Lengkuas merupakan bagian akar dari tanaman Alpinia officinarum. Selama bertahun-tahun, lengkuas banyak digunakan sebagai campuran bahan makanan dan minuman.
Tidak hanya itu, rempah ini juga banyak digunakan sebagai bahan obat-obatan. Sebab lengkuas memiliki sejumlah khasiat bagi kesehatan, salah satunya untuk menjaga kesehatan jantung.
Terdapat beberapa mekanisme lengkuas dalam mendukung kesehatan jantung. Berikut sederet manfaat lengkuas untuk jantung yang perlu Anda tahu.
1. Mencegah Kerusakan Jantung
Lengkuas kaya akan antioksidan, yaitu senyawa yang berperan melawan radikal bebas dan mengurangi risiko kerusakan akibat stres oksidatif.
Stres oksidatif merupakan kondisi yang berbahaya. Pasalnya, ketidakseimbangan kadar antioksidan dan radikal bebas di dalam tubuh tersebut bisa meningkatkan risiko kerusakan sel.
Kerusakan sel mencetuskan peradangan sistemik, termasuk di jantung. Kondisi ini menyebabkan jantung mengalami gangguan.
Berdasarkan riset yang dimuat Indian Journal of Pharmaceutical Sciences, lengkuas mengandung antioksidan polifenol, yaitu sekelompok antioksidan yang terbukti mengurangi faktor risiko penyakit jantung, seperti kadar gula darah maupun low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat.
Meski demikian, menurut catatan Healthline, hingga saat ini belum ada studi yang mengkaji secara langsung khasiat polifenol di dalam lengkuas terhadap kesehatan jantung. Karenanya, dibutuhkan penelitian lanjutan guna memperoleh bukti kuat terkait khasiat lengkuas tersebut.
Artikel Lainnya: 3 Manfaat Kacang Kedelai untuk Kesehatan Jantung
2. Mengurangi Risiko Peradangan Jantung
Khasiat lengkuas untuk jantung berikutnya yaitu diduga dapat membantu mengurangi risiko peradangan, serta meminimalkan rasa nyeri yang ditimbulkannya.
Manfaat lengkuas tersebut berasal dari kandungan fitokimia alami bernama hexose monophosphate (HMP). Sebuah riset pada tikus yang dirilis Food Science and Human Wellness mengungkapkan HMP dalam lengkuas dapat mengurangi peradangan.
Meski begitu, tidak disebutkan secara spesifik, apakah efek positif HMP dalam lengkuas juga berlaku untuk mengurangi risiko peradangan pada jantung.
3. Mengurangi Risiko Infeksi Jantung
Lengkuas diduga dapat mengurangi risiko infeksi jantung seperti endokarditis. Ini merupakan kondisi meradangnya endokardium, yaitu lapisan bagian dalam jantung.
Umumnya, endokarditis disebabkan oleh infeksi bakteri. Meski begitu, peradangan endokardium dapat pula dipicu oleh infeksi virus atau jamur.
Disampaikan dr. Dyah Novita Anggraini, essential oils dari ekstrak lengkuas dapat membantu mengatasi infeksi berbagai mikroorganisme seperti jamur maupun bakteri. Khasiat ini boleh jadi mengurangi risiko peradangan jantung akibat infeksi mikroba tersebut.
Masih mengutip Indian Journal of Pharmaceutical Sciences, manfaat lengkuas dalam mengatasi infeksi patogen diduga berasal dari kandungan senyawa antimikroba di dalam lengkuas.
Kendati demikian, dibutuhkan penelitian lanjutan guna memastikan efek antimikroba dari lengkuas untuk mengurangi risiko infeksi jantung.
Artikel Lainnya: Menyingkap Manfaat Jeruk untuk Kesehatan Jantung
Itu dia tiga manfaat lengkuas untuk jantung. Dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi manfaat lengkuas untuk kesehatan jantung.
Karenanya, untuk menjaga kesehatan organ pemompa darah tersebut, tetaplah menjalani gaya hidup dan pola makan sehat, serta menjauhi faktor risiko gangguan jantung.
Sementara, bagi pengidap penyakit jantung, tetaplah berpegang pada pengobatan jantung yang diresepkan dokter.
Jika ingin tanya lebih lanjut seputar manfaat herbal lainnya, konsultasi ke dokter via Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/NM)
Referensi:
- Wawancara dr. Dyah Novita Anggraini
- Healthline. Diakses 2022. Galangal Root: Benefits, Uses, and Side Effects.
- Indian Journal of Pharmaceutical Sciences. Diakses 2022. Antioxidant and Antimicrobial Activity of Alpinia officinarum.
- Food Science and Human Wellness. Diakses 2022. Anti-inflammatory activity of Alpinia officinarum hance on rat colon inflammation and tissue damage in DSS induced acute and chronic colitis models