Penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu, baik di Indonesia maupun dunia. Menjaga pola makan dengan benar dapat menjadi salah satu cara untuk menjauhkan diri dari penyakit tersebut. Nah, selama ini, banyak yang mengatakan bahwa minum teh baik untuk kesehatan jantung. Apa benar demikian?
Teh dan penyakit jantung
Rata-rata, faktor risiko penyakit jantung seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan kolesterol tinggi berhubungan dengan gaya hidup dan dapat dicegah. Karena itu, anjuran untuk memodifikasi gaya hidup sehat telah dikumandangkan untuk menurunkan angka kejadian penyakit jantung ini. Salah satu gaya hidup sehat yang diteliti dapat menurunkan risiko penyakit jantung adalah dengan minum teh.
Beberapa penelitian telah menelusuri efek minum teh terhadap penyakit jantung. Sebuah penelitian tahun 2016 menemukan bahwa mengonsumsi teh dapat memperlambat progresivitas pembentukan plak aterosklerosis di pembuluh darah koroner.
Penelitian tersebut melibatkan 6.500 orang dari etnis yang berbeda, dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi setidaknya satu cangkir teh per hari memiliki angka kejadian penyakit jantung koroner yang lebih rendah dibandingkan mereka yang sehari-harinya tidak mengonsumsi teh. Ditengarai, kandungan flavonoid -- antioksidan kuat dalam teh -- yang bertanggung jawab dalam hal ini.
Ada pula penelitian di Jepang yang menemukan bahwa konsumsi teh dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Penelitian yang melibatkan lebih dari 40 ribu orang tersebut mendapati bahwa mereka yang mengonsumsi lebih dari 5 cangkir teh hijau dalam sehari memiliki penurunan risiko meninggal akibat serangan jantung sebesar 26% dibandingkan mereka yang minum kurang dari satu cangkir teh hijau dalam sehari.
Meskipun dalam studi-studi tersebut tidak dilaporkan efek samping akibat minum teh terlalu banyak, para ahli menyarankan agar Anda tidak mengonsumsi teh lebih dari 5 cangkir per hari. Hal tersebut bukanlah tanpa alasan, karena teh diketahui mengandung zat tanin yang dapat mengikat besi dan zink, sehingga sulit untuk diserap oleh tubuh. Selain itu, teh hijau juga tinggi oksalat yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal.
Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, teh dapat bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
Cara lain untuk menurunkan risiko penyakit jantung
Ada dua jenis faktor risiko penyakit jantung, yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah (gender, usia, keturunan) dan dapat diubah (gaya hidup). Berikut perubahan gaya hidup yang dapat membantu menurunkan faktor risiko penyakit jantung.
-
Merokok
Bahan kimia dalam rokok bisa merusak jantung dan dinding pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat menimbulkan plak yang menyumbat pembuluh darah. Plak aterosklerosis tersebut dapat berujung pada serangan jantung. Merokok sesedikit apa pun tetap akan meningkatkan risiko penyakit jantung, walaupun semakin banyak Anda merokok, akan semakin tinggi pula risiko serangan jantung tersebut.
-
Mengelola kadar kolesterol, gula, dan tekanan darah
Kolesterol tinggi, diabetes mellitus, dan hipertensi merupakan faktor risiko penting penyebab penyakit jantung. Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga pola makan dan berolahraga.
-
Mengendalikan stres
Tuntutan pola hidup dewasa ini rentan membuat banyak orang stres. Seperti yang Anda tahu, stres juga berhubungan dengan penyakit jantung. Namun, Anda tetap dapat mengendalikan kondisi tersebut, yakni dengan manajemen stres. Anda bisa mendengarkan musik yang menenangkan, menonton film komedi, bermeditasi, atau berkonsultasi dengan psikolog.
Untuk memaksimalkan manfaat teh dalam menurunkan risiko penyakit jantung, konsumsilah secara cukup atau tidak lebih dari 5 cangkir per hari. Ubahlah juga gaya hidup Anda yang masih berantakan dan terapkan secara konsisten agar Anda terhindar dari penyakit jantung.
[RS/ RVS]