Apa puting Anda sering merasa sakit dan tidak nyaman saat menyusui sang buah hati? Ini mungkin karena terkena mastitis. Mastitis adalah sebuah peradangan pada payudara dan dapat menghambat proses menyusui. Karena, payudara akan terasa sakit sehingga ibu akan merasa tidak nyaman saat menyusui.
Penyebab Mastitis
Mastitis sering terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan. Salah satu faktornya karena proses menyusuinya yang belum tepat. Beberapa penyebab lain terjadinya mastitis seperti berikut ini.
- Terjadi penyumbatan aliran ASI yang mengakibatkan pengendapan di dalam saluran kelenjar payudara yang memproduksi ASI.
- Terjadi paparan bakteri Staphylococcus dan Streptococcus yang menyebabkan infeksi di jaringan payudara melalui luka di area puting dan saluran kelenjar payudara. Puting yang terluka akibat kulit pecah-pecah dapat menjadi ‘pintu masuk’ bakteri ke dalam tubuh.
- Memakai bra yang terlalu ketat.
- Frekuensi menyusui yang tidak teratur.
- Menyusui hanya pada satu payudara, sehingga payudara yang tidak disusui terjadi penyumbatan produksi ASI.
Artikel lainnya: 5 Masalah Kesehatan yang Mengintai Ibu Menyusui
Gejala Mastitis pada Ibu Menyusui
Mastitis dapat terjadi pada setiap ibu menyusui dan terjadi secara tiba-tiba. Untuk mengetahuinya, terdapat beberapa gejala yang dapat timbul, yakni sebagai berikut.
- Payudara membengkak dan terasa ketika diraba.
- Puting payudara lecet dan terluka.
- Payudara terasa perih saat menyusui.
- Demam .
- Payudara terlihat kemerahan
Pencegahan Mastitis yang Bisa Dilakukan Anda
Kondisi mastitis jangan dibiarkan. Gangguan ini dapat mengganggu proses menyusui dan menyebabkan asupan ASI anak berkurang. Namun jangan khawatir, Anda bisa menghindari mastitis dengan melakukan beberapa langkah sebagai berikut:
-
Terapkan Teknik Menyusui yang Tepat
Pastikan posisi perlekatan bayi pada puting ibu sudah benar saat menyusui. Posisikan bayi senyaman mungkin dan arahkan pada Anda. Area areola (daerah gelap di sekitar puting) harus masuk seluruhnya ke dalam mulut bayi. Pastikan posisi bibir bayi terlipat keluar, bukan ke dalam.
-
Menyusui Sesering Mungkin
Semakin sering bayi menyusu, semakin sering pula ASI diproduksi. Payudara yang sering menyusui akan cepat terjadi pengosongan sehingga dapat mencegah penyumbatan dan mastitis. Apabila bayi terlihat masih kenyang, Anda dapat melakukan pumping dan menyimpan ASI perah di freezer.
Artikel Lainnya: 10 Hal yang Wajib Diketahui pada saat Pertama Kali Menyusui
-
Gunakan Bra yang Tepat Sesuai Ukuran
Setelah melahirkan, ukuran payudara otomatis akan semakin membesar. Anda jangan memaksa menggunakan ukuran bra yang lama. Ganti bra sesuai ukuran payudara Anda saat ini. Penggunaan bra yang tidak sesuai dapat menyebabkan penekanan pada payudara dan menghambat aliran ASI.
-
Rutin Melakukan Perawatan Payudara
Payudara harus rutin dibersihkan saat mandi, terutama area puting yang sangat penting untuk menyusui. Area puting yang kering dan pecah-pecah dapat meningkatkan risiko terjadinya luka dan masuknya bakteri ke dalam payudara.
-
Rajin Cuci Tangan
Rutin melakukan cuci tangan adalah salah satu cara untuk mencegah masuknya bakteri ke dalam payudara. Biasakan untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, lalu keringkan tangan sebelum Anda menyusui.
-
Pijat Payudara
Saat Anda mandi dan menyusui, Anda dapat memijat area payudara dengan lembut agar proses menyusui berjalan lancar.
-
Istirahat Cukup
Ibu menyusui sangat perlu istirahat yang cukup. Dengan mencukupi kebutuhan istirahat, produksi ASI dapat tetap lancar dan tidak mengalami gangguan.
-
Rutin Mengganti Nipple Pad
Nipple pad pada ibu menyusui penting digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi. Karena, bra memang sering basah akibat aliran ASI yang keluar saat menyusui. Namun, nipple pad juga sebaiknya rutin diganti apabila sudah terasa penuh untuk mencegah berkumpulnya bakteri di area puting.
Agar dapat mencegah mastitis, Anda bisa menerapkan tips aman menyusui di atas. Namun apabila mastitis sudah terlanjur terjadi, segera konsultasi dengan dokter atau bidan terdekat agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan penanganan yang optimal.
(FR/AYU)