam pengobatan fibrilasi atrium adalah kafein. Pasalnya, kafein bekerja dengan memberikan energi kepada sistem saraf pusat dan meningkatkan detak jantung.

Salah satu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Atrial Fibrillation menyebutkan bahwa kafein dapat menjadi faktor risiko terkena fibrilasi atrium. Kafein bisa ditemukan dalam kopi, teh, minuman bersoda, minuman berenergi. 

Zat stimulan dan iritan lainnya dapat ditemukan di dalam obat penurun berat badan, alkohol, dan rokok.

2. Memilih Makanan yang Rendah Lemak Jenuh

Lemak jenuh dapat menyebabkan gangguan kesehatan dengan meningkatkan peradangan dan kolesterol dalam tubuh. Sebaiknya, pilih makanan yang rendah lemak dan mengandung omega 3, seperti ikan salmon, tuna, kacang walnut, atau produk susu rendah lemak.

Artikel Lainnya: Cepat Lelah saat Olahraga, Pertanda Fibrilasi Atrium?

2 dari 4

3. Mengonsumsi Sayur dan buah

Sayur dan buah banyak mengandung serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh. Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, mengatakan bahwa meningkatkan asupan serat harian dapat mengurangi risiko fibrilasi atrium.

Oleh karena itu, perbanyaklah konsumsi sayur dan buah setiap hari, seperti wortel, asparagus, bawang bombay, tomat, pisang, seledri, jagung, kembang kol, dan sebagainya.

4. Mengurangi Konsumsi Makanan yang Tinggi Vitamin K

Vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah, sedangkan obat pengencer darah yang sering digunakan pasien fibrilasi atrium bekerja dengan menghambat kerja vitamin K. 

Agar kerja obatnya tidak terganggu, kurangi konsumsi makanan yang tinggi vitamin K. Makanan tinggi vitamin K di antaranya, seperti brokoli, bayam, kubis, selada, kale , alpukat, kiwi, kedelai, dan sebagainya.

Artikel Lainnya: Jam Pintar ini Tetap Tak Bisa Gantikan Peran Dokter!

3 dari 4

5. Jaga Tekanan Darah dan Kadar Kolesterol

Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi memicu timbulnya penyakit jantung, salah satunya fibrilasi atrium. Karena itu, usahakan agar Anda terus mengendalikan tekanan darah dan kadar kolesterol dalam batas normal. 

Anda dapat mengurangi konsumsi makanan yang mengandung pengawet atau  tinggi garam guna mengontrol tekanan darah. Lalu, kurangi makanan tinggi lemak untuk mencegah kadar kolesterol tinggi. 

6. Pertahankan Berat Badan Ideal

Anda mungkin sudah banyak dengar tentang kondisi kegemukan  yang meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit kronis. Jadi, sangat penting untuk menjaga berat badan Anda. Selain itu, penurunan berat badan yang sehat juga terbukti dapat membantu mengatasi gejala fibrilasi atrium.

7. Olahraga Rutin

Anda bisa melakukan aktivitas aerobik tingkat sedang seperti jalan cepat atau aktivitas aerobik cukup tinggi seperti jogging atau berenang. Sebab, jika Anda tidak berolahraga, risiko terserang penyakit kardiovaskular, terutama jantung dan stroke meningkat hingga 51 persen.

Artikel Lainnya: Detak Jantung Sering Tidak Beraturan, Haruskah Khawatir?

4 dari 4

8. Hindari Merokok

Jika Anda adalah perokok, maka berhentilah mula dari sekarang . Merokok mengandung zat yang dapat memicu detak jantung. Lalu, rokok juga dapat meningkatkan peradangan di tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit.

Walaupun Anda bukan seorang perokok, sebisa mungkin jauhi asap rokok. Meski menjadi perokok pasif sekalipun, Anda masih memiliki 30 persen kemungkinan terkena penyakit kardiovaskular.

9. Kurangi Stres

Stres erat hubungannya dengan kehidupan dan kesehatan. Bahkan, stres dapat menyebabkan orang dengan dan tanpa penyakit jantung memiliki tingkat irama jantung yang lebih cepat. 

Oleh karena itu, selalu luangkan waktu Anda untuk mengendalikan stres dengan melakukan aktivitas ringan, seperti olahraga, lakukan hobi Anda, dan istirahat yang cukup.

10. Rutin Periksa ke Dokter

Setelah rajin mengonsumsi obat-obatan, orang dengan fibrilasi atrium juga harus  rutin konsultasi atau memeriksakan diri ke dokter guna memonitor perkembangan kesehatan jantung. Anda juga dapat memberitahu dokter apabila ada gejala baru yang timbul selama pengobatan.

Biasakan untuk selalu memerhatikan kesehatan jantung Anda dan rutin mendeteksi dini tanda dan gejala dari fibrilasi atrium. Anda juga bisa Memeriksa Nadi Sendiri (MENARI) di rumah atau pergi menemui dokter jika menemukan gejala fibrilasi atrium. 

Untuk tahu informasi lain mengenai kondisi kesehatan jantung, baca terus artikel di aplikasi Klikdokter. Mau konsultasi langsung dengan dokter? Gunakan fitur Live Chat 24 Jam. 

(OVI/JKT)

Jantung
Kardiovaskuler
Fibrilasi Atrium