Pernahkah Anda mendengar istilah USG doppler? Ini adalah pemeriksaan medis yang tujuannya untuk mengetahui kondisi pembuluh dan aliran darah di dalam tubuh Anda.
Karena fungsi doppler tersebut, alat ini kerap digunakan dokter untuk memeriksa kondisi jantung hingga mencari letak penyumbatan darah.
Agar tak salah kaprah soal fungsi doppler, berikut ini fakta selengkapnya untuk Anda!
Menilik Cara Kerja dan Fungsi Doppler
Dijelaskan dr. Dyah Novita Anggraini, cara kerja doppler adalah dengan memancarkan gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasound) ke arah sirkulasi sel darah merah.
“Nantinya, alat tersebut dihubungkan ke monitor sehingga akan terlihat gambaran organ dan pembuluh darah di dalam tubuh pasien,” tutur dr. Dyah Novita.
Fungsi doppler yang paling utama adalah membantu dokter mengetahui apakah pasien mengalami gangguan aliran darah atau tidak. Alat tersebut juga dapat membantu dokter mendiagnosis penyakit jantung tertentu.
Artikel Lainnya: Berapa Detak Jantung Normal Janin yang Sehat?
Lebih jelasnya, berikut ini jenis kondisi medis yang dapat didiagnosis menggunakan bantuan alat doppler:
- Penyumbatan aliran darah di kaki atau deep vein thrombosis (DVT)
- Kerusakan pembuluh darah dan cacat struktur jantung
- Penyempitan arteri di lengan dan kaki atau penyakit arteri perifer (PAD)
- Penyempitan arteri di leher atau stenosis arteri karotis
- Penyumbatan arteri atau oklusi arteri
- Arteri menonjol atau aneurisma
Selain itu, dokter juga menggunakan doppler untuk memeriksa aliran darah pasca operasi. Alat tersebut pun bisa digunakan dokter untuk memantau aliran darah normal pada ibu hamil.
Prosedur USG Doppler
Sebelum tes pencitraan menggunakan doppler dilakukan, tim medis akan meminta pasien berbaring dan memperlihatkan bagian tubuh yang akan diperiksa.
Kemudian, permukaan kulit pasien pada area tubuh tersebut akan dioleskan gel khusus. Dokter selanjutnya akan meletakkan perangkat genggam kecil seukuran sabun bernama transduser.
Alat tersebut akan memancarkan gelombang suara untuk memantau kondisi organ, jaringan, dan pembuluh darah di dalam tubuh pasien.
Pergerakan sel darah merah akan menyebabkan gelombang suara mengalami perubahan frekuensi. Alhasil, akan muncul suara seperti denyut nadi selama prosedur USG doppler berlangsung.
Gelombang suara kemudian direkam dan diubah menjadi gambar atau grafik yang ditampilkan melalui layar monitor USG doppler. Melalui monitor, akan terlihat gambar kondisi organ dan pembuluh darah pada area yang sedang diperiksa.
Setelah tes selesai, petugas medis akan membersihkan gel dari tubuh pasien. Diperkirakan, seluruh prosedur memakan waktu sekitar 30–60 menit.
Artikel Lainnya: Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Pemeriksaan Jantung?
Persiapan Sebelum Tes Doppler
Dua jam sebelum tes USG doppler, pasien harus menghindari rokok dan produk berbahan nikotin. Pasalnya, nikotin dapat membuat pembuluh darah menyempit sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan doppler.
Penggunaan beberapa jenis doppler tertentu juga dapat membuat dokter merekomendasikan pasien untuk berpuasa selama beberapa jam sebelum pemeriksaan.
Pemeriksaan menggunakan alat doppler tidak menyebabkan risiko apa pun. Tes ini juga dianggap aman untuk dilakukan selama kehamilan.
Meski begitu, pasien tetap harus mematuhi instruksi dokter sebelum diperiksa menggunakan perangkat tersebut.
Hal ini bertujuan agar hasil pemeriksaan optimal, dan dokter dapat menegakkan diagnosis dengan tepat.
Demikan fakta tentang doppler. Punya pertanyaan tentang hal tersebut, atau ingin tahu soal fungsi alat medis lainnya?
Anda bisa melakukan konsultasi lebih lanjut kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)