KlikDokter.com – Kegiatan menonton TV memang menyenangkan, apalagi jika dilakukan sepulang kerja atau pada akhir pekan bersama keluarga. Tentunya dengan ditemani berbagai macam camilan. Namun pada kenyataannya, meski mengasyikkan dan membuat rileks, hobi Anda yang satu itu dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk menonton TV, maka semakin besar kemungkinan Anda untuk terdiagnosis dengan sindrom metabolik – yang disertai dengan tingginya kadar kolesterol serta kelebihan berat badan. Hal ini berlaku untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Lebih dari 20 tahun yang lalu, sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Johns Hopkins University School of Medicine, bersama dengan para ahli di CDC dan National Institutes of Health, menyimpulkan bahwa berat badan anak akan meningkat apabila ia menghabiskan waktu dengan menonton TV selama berjam-jam. Dua dekade kemudian, masalah tersebut telah menjadi semakin parah.
Studi di atas juga menelaah, apakah gejala sindrom metabolik dan tingginya kadar kolesterol akan memburuk jika seseorang meningkatkan jumlah waktu menonton TV selama lima tahun. Mereka membagi partisipan ke dalam dua kelompok: 1) Mereka yang meningkatkan waktu menonton TV selama lima tahun; 2) Mereka yang tidak meningkatkan waktu menonton TV.
Gejala sindrom metabolik dan kolesterol kemudian dibandingkan antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan jam menonton TV memiliki efek yang tidak sehat pada tekanan darah dan lingkar pinggang seseorang.
Jadi, apa artinya? Apabila Anda ingin mengatasi kadar kolesterol Anda yang tinggi, kurangilah waktu duduk Anda di depan TV. Lakukan olahraga secara teratur, setidaknya tiga kali seminggu. Tidak perlu olahraga yang berat dan lama. Cukup sediakan waktu setiap harinya antara 30-60 menit untuk olahraga santai, seperti lari, berenang, dan bersepeda. Ajak pasangan, keluarga, atau sahabat agar kegiatan olahraga menjadi lebih menyenangkan.