Jantung

Waspada, Kutu Rambut Bisa Picu Serangan Jantung

Tamara Anastasia, 07 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Selain rasa gatal yang hebat, kutu rambut juga menyebabkan serangan jantung bahkan kematian. Kok, bisa? Simak selengkapnya di sini.

Waspada, Kutu Rambut Bisa Picu Serangan Jantung

Kutu rambut pada anak kerap dipandang sebagai masalah sepele yang tak membahayakan hidup. Namun, cerita berbeda dialami Kaitlyn Yozviak, bocah 12 tahun di Georgia, AS.

Kaitlyn meninggal dunia akibat serangan jantung karena kutu yang berkembang biak di rambutnya. 

Dilansir Metro UK, Yozviak dikabarkan meninggal Agustus lalu akibat kutu yang menggigit habis kulit kepalanya selama 3 tahun.

Dia diketahui tinggal di tempat yang sangat kotor, penuh kotoran kucing, serangga, dan kutu. Akibat peristiwa ini, orang tua Kaitlyn dianggap lalai dalam merawat anaknya. Mereka harus menghadapi tuntutan atas tuduhan pembunuhan.

1 dari 2

Bagaimana Kutu Rambut Bisa Sebabkan Serangan Jantung?

Penyebab serangan jantung adalah hilangnya suplai oksigen di organ jantung karena adanya sumbatan mendadak di arteri koroner. 

Pembuluh darah ini bertugas untuk memberikan suplai darah untuk otot jantung. Lantas, berkaca dari kasus yang menimpa Kaitlyn, apakah benar bahaya kutu rambut bisa menyebabkan serangan jantung dan kematian pada anak?

Saat dikonfirmasi, dr. Arina Heidyana membenarkan kalau kutu bisa menyebabkan serangan jantung dan kematian pada anak. 

Hanya saja, hal tersebut tidak terjadi instan, tapi melalui proses yang panjang, seperti yang dialami Kaitlyn.

“(Kutu rambut) bisa menyebabkan serangan jantung, tapi tidak secara langsung. Kalau kasusnya sudah tiga tahun, pasti ada ratusan bahkan ribuan kutu yang mengisap darah anak tersebut setiap hari,” ujar dr. Arina.

“Kondisi tersebut lama-lama bisa menyebabkan anemia kronik, yang nantinya menyebabkan serangan jantung karena kekurangan zat besi,” ujar dr. Arina.

Beberapa gejala anemia kronik antara lain: 

  • Tubuh lemas.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Sakit kepala
  • Wajah tampak pucat karena kekurangan darah. 
  • Sesak napas dan bisa menyebabkan kematian.

Artikel Lainnya: 5 Tanda Anda Berisiko Terkena Serangan Jantung

2 dari 2

Tips agar Terhindar dari Kutu

Jika melihat lagi kasus Kaitlyn, kebersihan rumah yang tidak terjaga jadi salah faktor yang mendukung pertumbuhan kutu. 

Karena itu, menurut dr. Arina, langkah awal untuk terhindar dari kutu adalah dengan selalu menjaga kebersihan rumah.

“Kalau lingkungan rumahnya bersih, penyakit jadi tidak mudah masuk dalam rumah. Termasuk juga kutu rambut ataupun serangga lain yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan,” kata dr. Arina.

“Jadi, selalu pastikan untuk membersihkan setiap sudut rumah dengan sapu, kain pel, dan cairan pembersih lantai. Kalau perlu, semprot rumah dengan pembasmi serangga setiap hari,” kata dr. Arina.

Selain menjaga kebersihan rumah, ada lagi cara lainnya untuk terhindar dari kutu, yaitu:

  • Jika Anda memiliki binatang peliharaan, pastikan hewan tersebut sudah divaksin, bersih dari kutu, dan terjaga kebersihannya. Pastikan juga untuk membersihkan kotorannya dengan benar, agar tidak ada binatang/serangga yang hinggap pada rumah Anda.
  • Mengganti seprai tempat tidur setidaknya sekali dalam seminggu. Hal ini guna mencegah kutu muncul dan berkembang biak di sana. 
  • Hindari meminjam pakaian atau topi anak lainnya, ataupun sebaliknya, untuk anak Anda. Kita tidak pernah tahu standar kebersihannya.

Meminjam atau menggunakan pakaian atau topi milik anak lain, bisa berisiko membawa kutu atau penyakit kulit lainnya pada si kecil.

Artikel Lainnya: 6 Tanda Kutu Rambut yang Tak Boleh Diabaikan

Jika sudah telanjur ada kutu rambut isap darah di kulit kepala si kecil, segera  gunakan obat bebas kutu rambut. Menurut dr. Arina, saat ini sudah ada banyak produk obat kutu yang dijual bebas.

Pilihlah yang sudah direkomendasikan oleh dokter agar tetap aman dan tidak menimbulkan efek samping. Setelah itu, kembali sisir rambut si kecil menggunakan serit.

Tindakan tersebut berguna untuk membuang kutu-kutu serta telurnya yang sudah mati dari helai-helai rambut anak.

Jika anak Anda berusia bayi, pemberian obat kutu tidak dianjurkan karena dapat berisiko iritasi serta infeksi kulit kepala.

Lebih baik, pakai sisir bergerigi yang sudah diolesi kondisioner atau sampo khusus bayi untuk membasmi parasit rambut tersebut. 

“Agar kutu rambut tidak kembali,  ajari anak yang sudah lebih besar untuk selalu menjaga kebersihan rambut. Termasuk juga kebersihan peralatan rambut, seperti sisir, ikat rambut, topi, secara rutin,” tutur dr. Arina. 

Bila masih ada pertanyaan seputar bahaya kutu rambut pada anak, tanyakan pada dokter lewat di aplikasi  Klikdokter.

(HNS/AYU)

Kutu Rambut