Gunung meletus adalah salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, yang memiliki banyak gunung berapi aktif. Salah satu contohnya adalah peristiwa terbaru yang melibatkan Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Pada 12 November 2024, Gunung Lewotobi kembali mengalami letusan yang disertai dengan suara gemuruh kuat, mengeluarkan abu vulkanik yang menyebar ke area sekitarnya. Letusan ini mengingatkan kita akan bahaya yang mengancam ketika gunung meletus, baik dari segi dampak fisik langsung seperti luka bakar maupun dari paparan abu vulkanik yang dapat memengaruhi kesehatan pernapasan dan lingkungan sekitar.
Ketika gunung meletus, abu vulkanik dan gas berbahaya yang dikeluarkan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari iritasi ringan hingga masalah serius pada saluran pernapasan.
Dalam situasi darurat seperti ini, pemahaman tentang pertolongan pertama menjadi sangat penting untuk membantu korban secara cepat dan tepat, serta mencegah dampak kesehatan lebih lanjut.
Artikel ini akan mengulas langkah-langkah pertolongan pertama bagi korban bencana gunung meletus dan paparan abu vulkanik, serta penyakit yang mungkin muncul akibat bencana ini.
1. Mengamankan Diri dan Korban dari Area Bahaya
Langkah pertama dalam memberikan pertolongan adalah memastikan bahwa Anda dan korban berada dalam posisi aman, jauh dari area yang berisiko. Abu vulkanik dan gas beracun yang dihasilkan oleh gunung berapi dapat menyebar ke area yang cukup luas, sehingga penting untuk segera menjauh dari lokasi letusan atau menuju ke tempat yang lebih tinggi jika memungkinkan.
2. Perlindungan Diri dari Abu Vulkanik
Abu vulkanik memiliki partikel yang sangat halus dan berbahaya jika terhirup. Sebelum memberikan pertolongan kepada orang lain, pastikan Anda mengenakan masker atau penutup wajah, terutama jika berada di area dengan banyak abu vulkanik. Jika tidak memiliki masker N95, Anda bisa menggunakan kain yang basah sebagai pengganti sementara untuk mengurangi jumlah partikel abu yang terhirup.
3. Membantu Korban dengan Masalah Pernapasan
Abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan memicu gangguan pernapasan seperti sesak napas. Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan:
- Bawa korban ke area dengan udara bersih, jauh dari abu vulkanik.
- Minta korban untuk mengenakan masker atau kain basah di atas hidung dan mulut untuk menyaring udara yang dihirup.
- Jika korban mengalami kesulitan bernapas atau sesak, bantu korban duduk dengan posisi setengah duduk untuk memudahkan pernapasan.
- Jika korban tidak bisa bernapas atau kehilangan kesadaran, segera lakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) jika Anda terlatih, atau panggil bantuan medis secepatnya.
4. Pertolongan pada Korban dengan Luka Bakar
Letusan gunung berapi sering kali disertai dengan lava atau aliran piroklastik yang sangat panas, yang dapat menyebabkan luka bakar. Berikut adalah langkah pertolongan pertama untuk korban yang mengalami luka bakar:
- Jauhkan korban dari sumber panas atau benda yang bisa memperburuk luka bakar.
- Dinginkan luka bakar dengan air bersih selama 10-15 menit, tetapi hindari penggunaan es atau air yang sangat dingin karena dapat merusak jaringan kulit lebih lanjut.
- Tutup area yang terbakar dengan kain bersih atau perban steril untuk mencegah infeksi.
- Hindari mengoleskan salep atau bahan lain pada luka bakar tanpa arahan medis, terutama jika luka tersebut parah.
5. Pertolongan pada Mata yang Terpapar Abu Vulkanik
Abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi mata yang serius, bahkan kebutaan sementara jika terkena langsung. Berikut adalah langkah-langkah untuk menolong korban dengan iritasi mata akibat abu vulkanik:
- Hindari menggosok mata, karena partikel abu bisa menggores permukaan mata.
- Bersihkan mata dengan air bersih mengalir selama beberapa menit untuk menghilangkan partikel abu.
- Jika iritasi berlanjut atau penglihatan kabur, tutup mata dengan kain bersih dan hindari paparan abu lebih lanjut. Segera cari bantuan medis.
6. Memberikan Cairan untuk Mencegah Dehidrasi
Abu vulkanik dan kondisi pasca-letusan sering kali menyebabkan dehidrasi, terutama jika korban telah berusaha melarikan diri dalam waktu yang lama atau terkena panas. Pastikan korban mendapatkan cairan yang cukup dengan memberikan air minum bersih secara perlahan.
7. Mengobati Luka dan Infeksi Akibat Cedera
Korban letusan gunung berapi sering kali mengalami luka atau lecet karena jatuh atau terkena benda keras. Bersihkan luka dengan air bersih dan desinfektan ringan, lalu balut dengan kain bersih atau perban steril untuk mencegah infeksi.
Artikel lainnya: Tips Perlindungan Diri Saat Gunung Meletus
Penyakit yang Mungkin Muncul Akibat Gunung Meletus dan Abu Vulkanik
Paparan abu vulkanik dan gas beracun dari gunung meletus dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa penyakit yang mungkin muncul akibat paparan abu vulkanik adalah:
- Gangguan Pernapasan Akut
Abu vulkanik mengandung partikel silika yang dapat mengiritasi saluran pernapasan dan memicu gejala seperti batuk, sesak napas, dan radang tenggorokan. Pada beberapa kasus, terutama bagi orang yang sudah memiliki penyakit pernapasan seperti asma atau bronkitis, paparan abu vulkanik dapat memperparah kondisi mereka dan menyebabkan gangguan pernapasan akut. - Silikosis
Silikosis adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh paparan partikel silika dalam jangka panjang. Abu vulkanik yang terhirup secara terus-menerus dapat mengakibatkan jaringan parut pada paru-paru, sehingga mengganggu fungsi paru-paru dan menyebabkan sesak napas yang kronis. Penyakit ini berkembang secara perlahan dan bisa menjadi masalah kesehatan yang serius. - Iritasi Kulit dan Mata
Partikel halus dalam abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, terutama jika terpapar dalam waktu yang lama. Kontak langsung dengan abu dapat mengakibatkan gatal-gatal, kemerahan, dan perih pada kulit, serta konjungtivitis atau peradangan pada mata. - Masalah Pencernaan
Paparan abu vulkanik yang tercampur dalam makanan atau minuman juga bisa menimbulkan masalah pada sistem pencernaan, seperti sakit perut, diare, dan mual. Kondisi ini lebih rentan dialami oleh orang-orang yang tinggal di daerah dekat gunung berapi yang baru meletus, di mana abu vulkanik mungkin mencemari sumber makanan dan air. - Gangguan Jantung dan Pembuluh Darah
Abu vulkanik mengandung partikel-partikel kecil yang dapat memasuki aliran darah melalui paru-paru dan berpotensi meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular. Pada individu dengan penyakit jantung atau pembuluh darah, paparan abu vulkanik dapat memperparah kondisi dan menyebabkan peningkatan tekanan darah atau serangan jantung. - Gangguan Psikologis dan Trauma
Selain dampak fisik, bencana gunung meletus juga dapat menyebabkan trauma psikologis dan gangguan kesehatan mental. Korban bencana alam sering kali mengalami kecemasan, stres, dan gangguan tidur akibat peristiwa traumatis yang mereka alami. Gangguan ini bisa berlanjut bahkan setelah bencana selesai dan memerlukan dukungan psikologis untuk pemulihan.
Artikel lainnya: 4 Gangguan Pernapasan Akibat Letusan Gunung Merapi
Letusan gunung berapi seperti yang terjadi di Gunung Lewotobi mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dan pengetahuan dalam menghadapi bencana alam. Pertolongan pertama yang tepat dapat membantu mencegah dampak serius dari paparan abu vulkanik dan panas letusan pada korban.
Mengamankan diri, melindungi pernapasan, serta memberikan perawatan dasar seperti membersihkan luka dan memberikan cairan sangat penting dalam situasi darurat. Selain itu, perlu diingat bahwa paparan abu vulkanik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pernapasan akut hingga trauma psikologis.
Untuk menghadapi bencana gunung berapi, masyarakat perlu mendapatkan edukasi mengenai tindakan pertolongan pertama dan mengenakan perlengkapan yang sesuai, seperti masker, pelindung mata, dan pakaian panjang.
Dengan pemahaman yang baik mengenai langkah-langkah pertolongan pertama dan risiko kesehatan akibat abu vulkanik, kita dapat membantu melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita ketika menghadapi ancaman dari letusan gunung berapi.
Untuk informasi tambahan mengenai kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, dan hewan peliharaan, unduh aplikasi KlikDokter atau langsung pilih topik kesehatan yang kamu inginkan.