Jantung

Mengapa Bisa Terjadi Penyakit Jantung Koroner?

dr. Muhammad Anwar Irzan, 10 Sep 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mengetahui lebih jauh mengenai jantung koroner akan membuat Anda lebih waspada terhadap penyakit ini. Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Mengapa Bisa Terjadi Penyakit Jantung Koroner?

KlikDokter.com – Penyakit jantung koroner ditandai dengan adanya endapan lemak yang terkumpul di dinding bagian dalam arteri koroner (pembuluh darah yang mengalirkan oksigen ke otot-otot jantung), sehingga menyumbat aliran darah.

Agar bisa berkontraksi dan memompa darah dengan normal, otot jantung memerlukan pasokan darah yang kaya oksigen dari arteri koroner. Jika penyumbatan arteri koroner semakin memburuk, maka bisa terjadi penurunan pasokan darah pada otot jantung dan menyebabkan kerusakan jantung.

Komplikasi utama dari penyakit jantung koroner adalah Angina Pektoris. Angina Pektoris kerap dikenal dengan istilah awam, sebagai 'angin duduk'. Angin duduk berbeda dengan flu, dan dapat memberikan gejala nyeri seperti panas, nyeri, hingga kesemutan di area dada. Dalam keadaan yang parah angin duduk dapat mematikan.

Biasanya angina pektoris dirasakan sebagai:

  • Sensasi seperti diremas, berat, dan ditindih pada dada.
  • Sensasi terbakar atau sakit pada dada, biasanya dimulai dari belakang tulang dada, kemudian menyebar ke leher, rahang, lengan, bahu, leher, punggung, atau bahkan gigi.
  • Pasien juga mungkin mengeluhkan gejala yang meliputi gangguan pencernaan, mulas, lemas, berkeringat, mual, kram, dan sesak napas.

Terdapat dua macam jenis angina pektoris, penjelasan selengkapnya di halaman selanjutnya:

1 dari 1

Mengapa Bisa Terjadi Penyakit Jantung Koroner?

Nutrive Benecol

Terdapat dua macam jenis angina pektoris, yaitu:

  • Angina stabil (kronis)

Angina stabil biasanya berlangsung tiba-tiba dan dalam waktu yang singkat, dan mungkin terasa seperti gas atau gangguan pencernaan. Hal ini bisa terjadi ketika jantung bekerja lebih keras dari biasanya, misalnya selama berolahraga. Angina stabil memiliki pola yang teratur. Gejala akan hilang dengan istirahat atau obat.

  • Angina tidak stabil

Angina tidak stabil sering disebabkan oleh pembekuan darah, terjadi pada saat istirahat, mengejutkan, bertahan lebih lama, dan dapat memburuk dari waktu ke waktu.

Risiko penyakit jantung koroner bisa dikurangi dengan melakukan pola hidup sehat termasuk rutin berolahraga, tidak merokok, serta menghindari stres yang merupakan pemicu timbulnya serangan jantung. Ingatlah, mencegah secara dini lebih baik daripada mengobati. 

Kolesterol Adalah
Cara Mengendalikan Kolesterol
Kolesterol Tinggi Bahaya
Kolesterol Tinggi