Sebentar lagi Tahun Baru akan tiba. Anda mungkin sudah mempersiapkan banyak hal untuk menyambut malam Tahun Baru. Mulai dari perjamuan keluarga, makanan yang akan dimasak, hingga stok kembang api. Baik anak-anak maupun orang dewasa sama-sama senang main kembang api. Boleh-boleh saja, kok, main kembang api karena memang seru dan menggembirakan, tapi sebaiknya ketahui juga dampak negatif di baliknya.
Kembang api biasanya mengandung bahan mudah terbakar (bubuk mesiu) sehingga dapat menimbulkan ledakan atau percikan. Di dalam kembang api, terdapat banyak zat kimia: warna biru yang dihasilkan oleh kembang api berasal dari tembaga, warna merah dari stronsium, warna kuning hijau dari lithium, warna hijau dari barium, dan sebagainya. Efeknya, tentu saja keindahan yang memanjakan mata Anda!
Namun, di balik keindahan yang diciptakan oleh kembang api, berikut lima dampak negatif yang juga dapat ditimbulkan darinya:
1. Luka bakar
Model kembang api sangat bervariasi, dari yang bisa digantung sampai dipegang oleh tangan serta dapat diarahkan ke tempat yang diinginkan. Namun, keberagaman variasi kembang api ini dapat menjadi pisau bermata dua, terutama pada kembang api yang dipegang oleh tangan.
Risiko terburuknya, kembang api dapat meledak dan mengenai tangan orang yang memegangnya sehingga terjadilah luka bakar pada orang tersebut. Begitu pula dengan percikan bunga apinya yang dapat melukai pemegang kembang api. Jenis kembang api yang dapat diarahkan pun sama saja dampaknya: bisa secara tidak sengaja keluar jalur atau jatuh, sehingga dapat mengenai orang lain dan menimbulkan cedera seperti luka bakar.
2. Polusi suara
Beberapa tipe kembang api menimbulkan suara yang sangat keras sehingga dapat mengganggu orang-orang yang berada di lingkungan sekitar. Apabila ada orang dengan serangan jantung maupun epilepsi, gejala mereka bisa kambuh akibat suara keras dari kembang api.
Untuk menghindari risiko akibat polusi suara tersebut, lakukan kiat-kiat ini:
- Beritahu kepada tetangga-tetangga bahwa Anda akan bermain kembang api, dan ajak warga untuk aktif saling menjaga
- Pilih kembang api yang berdaya ledak rendah dan tidak berisik
- Pastikan hewan peliharaan dan binatang lainnya aman dari kembang api
- Jika cuaca sedang buruk, lebih baik jangan main kembang api
- Bermain kembang api di lapangan terbuka.
3. Polusi udara
Kembang api yang terbakar akan menghasilkan polutan udara, seperti sulfur dioksida (SO2), karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), dan beberapa bahan garam logam seperti aluminium, mangan, dan kadmium.
Senyawa-senyawa tersebut dapat mencemari udara dan meningkatkan angka kejadian penyakit batuk kronis, sesak napas sampai terjadinya asma, paru-paru obstruksi kronis, infeksi saluran napas, dan kanker paru-paru.
4. Stres
Suara kembang api yang keras dapat membuat hewan stres dan takut. Bahkan mereka dapat lari dan melukai diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Misalnya saja, anjing yang berlari ketakutan ke arah jalan raya kemudian tertabrak oleh pengguna sepeda motor. Bukan hanya si anjing yang bisa terluka, pengguna sepeda motor tersebut pun berisiko terjatuh dan mengalami cedera.
5. Kebakaran
Kembang api yang keluar jalur dan mengenai rumah penduduk atau tumbuhan, dapat menyebabkan kebakaran maupun merusak lingkungan sekitar. Bila terjadi kebakaran, bahaya terhadap kesehatan seperti masalah saluran pernapasan dan lukar sangat dapat terjadi. Karena itu, hindari main kembang api di sekitar perumahan penduduk yang padat dan benda-benda yang mudah terbakar.
Bermain kembang api dan momen Tahun Baru adalah hal yang tak terpisahkan. Tapi untuk keamanan bersama, lebih baik pilih kembang api yang berdaya ledak rendah dan tidak berisik, apalagi jika ada anak-anak di rumah atau keluarga yang sedang sakit. Ingat, ya, selalu perhatikan penggunaan kembang api dengan baik dan lingkungan sekitar agar seru-seruannya tidak berakhir merugikan diri sendiri maupun orang lain.
[RS/ RVS]