Aktor senior Eddy Riwanto meninggal dunia pada Senin, 29 April 2019 lalu. Pemeran tokoh Saiful dalam sinetron Cinta Suci itu meninggal dalam tidurnya usai salat Ashar saat istirahat syuting. Faktor kelelahan diduga memicu kembali penyakit jantung yang sudah sekitar dua tahun diidapnya.
Lantas benarkah kelelahan bisa picu penyakit jantung seperti yang dialami aktor Eddy Riwanto? Simak penjelasannya dibawah ini!
Kelelahan Rentan Picu Gangguan Kesehatan
Kelelahan bisa mengakibatkan tidak primanya kondisi tubuh akibat dipaksa bekerja keras tanpa cukup istirahat. Hal ini dapat diakibatkan oleh banyaknya aktivitas seperti olahraga yang berlebihan, kurang tidur atau tidak cukup istirahat. Bahkan tidak pernah berolahraga pun dapat membuat tubuh kelelahan dan tidak fit.
Kelelahan juga tidak selalu kelelahan fisik tetapi juga bisa kelelahan mental. Ketika tubuh kita mengalami kelelahan fisik dan mental, maka tubuh akan mengalami stres dan ketika tubuh stres maka hormon stres akan dihasilkan oleh tubuh.
Dalam hal ini, kelelahan yang dialami oleh Eddy Riwanto kemungkinan akibat kurangnya istirahat. Para artis sinetron biasanya akan melakukan stripping, yaitu melakukan syuting berkelanjutan dari episode ke episode karena kejar tayang.
Artikel lainnya: Dampak Buruk Digital Fatigue pada Kesehatan Fisik dan Mental
Hal ini mengakibatkan bukan hanya para crew, tapi juga artis yang berlaga, mengalami kelelahan akibat kurang istirahat karena proses syuting yang sangat padat.
Kalau hanya kurang tidur sesekali, akibatnya akan kelelahan dan kurang ada tenaga di hari berikutnya. Tetapi jika terjadi terus menerus, dampak kesehatan yang lebih serius akan terjadi seperti menurunnya konsentrasi dan susah berpikir.
Selain itu, tubuh juga akan mengeluarkan hormon stres. Kondisi ini berakibat pada meningkatnya denyut nadi, tekanan darah, asam lambung, gula darah, kolesterol, dan dapat menyebabkan obesitas.
Penyakit Jantung Disebabkan Beragam
Beberapa kondisi yang diuraikan di atas merupakan beberapa faktor risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang menyebabkan serangan jantung.
Kondisi tersebut juga mempercepat proses penumpukan plak di dinding pembuluh darah dan dapat menyumbat aliran darah di jantung. Akibatnya terjadi penyumbatan yang menyebabkan terjadinya serangan jantung.
Selain kondisi kelelahan yang terjadi karena kurang tidur atau tidak beristirahat secara cukup, ada pula beberapa hal lain yang meningkatkan risiko serangan jantung. Beragam hal yang harus Anda waspadai adalah kebiasaan merokok, sering minum kopi, dan kurang olahraga.
Artikel lainnya: 8 Ciri-Ciri Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai
Jadwal kerja yang padat cenderung membuat orang meninggalkan aktivitas olahraga sehingga rentan menyebabkan obesitas. Penambahan berat badan berlebihan ini juga pada akhirnya rentan memicu penyakit jantung.
Gejala-gejala penyakit jantung bisa muncul berbeda-beda antara satu penderita dengan penderita yang lain. Meski demikian, ada beberapa gejala awal penyakit jantung yang umum terjadi.
Beberapa di antaranya yang perlu Anda waspadai adalah nyeri dada, detak jantung tidak teratur, terjadinya sesak napas, kehilangan kesadaran, munculnya keringat dingin dan tubuh mudah lemas serta lelah.
Setelah membaca dampak kelelahan bagi tubuh maka kita dapat menyimpulkan bahwa kelelahan dapat memicu serangan jantung. Kelelahan disini khususnya akibat kurang tidur atau istirahat dan bukan hanya sekedar kelelahan karena beraktivitas seharian.
Jika jadwal aktivitas Anda sangat padat, dan Anda mulai kelelahan, beristirahatlah. Tidurlah dalam durasi yang cukup. Selain itu konsumsilah makanan bernutrisi yang bisa menunjang kesehatan Anda.
Sempatkan untuk berolahraga rutin, hentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol. Dengan secara konsisten menjalankan pola hidup sehat tersebut, diharapkan penyakit jantung tidak akan menghampiri Anda.
Jangan lupa konsultasikan kesehatan Anda di KlikDokter, Dokter online 24/7 Hanya di KlikDokter. Ayo #JagaSehatmu!
[RVS]