Kanker

Apakah Mastitis Bisa Berkembang Jadi Kanker Payudara?

Aditya Prasanda, 29 Mar 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Banyak ibu menyusui dengan mastitis khawatir infeksinya berkembang jadi kanker. Benarkah komplikasi mastitis bisa picu kanker payudara? Simak faktanya di sini.

Apakah Mastitis Bisa Berkembang Jadi Kanker Payudara?

Mastitis alias infeksi payudara merupakan kondisi meradangnya jaringan payudara. Peradangan tersebut bisa menjangkiti salah satu ataupun kedua payudara.  Umumnya, mastitis dialami ibu menyusui (busui). Kondisi ini biasanya muncul pada 6-12 pekan pertama usai persalinan.

Pada busui, mastitis terjadi karena saluran air susu tersumbat akibat penumpukan ASI di kelenjar payudara. Hal ini menimbulkan celah pada kulit puting. Dari celah tersebut, bakteri yang berasal dari permukaan kulit payudara ataupun mulut bayi masuk dan menyebabkan infeksi.

Infeksi payudara mencetuskan sejumlah gejala, seperti payudara membengkak dan berwarna kemerahan, terasa nyeri ketika disentuh, serta terasa hangat seolah-olah terbakar. 

Seringkali, ibu yang mengidap mastitis khawatir bahwa infeksi payudara yang diidapnya merupakan kanker payudara. Benarkah komplikasi mastitis bisa memicu keganasan pada payudara? 

Artikel Lainnya: Busui, Ini Tips Aman Menyusui agar Tak Terkena Mastitis 

Apakah Mastitis Bisa Berkembang Jadi Kanker Payudara?

Disampaikan dr. Dyah Novita Anggraini, mastitis bukanlah biang penyebab kanker payudara. “Soalnya, hubungan langsung antara mastitis dengan kanker payudara itu tidak ada,” katanya.

Berdasarkan News Medical, ibu menyusui justru berisiko lebih rendah mengembangkan kanker payudara. Hal ini jika dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui. Penurunan risiko keganasan pada payudara itu juga berlaku bagi busui yang mengalami mastitis.

Kendati demikian, wanita yang mengalami gejala mastitis lebih dari 5 pekan setelah didiagnosis pertama kali, harus melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Hal ini guna mengetahui apakah gejala tersebut juga disebabkan oleh pertumbuhan sel kanker pada payudara.

Pasalnya, sejumlah penelitian yang dihimpun News Medical, mengungkapkan bahwa risiko kanker payudara bisa meningkat. Hal ini terjadi dalam kurun satu tahun setelah berkembangnya mastitis yang tidak berhubungan dengan kehamilan ataupun proses menyusui. 

Artikel Lainnya: Penyebab dan Cara Mengatasi Puting Gatal Saat Menyusui 

Mastitis jenis ini dinamakan mastitis nonpuerperalis. Mastitis nonpuerperalis merupakan infeksi payudara yang jarang terjadi. Kondisi tersebut bisa menjangkiti wanita yang tidak menyusui, wanita yang menopause, atau bahkan pria.

Umumnya, mastitis nonpuerperalis disebabkan oleh deretan faktor berikut:

  • Cedera payudara, akibat tindikan ataupun aktivitas mencukur rambut di sekitar puting.
  • Penurunan daya tahan tubuh akibat prosedur pengobatan kanker.
  • Penyakit kronis, seperti diabetes dan HIV/AIDS. 
  • Penyakit kulit, seperti eksim.
  • Menggunakan bra terlalu ketat.
  • Kelelahan dan stres.
  • Merokok. 
  • Malnutrisi.
  • Melakukan olahraga berat, yang utamanya berfokus pada tubuh bagian atas.

Pada kasus pertumbuhan kanker seiring berkembangnya mastitis nonpuerperalis, para ahli meyakini bahwa itu bukanlah faktor risiko kanker payudara. Mereka menduga lesi prakanker justru adalah biang penyebab peradangan yang memicu terjadinya mastitis.

Mastitis terbukti tidak menyebabkan kanker payudara. Meski begitu, jika Anda mengalami mastitis nonpuerperalis berkepanjangan dan mencurigai adanya kanker, coba lakukan pemeriksaan menyeluruh. Sebab, mastitis yang diidap mungkin dipicu oleh keganasan pada payudara.

Jika ingin tanya lebih lanjut seputar info kesehatan lainnya, konsultasi ke dokter via Live Chat.

(PUT/JKT)

Referensi:

News Medical. Diakses 2022. Mastitis and Breast Cancer.

News Medical. Diakses 2022. What is Breast Cancer?

Ditinjau oleh dr. Dyah Novita Anggraini

Kanker Payudara