Obat kuat sering menjadi jalan pintas bagi para pria untuk meningkatkan performa seks dalam waktu singkat. Tapi ada pendapat yang mengatakan bahwa jika sering minum obat kuat justru rentan kena hipertensi. Benarkah pendapat ini?
Pria dengan disfungsi ereksi sering kali percaya bahwa menenggak obat kuat bisa mendongkrak, bahkan “menyelamatkan” kehidupan seks bersama pasangan. Obat kuat konon diciptakan untuk membantu para pria yang bermasalah dengan disfungsi ereksi.
Konsumsi obat-obatan yang terlalu sering atau berlebihan, apalagi yang tidak di bawah pengawasan dokter, bisa mendatangkan efek samping. Mungkin Anda yang mengonsumsi obat kuat pernah bertanya-tanya, apakah sering meminumnya bisa mendatangkan efek samping tertentu, semisal hipertensi?
Benarkah obat kuat picu hipertensi?
Penggunaan obat-obatan tertentu memang bisa menyebabkan hipertensi pada seseorang. Akan tetapi, menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, sejauh ini obat kuat belum terbukti dapat menyebabkan hipertensi.
Masih kata dr. Sepriani, mungkin beberapa orang bisa mengalami hipertensi karena obat kuat, tetapi sebetulnya hubungannya tidak langsung. Hingga detik ini, penyebab hipertensi paling sering adalah akibat konsumsi garam (natrium).
"Tergantung jenis obat kuatnya. Kalau obat kuatnya seperti viagra, bisa memengaruhi pembuluh darah, tapi tidak langsung membuat hipertensi. Biasanya kalau mengonsumsi obat kuat jenis viagra, penggunanya bisa mengalami gangguan pembuluh darah lain,” jelas dr. Sepriani.
Selain asupan garam yang terlalu tinggi, dr. Sepriani mengatakan penyebab hipertensi lainnya adalah gangguan ginjal dan gangguan metabolik seperti diabetes.
Artikel Lainnya: Obat Hipertensi Herbal, Amankah Dikonsumsi?
Efek Samping dari Obat Kuat
Seperti yang dikatakan oleh dr. Sepriani, meski obat kuat tidak menyebabkan hipertensi, tetapi tetap ada efek samping yang perlu Anda waspadai, yaitu:
- Sakit kepala
- Gangguan pencernaan
- Penglihatan ganda
- Gangguan penglihatan, misalnya pandangan sesaat jadi kebiruan
- Gangguan pendengaran
- Berkeringat
- Jantung berdebar kencang tidak beraturan (palpitasi)
- Xerostomia (mulut kering)
- Insomnia
- Meningkatkan risiko serangan jantung
- Meningkatkan risiko stroke
- Penurunan berat badan.
Selain itu, untuk mereka yang sudah berusia lanjut atau yang berpenyakit jantung dan mengonsumsi obat nitrat, efek sampingnya bisa berupa penurunan tensi darah secara drastis hingga mengancam nyawa.
Artikel Lainnya: Apa Bahaya Konsumsi Obat Hipertensi Tanpa Resep Dokter?
Sebaliknya, Obat Hipertensi Bisa Picu Disfungsi Ereksi
Dikatakan oleh dr. Devia Irine Putri, hipertensi atau tekanan darah tinggi memang diketahui merupakan salah satu penyebab disfungsi ereksi, yaitu ketidakmampuan pria mempertahankan ereksi yang cukup untuk mencapai kepuasan seksual.
“Pada keadaan hipertensi, peningkatan tekanan darah yang berkepanjangan menyebabkan perubahan struktur dan fungsi dari arteri penis. Ditambah lagi dengan pengobatan obat hipertensi yang bergolongan diuretik dan beta-blockers, yang memiliki efek samping disfungsi ereksi,” ungkapnya.
Apabila Anda mengalami efek samping disfungsi ereksi akibat konsumsi obat hipertensi, utarakan keluhan tersebut kepada dokter Anda. Nantinya, dokter akan mengganti obat dengan golongan lain yang punya efek samping lebih kecil terhadap fungsi seksual.
Sering minum obat kuat memang tidak seketika membuat seorang pria rentan kena hipertensi. Meski begitu, daripada terus-terusan minum obat kuat yang ada efek sampingnya, lebih baik tangani disfungsi ereksi segera. Jika tips di atas tidak mempan, langkah paling bijak adalah berkonsultasi dengan ahli urologi agar segera bisa ditangani sesuai penyebabnya.
(RN/ RVS)