Tubuh yang selalu dingin adalah indikator atas sejumlah kondisi. Perlu diketahui bahwa setiap individu memiliki keadaan tubuh yang berbeda, termasuk bagaimana ketahanan dirinya terhadap suhu udara sekitar. Saat kehujanan misalnya, tubuh akan terasa dingin karena terkena guyuran air hujan. Hal ini dijelaskan oleh dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter.
“Kedinginan akibat guyuran hujan pada dasarnya merupakan respons alami tubuh. Ketika kedinginan, tubuh akan melakukan vasokonstriksi guna mencegah suhu tubuh Anda terlalu dingin. Oleh karena itu, usahakan agar tubuh Anda tidak kehujanan,” jelas dr. Reza.
Lebih lanjut lagi, dr. Reza menjelaskan sejumlah tips untuk mengatasi kedinginan saat terkena air hujan atau udara malam, salah satunya mengenakan payung serta pakaian tebal. Anda juga bisa menggerakkan anggota tubuh seperti melakukan sikap pemanasan dengan tujuan meningkatkan metabolisme tubuh guna kembali hangat.
Namun, jika bukan karena kehujanan atau udara malam, apa yang menyebabkan tubuh selalu terasa dingin? Dilansir dari Prevention, simak sejumlah faktor penyebabnya di bawah ini:
1. Wanita lebih rentan
Kembali ke abad ke-19, seorang dokter asal Jerman menganalisis lebih dari 25 ribu pria dan wanita. Ia menetapkan bahwa suhu tubuh orang dewasa yang sehat adalah 37 derajat Celcius. Asumsi tersebut dibawa sampai hari ini, meskipun sebuah studi tahun 1992 yang diterbitkan di The Journal of the American Medical Association (JAMA), menegaskan bahwa wanita memiliki suhu normal yang lebih tinggi daripada pria.
2. Kurang tidur
Ketika Anda mendapatkan istirahat yang dibutuhkan, tubuh akan dengan mudah mengatur fluktuasi suhu kulit. Lewat penelitian kecil tahun 2012 yang diterbitkan di jurnal Sleep, para peneliti menemukan bahwa satu malam kurang tidur menimbulkan kekacauan pada kontrol: tangan subjek mereka menjadi lebih dingin secara signifikan, sementara kaki mereka menjadi lebih panas.
3. Kekurangan berat badan
Sebuah studi yang diterapkan pada 2 ribu penduduk Basel, Swiss, menemukan bahwa kedinginan lebih sering terjadi secara signifikan pada subjek yang langsing dibandingkan subjek yang memiliki indeks massa tubuh tinggi (BMI).
Beberapa ahli mengaitkan kecenderungan tersebut dengan sifat insulasi lemak tubuh, tetapi itu tidak menceritakan keseluruhan ceritanya: memiliki BMI yang sangat rendah (18,5 atau di bawahnya) juga dikaitkan dengan sirkulasi yang buruk, atau ketidakmampuan jantung untuk memompa pemanasan darah ke ekstremitas tubuh. Dari sinilah rasa dingin itu muncul.
4. Anemia
Menurut ahli dari Mayo Clinic, tangan dan kaki dingin adalah gejala umum anemia atau kekurangan sel darah merah. Anemia memberikan sejumlah gambaran terhadap kondisi tubuh Anda, mulai dari gangguan masalah ringan sampai yang berat.
5. Gangguan kelenjar tiroid
Hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid memiliki peran penting dalam mengatur metabolisme tubuh Anda. Tiroid yang terlalu aktif maupun pasif, dapat memengaruhi banyak hal seperti detak jantung, bagaimana Anda memproses lemak dan karbohidrat, bagaimana Anda menghasilkan protein, dan bagaimana tubuh Anda mengontrol suhunya.
Hipotiroid atau kondisi tiroid yang kurang aktif, dikaitkan dengan peningkatan kepekaan terhadap dingin. Di Amerika Serikat misalnya, gangguan kesehatan ini terjadi pada sekitar 4,6 persen populasi berusia 12 tahun dan yang lebih tua. Gejala tiroid lainnya termasuk kulit kasar, perubahan berat badan, dan perubahan suasana hati.
Tubuh dingin, selain disebabkan lima faktor di atas, bisa jadi adalah penanda Anda tengah mengalami dehidrasi, kerusakan saraf, hingga sejumlah faktor lainnya. Jika tubuh dingin yang Anda rasakan terasa mengganggu, ada baiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter.
[RN/ RVS]