Pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan, pada Sabtu (29/10/2022) berujung tragis. Sebanyak 155 orang tewas akibat kerumunan massa yang menghadiri perayaan tahunan tersebut.
Diduga, korban tewas mengalami henti jantung usai berdesakan dan kekurangan oksigen. Lalu, bagaimana kerumunan bisa menyebabkan henti jantung? Di bawah ini sederet penyebab henti jantung di keramaian yang perlu Kamu tahu.
1. Kekurangan Oksigen
Kekurangan oksigen bisa menjadi salah satu mematikan ketika berada di kerumunan dengan gerak ruang yang terbatas, pasokan oksigen sangat sulit didapatkan. Hal ini menyebabkan Kamu kesulitan bernapas di tengah keramaian.
Dokter George Williams, ahli paru-paru di University of Texas Health Science Center at Houston, Amerika Serikat, mengungkapkan saat paru-paru dan jantung tidak memperoleh pasokan oksigen semestinya, hal ini menyebabkan seseorang bisa meninggal dengan cepat.
Artikel lainnya: Inilah Penyebab Henti Jantung Mendadak
2. Panik dan Cemas
Secara psikologis, bahaya kerumunan dapat membuat seseorang merasa panik dan cemas. Disampaikan dr. Theresia Rina Yunita, saat panik, tubuh menghasilkan adrenalin yang dapat memicu vasokonstriksi alias penyempitan pembuluh darah.
Akibatnya, tubuh kekurangan oksigen sehingga mengganggu fungsi jantung dan menyebabkan henti jantung.
3. Cedera
Di tengah kepanikan, aksi saling dorong bisa terjadi. Saat berusaha menyelamatkan diri, beberapa orang mungkin pula terjatuh atau menabrak benda. Kondisi ini bisa menyebabkan cedera kepala dan dada.
Perdarahan bisa terjadi pula apabila tulang rusuk patah dan menusuk paru-paru. Karena menyebabkan kesulitan bernapas, aliran oksigen ke otak dan jantung terhambat sehingga bisa memicu henti jantung.
4. Berdesak-desakan
Aksi saling mendorong dan berdesak-desakan bisa menyebabkan kesulitan bernapas. Tekanan dari berbagai sisi membuat dada dan paru-paru tidak menemukan ruang yang cukup untuk mengembang dengan maksimal dan menerima oksigen.
“Akibatnya, tubuh kekurangan oksigen dan salah satu bahayanya adalah kurangnya asupan oksigen ke jantung,” tutur Dokter Theresia.
Jantung memerlukan oksigen untuk bisa bekerja dan memompa darah ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Kekurangan oksigen bisa mengganggu fungsi jantung sehingga pasokan darah ke otak secara otomatis berkurang.
Dokter Jonathan Chrisin dari Johns Hopkins Medicine, menambahkan minimnya aliran darah ke otak dan organ lain dapat menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran. Bahkan, jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan cacat hingga meninggal dunia.
Artikel lainnya: Pertolongan Pertama pada Korban Henti Jantung Mendadak
5. Obat-obatan Terlarang dan Alkohol
Orang yang mengonsumsi obat-obatan terlarang dan alkohol dapat memburuk kesehatannya ketika terjebak di dalam kerumunan. Soalnya, stimulan tertentu dapat meningkatkan tekanan darah dan berpotensi menyebabkan serangan jantung maupun stroke.
Mengonsumsi alkohol juga bisa menimbulkan dehidrasi dan meningkatkan risiko pingsan. Ketika dibarengi dengan peningkatan suhu tubuh saat berada di kerumunan, kematian bisa terjadi.
6. Sulit Meminta Pertolongan
Ketika berdesakan di tengah kerumunan, orang yang mengalami henti jantung sulit meminta pertolongan. Padahal, kondisi henti jantung harus memperoleh penanganan yang cepat.
Saat henti jantung terjadi, aliran darah di pembuluh koroner akan berkurang atau terhenti. Kondisi ini menimbulkan iskemia miokard, yaitu berkurangnya kemampuan otot jantung dalam memompa darah.
7. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan salah satu penyebab henti jantung di tengah kerumunan. Beberapa faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko henti jantung di tengah kerumunan antara lain yaitu paparan asap rokok, polusi udara, atau gas beracun
Zat-zat berbahaya ini dapat mengiritasi sistem pernapasan dan memperburuk kondisi pernapasan. Terutama pada individu dengan masalah pernapasan seperti asma atau PPOK. Hal ini dapat memicu henti jantung, terutama dalam situasi kerumunan yang padat dan kurang ventilasi.
Apabila tidak segera ditangani, iskemia miokard bisa memicu terjadinya nekrosis jaringan alias matinya jaringan tubuh.
Umumnya, petugas kesehatan akan memberikan obat trombolitik atau angioplasti koroner untuk membuka kembali arteri yang tersumbat dan mengembalikan aliran darah koroner.
Namun, perawatan ini harus diberikan sebelum terjadinya nekrosis jaringan. Sebaliknya, nekrosis jaringan yang tidak segera ditangani dapat memicu kematian.
Artikel lainnya: Kenapa Henti Jantung Sering Terjadi di Kamar Mandi?
Pada beberapa kasus, peluang hidup orang yang mengalami henti jantung hanya beberapa detik. Bahkan jika penyintas henti jantung masih bisa bertahan hidup, kematian jaringan tubuh yang dialami tidak bisa sembuh total.
Karenanya, henti jantung yang tidak segera ditangani bisa berdampak fatal. Agar tidak kena henti jantung, #JagaSehatmu dengan menyelamatkan diri dan segera menjauh dari kerumunan.
Jika mengalami masalah kesehatan, seperti gangguan kecemasan dan sesak napas usai berada di keramaian, segera minta bantuan tenaga kesehatan.
Penyakit jantung bisa terjadi pada siapa saja. Supaya bisa lebih waspada, cek gejala dan risiko penyakit jantung dengan health tools cek risiko jantung.
Jika Kamu memiliki pertanyaan seputar topik diatas, Kamu bisa gunakan fitur layanan Tanya Dokter dan buatlah jadwal secara langsung dengan menggunakan Temu Dokter.
Jangan lupa untuk selalu rutin cek kesehatan jantung Kamu dengan pesan layanan pemeriksaan kesehatan jantung bisa dilakukan secara online. Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang untuk mendapatkan informasi kesehatan dan belanja keperluan kesehatan lainnya di KALStore.
- Future Medicine. Diakses 2022. Public awareness of hearth attack symptoms: what should we look for and how will it help?
- Johns Hopkins Medicine. Diakses 2022. Cardiac Arrest