Tak peduli seberapa baik Anda mempersiapkannya, olahraga —apa pun jenisnya—tetaplah memiliki risiko cedera. Kapan datangnya cedera saat olahraga pun terkadang sulit diprediksi. Sering kali, meskipun Anda sudah melalukan pemanasan dan melakukan teknik yang tepat, cedera tetap dapat terjadi.
Dua jenis cedera olahraga
Secara umum, ada dua jenis cedera olahraga, yakni akut dan kronis. Cedera yang terjadi secara tiba-tiba, seperti pergelangan kaki yang terkilir akibat pendaratan yang canggung dikenal sebagai cedera akut.
Adapun cedera kronis disebabkan oleh penggunaan berulang pada kelompok otot atau sendi. Teknik yang buruk dan kelainan struktural juga dapat berkontribusi pada perkembangan cedera kronis.
Bila Anda mengalami cedera olahraga, pemeriksaan medis merupakan hal yang sangat penting. Mungkin saja, cedera yang Anda alami lebih parah daripada yang Anda kira.
Cedera luar, seperti pembengkakan, pada umumnya dapat diatasi dengan pemberian kompres es. Akan tetapi, cedera di dalam, seperti keseleo pada pergelangan kaki, bisa saja sebenarnya merupakan patah tulang. Dalam kasus ini, pemeriksaan medis diperlukan untuk menegakkan diagnosis.
Penyebab cedera tersering
Di antara beragam cedera olahraga, beberapa hal menjadi penyebab tersering. Apa saja?
-
Terlalu sering digunakan
Ketika menemukan satu jenis olahraga yang disukai, sering kali Anda tergoda untuk fokus pada olahraga itu, dan mengabaikan latihan yang lain. Dengan melakukan aktivitas yang sama berulang-ulang, Anda menggunakan otot dan sendi yang sama.
Hal ini berisiko menimbulkan cedera dan membuat olahraga kurang efektif. Akan lebih baik bila Anda memberikan kesempatan istirahat bagi otot dan sendi yang sering digunakan untuk menghindari cedera.
-
Gerakan berhenti dan memutar
Olahraga yang menggabungkan gerakan berhenti dan memutar yang cepat –seperti olahraga basket, senam, dan sepak bola, kerap menyebabkan cedera lutut dan pergelangan kaki.
Keseleo pergelangan kaki terjadi ketika seorang atlet melipat kakinya dan meregangkan ligamen di sekitarnya.
Otot-otot yang menstabilkan serta bantalan tulang rawan di sekitar lutut, bahu, dan persendian rentan robek akibat putaran yang tidak terkontrol atau berhenti tiba-tiba.
-
Baru mulai olahraga atau meningkatkan porsi latihan dengan cepat
Baru memulai olahraga atau meningkatkan level olahraga terlalu cepat juga dapat menyebabkan peradangan pada pembungkus otot atau nyeri punggung bawah.
Saat Anda baru memulai olahraga, otot yang sebelumnya ‘tidur’ mendadak akan bekerja. Hal ini dapat menyebabkan kram otot nantinya.
Hal yang sama juga terjadi jika Anda signifikan meningkatkan porsi latihan secara tiba-tiba. Untuk itu, sangat penting meminta bantuan personal trainer untuk memandu Anda saat ingin menaikkan porsi latihan.
-
Kelelahan
Otot yang lelah adalah penyebab umum tarikan otot. Karena itu, saat merasa lelah apalagi jika Anda berlatih secara terus-menerus, beristirahatlah sejenak. Hal ini sangat penting untuk mencegah tarikan otot yang menyakitkan.
-
Pemanasan yang tidak memadai
Kram dan tarikan otot sering kali terjadi akibat Anda berolahraga tanpa membiarkan otot-otot terlebih dahulu lentur atau ‘panas’. Pemanasan dapat mengalirkan darah dan oksigen ke berbagai otot, memungkinkan mereka bekerja lebih efisien.
-
Benturan
Benturan keras merupakan penyebab lain di balik cedera, seperti iritasi pembungkus otot atau peradangan tendon. Benturan saat olahraga ini juga dapat menyebabkan berbagai reaksi, seperti memar, dislokasi, perdarahan, hingga patah tulang.
-
Teknik atau postur yang salah
Nyeri leher, kram, dan tarikan otot dapat terjadi karena Anda melakukan teknik yang salah. Misalnya Anda menggerakkan kepala dengan tiba-tiba untuk melihat bola atau lawan.
Posisi atau teknik yang sembarangan dalam olahraga juga dapat menyebabkan cedera parah. Dalam tahap yang serius, teknik dan postur yang salah saat berolahraga juga bisa menyebabkan kematian.
Hindari tujuh penyebab cedera olahraga di atas karena bisa menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan. Apabila mengalami cedera ringan saat berolahraga, Anda bisa melakukan pertolongan pertama di rumah yang disebut R.I.C.E. Tindakan yang dimaksud adalah rest alias segera beristirahat. Ice yang berarti mengompres dengan es. Compression, yakni melapisi daerah yang cedera dengan perban. Terakhir elevation, yaitu mengangkat bagian yang cedera setingkat lebih tinggi dari jantung.
[HNS/ RH]