Jantung

Kurang Pemanasan Bisa Picu Serangan Jantung Saat Olahraga?

Krisna Octavianus Dwiputra, 31 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pemanasan adalah hal yang penting dilakukan sebelum memulai olahraga. Tapi, benarkah jika kurang pemanasan akan memicu serangan jantung?

Kurang Pemanasan Bisa Picu Serangan Jantung Saat Olahraga?

Para ahli menyarankan bahwa sebelum olahraga sebaiknya Anda melakukan pemanasan. Tujuannya agar Anda terhindar dari kemungkinan cedera saat berolahraga. Sayangnya, masih banyak orang yang menyepelekan pemanasan. Bila sudah demikian, mungkinkah kurang pemanasan memicu serangan jantung saat olahraga?

Pemanasan harus selalu dilakukan, baik ketika melakukan olahraga ringan atau berat. Biasanya, untuk yang ingin melakukan intensitas olahraga ringan, pemanasan cukup dilakukan selama 10 menit. Namun, ketika Anda hendak melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, pemanasan biasanya bisa lebih dari durasi waktu tersebut.

Menurut dr. Fiona Amelia MPH dari KlikDokter, pemanasan menjelang olahraga harus bisa mengakomodasi ketiga jenis latihan, yakni kardio, peregangan, dan penguatan otot. Tanpa pemanasan tersebut, bisa menimbulkan bahaya bagi tubuh.

Kemudian, dr. Andika Widyatama dari KlikDokter juga menjelaskan terkait risiko serangan jantung yang mungkin muncul bila seseorang tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga.

"Memicu atau meningkatkan risiko memang bisa. Pemanasan itu penting untuk mempersiapkan tubuh, baik dari otot di luar maupun dalam tubuh, salah satunya otot jantung," ujarnya ketika dikonfirmasi mengenai hal ini.

Menurutnya, pemanasan akan memberi sinyal kepada tubuh, termasuk jantung, agar lebih siap untuk berolahraga. Hal ini juga termasuk memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh untuk mendukung stamina selama berolahraga.

Pemanasan yang tepat sebelum olahraga

Teknik pemanasan yang baik akan meningkatkan aliran darah, suhu otot, serta suhu inti tubuh, sehingga kontraksi dan relaksasi otot lebih cepat dan lebih bertenaga.

Selain itu, dr. Fiona mengungkapkan bahwa aliran oksigen akan lebih baik ketika Anda melakukan pemanasan dengan tepat. Hasilnya, laju metabolisme dan pembakaran kalori tubuh akan meningkat. Pada akhirnya, semua proses tersebut memberikan efek positif terhadap performa seseorang dalam berolahraga.

Selain itu, pemanasan akan membuat otot dan sendi lebih fleksibel, melemaskan ikatan-ikatan jaringan penyambung pada otot dan sendi. Dengan demikian, saat berolahraga tubuh lebih siap menghadapi gerakan-gerakan yang bersifat tiba-tiba dan mampu bertahan pada latihan dengan intensitas berat.

Pemanasan yang tepat dimulai secara perlahan dengan gerakan ringan seperti berjalan atau joging. Gerakan ini akan membuat suhu otot dan inti tubuh Anda meningkat, sehingga membuat Anda berkeringat. Otot-otot tubuh pun akan menjadi lebih elastis dan siap untuk diregangkan.

Setelah gerakan ringan dilakukan selama 5-10 menit, lakukanlah peregangan otot. Fokuskan gerakan pada otot-otot yang banyak digunakan saat berolahraga. Kemudian, tingkatkan intensitasnya secara bertahap.

"Anda dapat memilih untuk melakukan peregangan statis, yaitu dengan mempertahankan posisi tertentu selama 10-30 detik. Atau, Anda juga bisa melakukan peregangan dinamis, dengan menggerakkan otot dan sendi tubuh secara optimal, milsalnya pada gerakan range of motion," tambah dr. Fiona.

Beberapa contoh gerakan range of motion (ROM) adalah menekuk dan meluruskan sendi, menggerakkan dagu menempel ke dada, serta menaikkan dan menurunkan lengan.

Inti dari melakukan pemanasan sebelum olahraga adalah untuk menghindari cedera atau kejadian yang tidak diinginkan lainnya, termasuk serangan jantung. Jadi, mulai sekarang, jangan sepelekan pemanasan menjelang olahraga, ya!

[NP/ RVS]

pemanasan
Jantung
Olahraga
cedera
Metabolisme
Peregangan
Joging
Otot
Otot Jantung
Serangan Jantung