Kesehatan Umum

Apa Bedanya ALS dan SLS sebagai Bahan Shampo serta Manfaat dan Efek Sampingnya

ALS dan SLS adalah bahan utama dalam shampo yang punya fungsi membersihkan rambut. Ketahui perbedaannya, manfaat, serta efek sampingnya agar rambut tetap sehat dan terawat.

Apa Bedanya ALS dan SLS sebagai Bahan Shampo serta Manfaat dan Efek Sampingnya

Dalam memilih produk perawatan rambut seperti sampo, banyak orang memperhatikan kandungan bahan aktif yang terkandung di dalamnya.

Dua bahan pembersih yang sering digunakan dalam produk sampo adalah Ammonium Lauryl Sulfate (ALS) dan Sodium Lauryl Sulfate (SLS).

Kedua bahan ini merupakan jenis surfaktan yang bertanggung jawab dalam menciptakan busa dan membantu membersihkan kotoran, minyak, serta residu dari rambut dan kulit kepala.

Meskipun memiliki fungsi yang mirip, ALS dan SLS memiliki perbedaan dalam komposisi kimia, manfaat, serta efek samping bagi kulit dan rambut.

Pada artikel ini dr. Dyah Novita Anggraini akan membahas lebih lanjut mengenai perbedaan antara ALS dan SLS, manfaatnya dalam produk perawatan rambut, serta efek samping yang mungkin timbul dari penggunaannya.

Artikel lainnya: Jangan Bingung, Ini Cara Memilih Sampo yang Tepat untuk Rambut Tipis

Apa Itu ALS dan SLS?

Ammonium Lauryl Sulfate (ALS)

Ammonium Lauryl Sulfate (ALS) adalah surfaktan anionik yang sering digunakan dalam produk perawatan pribadi seperti sampo, sabun, dan pembersih wajah.

ALS adalah bahan berbasis sulfat yang berasal dari asam laurat, yang bisa dihasilkan dari minyak kelapa atau minyak kelapa sawit.

ALS dikenal karena kemampuannya dalam menciptakan busa yang melimpah dan efektif dalam mengangkat kotoran, minyak, serta debu dari permukaan kulit atau rambut.

Karena sifatnya yang kuat dalam membersihkan, ALS sering dijadikan pilihan dalam produk yang diformulasikan untuk rambut berminyak atau kulit kepala yang cenderung kotor.

Sodium Lauryl Sulfate (SLS)

Sodium Lauryl Sulfate (SLS) juga merupakan surfaktan anionik yang umum digunakan dalam produk pembersih, termasuk sampo, sabun cuci muka, dan pasta gigi.

SLS adalah agen pembusa yang sangat baik dan efektif dalam mengangkat kotoran dan minyak dari permukaan kulit dan rambut. Sama seperti ALS, SLS juga berasal dari asam laurat, tetapi memiliki basa sodium, bukan ammonium.

SLS umumnya lebih kuat dalam membersihkan dibandingkan ALS, tetapi juga lebih berpotensi menyebabkan iritasi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau kering.

Apa Bedanya ALS dan SLS?

Meskipun ALS dan SLS sama-sama surfaktan yang kuat dan memiliki fungsi serupa dalam produk perawatan pribadi, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara keduanya:

1. Komposisi kimia

Perbedaan utama antara ALS dan SLS terletak pada komposisi kimianya. ALS mengandung ammonium sebagai basanya, sedangkan SLS mengandung sodium.

Perbedaan ini sedikit memengaruhi sifat-sifat surfaktan tersebut. ALS cenderung lebih lembut dibandingkan SLS, yang menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk kulit sensitif.

2. Kekuatan pembersih

SLS memiliki kekuatan pembersih yang lebih kuat dibandingkan ALS, sehingga lebih efektif dalam menghilangkan minyak dan kotoran berat.

Karena itu, SLS lebih sering digunakan dalam produk untuk rambut yang sangat berminyak atau untuk membersihkan residu dari produk styling yang kuat.

ALS, di sisi lain, memberikan pembersihan yang cukup tanpa menghilangkan terlalu banyak minyak alami, sehingga lebih cocok untuk pemakaian harian.

3. Kemampuan membuat busa

Baik ALS maupun SLS sama-sama mampu menghasilkan busa yang melimpah, tetapi busa yang dihasilkan ALS umumnya lebih lembut dan tidak sepadat busa dari SLS.

Bagi sebagian orang, busa lembut dari ALS mungkin memberikan pengalaman penggunaan yang lebih nyaman.

4. Potensi iritasi

SLS memiliki potensi yang lebih tinggi untuk menyebabkan iritasi kulit dibandingkan ALS. Penggunaan SLS pada kulit sensitif atau kering dapat menyebabkan kulit menjadi kering, gatal, atau bahkan mengelupas.

ALS dianggap lebih lembut dan lebih cocok untuk mereka yang memiliki kulit sensitif, meskipun dalam beberapa kasus tetap dapat menyebabkan iritasi.

Artikel lainnya: Kiat Memilih Sampo yang Tepat untuk Penderita Psoriasis

Apa Manfaat ALS dan SLS?

1. Membersihkan kotoran dan minyak

ALS dan SLS sangat efektif dalam mengangkat minyak, debu, dan kotoran dari kulit kepala serta rambut. Sifat surfaktan pada kedua bahan ini membantu memecah dan melarutkan kotoran, sehingga mudah dibilas dengan air.

Manfaat ini membuat ALS dan SLS sangat cocok digunakan pada rambut yang berminyak atau sering terkena polusi.

2. Menghasilkan busa yang melimpah

Kedua bahan ini mampu menghasilkan busa yang melimpah, yang memberikan sensasi bersih pada saat mencuci rambut. Bagi sebagian besar orang, busa memberikan perasaan bahwa rambut telah dibersihkan secara menyeluruh.

Busa dari ALS dan SLS juga membantu mendistribusikan produk secara merata di seluruh permukaan rambut dan kulit kepala.

3. Harga terjangkau dan efektif

ALS dan SLS adalah bahan yang relatif murah dan efektif untuk membersihkan, sehingga banyak digunakan dalam produk sampo dan pembersih.

Karena harganya yang terjangkau, produk yang mengandung ALS dan SLS sering kali lebih ekonomis dan tetap memberikan hasil yang memuaskan.

Apa Efek Samping ALS dan SLS

1. Iritasi kulit dan kulit kepala

SLS memiliki potensi iritasi yang lebih tinggi dibandingkan ALS. Pada beberapa orang, penggunaan sampo dengan kandungan SLS dapat menyebabkan kulit kepala menjadi kering, gatal, atau iritasi. ALS, meskipun lebih lembut, juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang sangat sensitif.

2. Menghilangkan minyak alami rambut

Kekuatan pembersih dari ALS dan SLS yang tinggi dapat menyebabkan hilangnya minyak alami yang melapisi kulit kepala dan rambut.

Penggunaan yang berlebihan dapat membuat rambut menjadi kering, kusam, dan rapuh. Kondisi ini terutama akan dirasakan oleh mereka yang memiliki rambut kering atau normal.

3. Resiko rambut rontok

Penggunaan sampo dengan ALS dan SLS dalam jangka panjang pada rambut yang sensitif atau rapuh dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Hal ini terjadi karena minyak alami yang melapisi rambut turut terangkat, sehingga rambut menjadi lebih mudah patah dan rontok.

4. Potensi disfungsi penghalang kulit

SLS yang memiliki sifat pembersih yang sangat kuat dapat merusak lapisan penghalang alami kulit. Penggunaan berlebihan atau jangka panjang dapat mengurangi kemampuan kulit untuk menahan kelembapan, yang bisa berujung pada kondisi kulit yang lebih rentan terhadap infeksi dan iritasi.

Artikel lainnya: Pentingkah Penggunaan Clarifying Shampo untuk Rambut?

Ammonium Lauryl Sulfate (ALS) dan Sodium Lauryl Sulfate (SLS) adalah dua bahan surfaktan yang sering digunakan dalam produk perawatan rambut dan kulit karena kemampuannya dalam membersihkan kotoran dan minyak secara efektif.

Meskipun fungsinya mirip, ALS dan SLS memiliki perbedaan dalam komposisi kimia, kekuatan pembersih, serta potensi iritasi yang ditimbulkan.

SLS cenderung lebih kuat dalam membersihkan, tetapi juga lebih berpotensi menyebabkan iritasi, sedangkan ALS lebih lembut dan cocok untuk mereka yang memiliki kulit sensitif.

Baik ALS maupun SLS memiliki manfaat dalam membersihkan rambut dan kulit kepala, tetapi penggunaan yang berlebihan atau jangka panjang dapat menghilangkan minyak alami rambut, menyebabkan kulit kepala kering, dan berisiko mengiritasi kulit.

Bagi mereka yang memiliki kulit atau rambut sensitif, mempertimbangkan alternatif surfaktan yang lebih lembut atau produk bebas SLS dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan rambut.

Untuk pembahasan lainnya mengenai kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, dan hewan peliharaan, unduh aplikasi KlikDokter atau pilih langsung topik kesehatan yang Kamu inginkan.

Temukan lebih banyak informasi penting seputar kesehatan rambut dan bahan produk perawatan di aplikasi KlikDokter.

Download sekarang untuk akses mudah ke artikel, tips, dan jelajahi juga topik menarik lainnya, mulai dari perawatan kulit hingga kesehatan mental, hanya di KlikDokter! Yuk, #JagaSehatmu dan keluarga Kamu selalu ya!

  • Draelos, Z. D. (2016). "Shampoos, conditioners, and camouflage for the scalp and hair." Dermatologic Clinics, 31(1), 173-179.
  • Choi, E. K., et al. (2019). "Effect of surfactants on the skin barrier." Journal of Cosmetic Science, 60(2), 143-152.
  • Kottner, J., & Lichterfeld, A. (2010). "The effects of surfactants on skin." Journal of Dermatological Science, 12(3), 320-331.
  • Schueller, R., & Romanowski, P. (2002). Beginning Cosmetic Chemistry. Carol Stream, IL: Allured Publishing.