Salah satu alergi yang bisa menyerang orang adalah alergi dingin. Kondisi ini dapat dialami baik oleh orang dewasa maupun anak-anak. Biasanya alergi dingin sering ditemukan pada usia 18 hingga 25 tahun.
Menurut jenis kelamin, kasus alergi dingin lebih sering dialami oleh wanita. Belum jelas mengapa hal tersebut terjadi. Selain itu, alergi dingin memang lebih banyak ditemukan di negara-negara yang beriklim dingin.
Meski terlihat sepele, Anda harus mewaspadai alergi dingin. Pasalnya, pada sebagian kondisi yang parah, alergi jenis ini dapat menimbulkan reaksi syok yang tentu saja mengancam jiwa.
Kenali gejala alergi dingin
Alergi dingin, atau dalam bahasa medis disebut cold urticaria, adalah reaksi yang timbul pada kulit setelah terpapar sesuatu yang bersifat dingin dalam beberapa menit. Biasanya terhitung dalam waktu 2–5 menit setelah paparan terjadi.
Sesuatu yang bersifat dingin tidak hanya sebatas udara dingin, tetapi juga bisa air dingin ataupun es. Umumnya, reaksi yang timbul pada kulit adalah kemerahan dan bentol yang terasa gatal. Reaksi alergi yang muncul pada setiap orang dapat beragam, dari gejala yang ringan sampai berat.
Selanjutnya
Beberapa tanda dan gejala yang dapat timbul ketika Anda mengalami alergi dingin, yaitu:
- • Kemerahan dan bentol yang gatal pada bagian kulit yang terpapar dingin.
- Pembengkakan pada area yang terpapar benda dingin.
- Pembengkakan pada bibir saat baru mengonsumsi minuman atau makanan yang dingin.
- Sensasi terbakar kadang menyertai rasa gatal.
- Ukuran dan bentuk bentol dapat beragam, serta biasanya bertahan dalam hitungan jam setelah paparan.
- Bila bentol di kulit ditekan, warnanya akan menjadi pucat atau memutih.
Pada kondisi yang sangat parah, alergi dingin dapat menimbulkan beberapa masalah serius, seperti syok anafilaksis. Gejalanya meliputi pingsan, peningkatan frekuensi denyut jantung, dan pembengkakan di beberapa area jaringan tubuh.
Pembengkakan di area lidah dan tenggorokan dapat mengganggu aliran pernapasan sehingga memicu sesak napas.
Penyebab alergi dingin
Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis bentuk dari alergi dingin, yakni primer dan sekunder. •
- Primary Cold Urticaria
Alergi dingin jenis ini timbul akibat kulit terpapar udara dingin, air dingin, atau es. Hingga saat ini, penyebabnya belum jelas.
- Secondary Cold Urticaria
Timbulnya alergi dingin jenis ini dipengaruhi dan dihubungkan dengan penyakit yang mendasari, seperti cacar air, hepatitis, sarkoma limfa, leukemia kronis, dan sindrom Raynaud.
Untuk cold urticaria, biasanya didiagnosis dengan cara meletakkan es batu di atas kulit selama lima menit. Kemudian, dilihat apakah timbul reaksi di kulit seperti kemerahan dan bentol yang gatal beberapa menit setelah es batu diangkat dari atas kulit.
Mengingat alergi dingin juga ada yang berhubungan dengan beberapa penyakit, maka mungkin diperlukan pemeriksaan darah serta pemeriksaan lainnya. Dengan mengetahui tanda-tanda alergi dingin, diharapkan Anda dapat mengatasi masalah tersebut dengan tepat dan terhindar dari komplikasi yang mengancam jiwa.
Hindari juga faktor pencetus alergi dingin, sebelum membahayakan diri Anda. Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai faktor risiko alergi yang mungkin Anda miliki.
[RS/ RVS]