Tak hanya kesehatan mental, saat Anda mengalami burnout syndrome, jantung Anda pun bisa terkena dampaknya. Katanya, burnout syndrome ini paling sering dialami di tempat kerja. Lalu, apa sih, yang disebut burnout? Adakah cara ampuh untuk mencegah efek buruk yang dapat ditimbulkan?
Apa Itu Burnout Syndrome?
Burnout syndrome adalah kondisi ketika Anda mengalami lelah secara emosional, fisik, dan juga mental karena stres terlalu lama. Jika stres terus berlanjut, Anda mulai bisa kehilangan minat, motivasi untuk bekerja, atau menggapai goals hidup.
Burnout syndrome ini bisa menyedot energi Anda, lho. Anda jadi merasa semakin tidak berdaya, putus asa, sinis, dan sebal pada apapun. Tidak hanya bikin kondisi diri jadi buruk, kesehatan fisik Anda pun dapat ikut terkena dampaknya.
Artikel lainnya: Burnout Syndrome dapat Berdampak pada Kesehatan Jantung, Apa Benar?
Burnout Syndrome Bisa Memengaruhi Kesehatan Jantung
Mental yang lelah dapat menyebabkan Anda sangat mudah terserang penyakit seperti pilek atau flu. Bahkan, sebuah penelitian terbaru menyatakan adanya kemungkinan terkena penyakit jantung akibat burnout.
Ya, irama jantung tidak teratur atau disebut sebagai fibrilasi atrium merupakan salah satu kondisi yang bisa disebabkan oleh burnout syndrome. Apabila didiamkan begitu saja, fibrilasi atrium ini bisa meningkatkan risiko stroke yang berakhir pada kondisi fatal alias kematian.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan bahwa burnout syndrome merupakan hasil dari stress kronis di kehidupan Anda. Dari sekian banyak faktor risiko, masalah pekerjaan sering menjadi faktor burnout yang paling sering terjadi.
Kondisi ini bisa muncul misalnya karena atasan yang selalu menekan atau akibat tugas kerjaan yang tidak ada habis-habisnya. Burnout dapat berwujud seperti lelah berlebihan, menunjukkan sikap sinis terhadap pekerjaan, maupun merasakan berkurangnya performa Anda terhadap pekerjaan.
Tidak hanya akibat pekerjaan saja, ya, burnout juga dapat disebabkan oleh stress yang bersifat pribadi seperti hubungan dengan orang lain dan juga masalah di rumah. Pada akhirnya, stres ini bisa memicu kemarahan, kecemasan, serta depresi yang bisa mengembangkan penyakit pada jantung.
Lalu, Bagaimana Mencegah Efek Burnout Syndrome?
Efek burnout syndrome yang menyerang jantung umumnya bisa dicegah. Untuk itu, simak tipsnya di bawah ini.
-
Bicara ke Atasan
Saat mengalami stres atau burnout di tempat kerja, ada baiknya diskusi dengan atasan atau HRD. Mungkin ada beberapa target dan ekspektasi yang dapat dibicarakan untuk meringankan beban Anda.
Untuk mengatasi masa-masa burnout, buat target seringan mungkin agar Anda perlahan juga bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik sembari memulihkan kondisi diri yang sedang berantakan.
Artikel lainnya: Berapa Kali Waktu Liburan yang Ideal dalam Satu Tahun?
-
Cari Dukungan Moral
Saat stres berat, curhat ke kolega, sahabat, pasangan, atau keluarga, biasanya dapat membantu keadaan jadi lebih baik, kok. Mereka mungkin bisa menyarankan sesuatu yang baik dan sebelumnya tidak Anda pikirkan. Anda juga bisa menggunakan layanan konseling psikologis untuk merapikan pikiran dan kondisi Anda yang sedang burnout.
-
Me Time
Terkadang stres dan capek secara fisik atau emosional disebabkan karena Anda tidak meluangkan waktu untuk diri sendiri. Kebanyakan “mengiyakan” permintaan orang di kantor bisa menguras energi.
Jika sudah begini, mulai belajar untuk mengatakan “tidak” terhadap hal yang akan menyita waktu pribadi Anda. Penting juga untuk menyediakan waktu di rumah seperti meditasi, mandi air hangat, atau nonton film sehabis ngantor guna menghadiahi diri sebuah kenikmatan kecil yang bisa menjaga pikiran agar tetap waras.
-
Mulai Pola Hidup Sehat
Pikiran dan emosi yang stres bisa disebabkan karena pola hidup Anda yang tidak sehat. Untuk itu, coba luangkan waktu untuk olahraga secara rutin, karena ini akan mengurangi kadar stres serta mengurangi beban pikiran akan pekerjaan.
Penting juga untuk istirahat cukup di malam hari. Ini karena tidur memperbaiki kesehatan fisik maupun mental. Badan yang lelah dapat memicu gejala burnout syndrome dan membuat pikiran jadi kusut.
Tidak lupa juga untuk makan makanan sehat dengan cara mengurangi yang mengandung gula, minyak, alkohol, dan kafein. Makanan yang Anda makan juga bisa memengaruhi mood dan pikiran. Maka, makanlah makanan yang sehat agar pikiran tetap jernih, tubuh pun juga tidak gampang sakit.
Kini sudah tahu, kan, kalau burnout syndrome itu berbahaya bagi kesehatan jantung dan keseluruhan fisik Anda? Apabila sudah melakukan cara di atas namun hasilnya kurang memuaskan, bisa meminta bantuan psikolog. Untuk lebih mudahnya, ajukan konsultasi online dengan psikolog lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/AYU)