Jantung

Pertolongan Pertama Saat Terjadi Serangan Jantung

dr. Atika, 15 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pertolongan pertama yang tepat sangat menentukan keselamatan seseorang yang mengalami serangan jantung.

Pertolongan Pertama Saat Terjadi Serangan Jantung

Serangan jantung adalah kondisi yang terjadi secara mendadak, sehingga pertolongan pertama yang tepat dan cepat pun sangat dibutuhkan.

Pertolongan pertama menjadi kunci harapan hidup seseorang yang mengalami serangan jantung. Tanpa pertolongan pertama yang tepat, risiko terjadinya kematian menjadi sangat tinggi.

Ya, serangan jantung dapat dikatakan sebagai salah satu penyakit “pembunuh” terbanyak di Indonesia.

Serangan yang umumnya ditandai dengan nyeri dada sebelah kiri ini menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian tertinggi di semua golongan umur di Indonesia.

Survei Sample Registration System (SRS) pada 2014 di Indonesia menunjukkan, penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua usia setelah stroke, yakni sebesar 12,9%. 

Dari survei yang dilakukan WHO pada 2004, diperkirakan sebanyak 17,1 juta orang meninggal (29,1% dari jumlah kematian total) diakibatkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah.

Faktor Risiko Penyakit Jantung 

Mengenali faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengalami penyakit jantung koroner adalah langkah pertama untuk melindungi diri.

Berikut ini faktor risiko penyakit jantung koroner (serangan jantung), baik pada pria maupun wanita:

  • Memiliki kadar kolesterol darah yang tidak normal (LDL tinggi, HDL rendah)
  • Merokok
  • Memiliki penyakit diabetes melitus
  • Obesitas
  • Memiliki hipertensi
  • Kurang aktivitas fisik
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner

Dengan mengetahui faktor risiko tersebut, menjadi penting untuk menerapkan gaya hidup sehat sedini mungkin.

Hal paling utama yang perlu dilakukan adalah dengan memilih makanan yang rendah kolesterol, minyak jenuh, dan kaya serat. Hindari makanan yang tinggi gula atau karbohidrat simpleks.

Artikel Lainnya: Serangan Jantung di Pagi Hari, Ini Sebab Kemungkinan Ashraf Meninggal

Pertolongan Pertama Serangan Jantung

Bagaimana bila tanpa sengaja Anda bertemu dengan seseorang yang mengalami serangan jantung? Anda perlu melakukan beberapa hal berikut:

1. Jangan Panik

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah tetap tenang dan jangan panik.

Ketenangan Anda bermanfaat untuk tidak menambah stres seseorang yang telah mengalami nyeri hebat akibat serangan jantung.

2. Baringkan dan Istirahatkan

Sarankan pasien untuk berbaring dan beristirahat agar sedikit mengurangi beban kebutuhan pompa darah jantung.

3. Kendurkan Pakaian Pasien

Jika pakaian yang dipakai pasien tampak terlalu sempit, berusahalah untuk mengendurkannya. Misalnya, dengan membuka kerah atau kancing baju pasien.

Hal ini diakukan agar pasien tetap mendapat keleluasaan untuk bernapas.

4. Segera Hubungi Dokter

Pada saat yang sama, minta juga dokter untuk datang ke lokasi kejadian. Jangan lupa untuk menyatakan kecurigaan serangan jantung, agar dokter membawa obat yang sesuai.

Bila tidak ada akses bagi dokter untuk segera datang, persiapkan transportasi (ambulans lebih baik) untuk segera memindahkan pasien ke fasilitas kesehatan terdekat, misalnya puskesmas.

5. Cari Obat yang Pasien Bawa

Sementara pasien dipindahkan ke fasilitas kesehatan, tanyakan kepadanya apakah pernah mengalami hal yang sama dan memiliki obat-obatan untuk jantung. Bila ada, segera minumkan.

Jika pasien tidak merespons, lakukan inisiatif untuk mencari obat-obatan jantung yang mungkin terletak di saku pasien. 

Obat dengan tulisan “dikonsumsi dengan ditaruh di bawah lidah” adalah ciri khusus obat yang dapat meringankan serangan jantung dan penting untuk segera dikonsumsi.

6. Pastikan Pasien Mendapat Penanganan Medis

Pastikan pasien tiba dengan aman di fasilitas kesehatan. Pastikan pula pasien telah mendapatkan penanganan dari pihak medis yang ada di fasilitas kesehatan terkait.

Artikel Lainnya: Hindari Obat-obatan Ini Jika Anda Punya Penyakit Jantung

Ada kalanya pasien serangan jantung tidak sadarkan diri sepenuhnya. Jika ini terjadi, mungkin saja pasien telah mengalami henti jantung (jantung sudah tidak lagi memompa darah).

Henti jantung ditandai dengan tidak terabanya denyut nadi arteri karotis. Kondisi ini termasuk gawat darurat, dan butuh untuk segera diberikan Bantuan Hidup Jantung Dasar alias Resusitasi Jantung Paru (RJP).

Secara garis besar, RJP ditujukan untuk kondisi di luar rumah sakit sebelum pasien memperoleh penanganan secara medis. Oleh karena itu, tidak dibutuhkan peralatan medis apa pun.

Resusitasi Jantung Paru untuk Pasien Henti Jantung

Apabila ditemukan kejadian henti jantung, lakukan langkah-langkah berikut ini dengan tepat dan cepat:

Pindahkan Pasien ke Tempat Aman

Posisikan pasien yang sudah tidak sadarkan diri pada tempat yang aman, dan segera kontak sistem gawat darurat agar ambulans segera datang.

Minta Orang Sekitar untuk Mendampingi

Sebelum melakukan RJP, informasikan mengenai kondisi pasien kepada orang lain di sekitar Anda dan katakan bahwa pasien membutuhkan RJP segera.

Artikel Lainnya: 10 Gejala Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai Pria

Sebaiknya Anda tidak sendiri. Dengan adanya pendamping, Anda memiliki posisi yang kuat di mata hukum bahwa tindakan yang Anda lakukan dimaksudkan untuk menolong pasien.

Segera Lakukan RJP

Lakukan RJP segera, yang terdiri atas kompresi dada dan pemberian pernapasan bantuan.

Kompresi dada dilakukan dengan menekan dengan kekuatan penuh serta berirama pada setengah bagian bawah dari tulang dada.

Anda dapat menentukannya dengan menarik garis di antara kedua puting payudara.

Tekanan tersebut dimaksudkan untuk menggantikan kerja jantung dalam memompa darah dan mengantar oksigen ke organ penting seperti otak.

Napas Buatan

Pernapasan bantuan dilakukan setelah memberikan kompresi dada, dengan cara memberikan embusan napas ke mulut pasien dalam waktu 1 detik (jangan terlalu lama).

Pastikan embusan napas yang Anda masukkan ke mulut pasien tidak bocor keluar, serta dapat menggembungkan dada pasien.

Lakukan 30 kompresi dada, dilanjutkan dengan 2 kali pernapasan bantuan.

Siklus 30 kompresi dada dan 2 kali pernapasan bantuan tersebut harus terus dilakukan sampai bantuan medis datang. Penolong bisa melakukannya bergantian untuk menghindari kelelahan.

Kejut Listrik

Saat bantuan medis datang, penting untuk segera dilakukan kejut listrik dengan alat Automated External Defibrillator (AED).

Langkah selanjutnya akan ditangani oleh petugas medis yang terlatih dalam Bantuan Hidup Jantung Lanjut.

Di Indonesia, saat ini mulai banyak ditemukan instansi atau tempat umum, dari pusat perbelanjaan hingga bandara, yang dilengkapi alat AED.

Anda dapat mengambil alat tersebut dengan mudah untuk membantu menangani kondisi darurat.

Untuk dapat memahami secara lebih mendalam seputar teknik RJP, Anda bisa mengikuti seminar dan pelatihan.

Pelatihan akan membuat Anda lebih terampil dan siap untuk memberikan pertolongan pertama yang tepat bila terjadi kejadian serangan jantung yang berakhir pada pasien tidak sadarkan diri.

[RS/ RH]

Bantuan Hidup Jantung Dasar
Resusitasi Jantung Paru
Serangan Jantung