Klikdokter.com - Nyeri adalah pengalaman sensori atau emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan tubuh. Nyeri merupakan sinyal dari tubuh bahwa telah terjadi kerusakan sel atau jaringan yang aktual maupun potensial. Tanpa nyeri, mungkin Anda tidak akan tahu bahwa sebenarnya Anda memiliki masalah kesehatan dan membutuhkan pengobatan.
Nyeri kepala merupakan keluhan yang banyak dilaporkan kepada dokter. Penyebab nyeri kepala bermacam-macam, dari mulai stres emosional sampai adanya penyakit yang mendasari. Sebagian nyeri kepala dapat sembuh sendiri dan bukan masalah yang serius. Anda mungkin akan mengeluhkan nyeri kepala saat terkena influenza atau infeksi virus lainnya, dan itu merupakan hal yang wajar terjadi.
Namun, ada beberapa juga yang mengindikasikan adanya kelainan medis yang serius, seperti tumor, stroke, aneurisma, infeksi otak, dan sebagainya.
Berikut ini adalah enam tanda bahaya nyeri kepala yang harus diperhatikan:
6 Tanda Pusing Sudah Berbahaya
Berikut ini adalah enam tanda bahaya nyeri kepala yang harus diperhatikan:
1. Nyeri kepala hebat yang muncul tiba-tiba.
2. Disertai kelainan neurologik
Kelainan neurologik berupa perubahan fungsi kognitif (daya ingat), mental, kelemahan satu sisi tubuh, baal/kesemutan, gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, kejang, kesulitan berbicara, dan perubahan kesadaran.
3. Disertai gejala sistemik
Gejala sistemik adalah keluhan selain nyeri kepala yang mempengaruhi seluruh tubuh, seperti demam, sesak napas, penurunan berat badan. mual dan muntah.
4. Nyeri kepala yang terjadi setelah trauma/cedera kepala
5. Nyeri kepala yang pertama kali muncul pada usia > 55 tahun
6. Nyeri kepala yang obat anti nyeri pun tidak berkurang
Nyeri yang semakin bertambah berat dan tidak berkurang dengan obat anti nyeri atau ketika Anda merasakannya sebagai nyeri kepala paling berat seumur hidup Anda.
Jika Anda merasakan sakit kepala dengan tanda-tanda bahaya di atas, segera periksakan masalah Anda ke dokter. Jangan ditunda-tunda dan berpikir gejala akan hilang dengan sendirinya. Penyakit dengan kegawatdaruratan membutuhkan penanganan secepat mungkin.
Baca juga: