Jantung menjadi organ penting bagi tubuh karena memompa darah ke seluruh tubuh. Darah yang dipompa jantung mengandung oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan sel-sel tubuh.
Ketika jantung mengalami masalah, tentu proses peredaran darah bisa terganggu. Ujungnya, bisa mengganggu fungsi normal sel-sel tubuh. Tanpa perawatan yang tepat, jantung yang terganggu bisa rusak dan dapat berhenti bekerja. Jika kondisi ini dialami, kematian bisa terjadi.
Itulah sebabnya, mulai sedini mungkin, kamu dan keluarga di rumah perlu menjaga kesehatan jantung. Nah, untuk memulainya, kamu perlu meluruskan mitos seputar jantung yang tidak benar. Simak berbagai informasi yang salah mengenai kesehatan jantung dan ketahui fakta dari mitos tersebut!
1. Usia Kurang dari 45 Tahun Tidak Perlu Khawatir Penyakit Jantung
Memang penyakit jantung lebih banyak menyerang orang yang berusia di atas 65 tahun. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika penyakit ini juga menyerang orang dengan usia lebih muda.
Sebanyak 4 hingga 10 persen kasus serangan jantung terjadi sebelum usia 45 tahun, terutama pada pria, menurut situs Harvard Health Publishing. Sebuah penelitian pada jurnal Annals of Epidemiology menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen kematian akibat serangan jantung adalah orang dewasa berusia 35-64 tahun.
Kenapa penyakit jantung bisa menyerang orang yang lebih muda? Salah satu faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung adalah gaya hidup kurang sehat yang diterapkan sejak anak-anak hingga dewasa.
Ini meliputi, pola makan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans, kebiasaan merokok, dan malas berolahraga. Melihat fakta tersebut, menunjukkan bahwa usia di bawah 45 tahun tidak perlu khawatir dengan penyakit jantung adalah mitos.
Untuk itu, segera ubah gaya hidup yang buruk mulai dari sekarang. Dengan begitu, kamu membangun fondasi yang kuat untuk menjaga jantung tetap sehat.
Artikel Lainnya: Cara Mudah Mencegah Serangan Jantung
2. Hindari Olahraga Jika Punya Penyakit Jantung
Kasus meninggal dunia selama atau setelah olahraga sering terjadi. Ini diakibatkan oleh henti jantung mendadak karena intensitas olahraga yang tinggi dalam waktu lama.
Banyaknya kasus seperti ini membuat segelintir orang beranggapan bahwa orang dengan penyakit jantung tidak boleh berolahraga. Perlu kamu ketahui bahwa anggapan mengenai kesehatan jantung ini sepenuhnya mitos.
Olahraga membantu kamu memperkuat otot jantung dan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Peluang olahraga yang memicu serangan jantung atau sakit jantung sangat rendah.
Namun, untuk pemula yang sama sekali tidak aktif sebelumnya dan orang yang menderita penyakit jantung, perlu membuat rencana olahraga yang sesuai. Misalnya, dalam memilih jenis olahraga dan durasinya. Jadi, lakukan konsultasi dengan dokter sebelum mulai rutin berolahraga.
Artikel Lainnya: Hindari Olahraga Ini Jika Kamu Punya Penyakit Jantung
3. Makanan Sehat untuk Jantung Rasanya Tidak Enak
Makanan yang asin dan gurih memang memanjakan lidah. Sayangnya, beragam macam gorengan mengandung tinggi lemak trans sehingga tidak menyehatkan bagi jantung.
Sebaliknya, makanan yang dikukus, rendah garam dan gula, memang terasa hambar di lidah. Namun, pilihan makanan ini menyehatkan bagi jantung. Itulah sebabnya, banyak yang beropini makanan yang sehat untuk jantung rasanya tidak enak.
Sebenarnya, opini tidak sepenuhnya benar. Makanan yang sehat bagi jantung tetap bisa kamu nikmati, jika kamu terbiasa.
Di samping itu, kamu juga bisa menambahkan rempah-rempah untuk menambah kelezatan masakan. Tambahkan kemangi, kayu manis, jahe, paprika, dan sage, atau tambahkan perasan jeruk nipis maupun cuka untuk membuat makanan lebih kaya rasa.
Kemudian, pilihlah bahan makanan yang lebih sehat seperti memilih roti gandum dibandingkan roti putih, memilih susu rendah lemak dibandingkan full cream, dan beralih dari makanan kaleng ke bahan makanan segar.
Artikel Lainnya: Ingin Jantung Sehat? Ikuti Gaya Hidup Ini!
4. Perlu Diet Rendah Lemak untuk Menurunkan Kolesterol
Kadar kolesterol tinggi menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung di kemudian hari. Hal inilah yang mendasari beberapa orang melakukan diet rendah lemak untuk menurunkan kadar kolesterol sekaligus menjaga kesehatan jantung mereka.
Sayangnya, langkah yang dilakukan tidaklah tepat karena informasi mengenai kesehatan jantung yang mereka anggap benar ini adalah mitos.
Perlu kamu ketahui bahwa tubuh sebenarnya membutuhkan lemak dalam asupan harian tertentu. Gunanya, untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga fungsi otak.
Artikel Lainnya: Cara Ampuh untuk Menurunkan Kolesterol
Lemak makanan tidak semuanya dimetabolisme dalam tubuh dengan cara yang sama. Lemak jenuh yang ditemukan pada daging merah dan olahan, produk susu, santan dan minyak kelapa, dapat meningkatkan jumlah kolesterol jahat dalam darah.
Keseringan mengonsumsi makanan ini dapat memicu kenaikan kadar kolesterol, dan pada gilirannya dapatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Ini berbeda dengan jenis lemak tak jenuh, seperti asam lemak omega 3 yang ada pada kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, dan ikan.
Nah, American Heart Association merekomendasikan untuk makan ikan (terutama ikan berlemak), seperti sarden, tuna, dan salmon, setidaknya 2 kali seminggu.
Disebut menyehatkan jantung karena omega 3 terbukti bersifat kardioprotektif karena adanya EPA dan DHA. Lemak tak jenuh ganda ini nantinya bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat sekaligus menurunkan risiko penyakit jantung.
Bila pilihan ikan kaya omega 3 di atas sulit didapat, kamu bisa memilih minyak ikan sebagai alternatifnya. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai pilihan minyak ikan yang tepat untuk kamu.
Artikel Lainnya: Gaya Hidup yang Menyebabkan Kolesterol
Untuk membantu kamu dalam menjaga kesehatan jantung dan kadar kolesterol, terapkan gaya hidup yang sehat. Bila perlu, konsumsi produk Blackmores untuk memenuhi kebutuhan nutrisi omega 3 setiap harinya sehingga kesehatan jantung terlindungi.
Ada beberapa produk minyak ikan ini yang bisa kamu pilih, seperti:
- Blackmores Odourless Fish Oil
- Blackmores Omega Daily dengan konsentrasi 2 kali lebih tinggi
- Blackmores Ultimate Omega dengan konsentrasi 3 lebih lebih tinggi
Kamu bisa memilih sesuai kebutuhan dan arahan dokter, ya. Yuk #JagaSehatmu dari sekarang dengan menerapkan berbagai tips sehat dari aplikasi KlikDokter.
Kamu juga bisa melakukan konsultasi dengan mudah dan cepat lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(APR/NM)
- UPMC Heart and Vascular Institute. Diakses pada 2022. Food and Heart Health Myths.
- Harvard Health Publishing. Diakses pada 2022. Premature Heart Disease.
- Annals of Epidemiology. Diakses pada 2022. Widespread recent increases in county-level heart disease mortality across age groups.
- Heart UK. Diakses pada 2022. Heart health nutrition myths.