Kesehatan Umum

Ada Bakteri yang Dapat Sembuhkan Penyakit Tidur?

dr. Nabila Viera Yovita, 28 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Dulu, ada yang bilang, cara mengobati penyakit tidur adalah dengan menggunakan bakteri tertentu. Benar atau tidaknya info itu, berikut penjelasannya.

Ada Bakteri yang Dapat Sembuhkan Penyakit Tidur?

Tidur panjang mungkin diinginkan oleh sebagian pekerja lembur. Namun, bila kondisi tidur tersebut disebabkan oleh sebuah penyakit, yaitu penyakit tidur, sepertinya tak akan ada yang mau.

Pasalnya, ini bukanlah tidur biasa. Kondisi ini disebabkan oleh parasit kecil yang dibawa oleh lalat tsetse. Infeksi tersebut akan memicu pembengkakan di otak manusia.

Parasit yang sudah masuk ke otak akan membuat penderitanya kejang-kejang, sulit berpikir, serta tidur dalam waktu yang lebih lama.

Jika penyakit tersebut tidak diobati, akibatnya bisa fatal! Korban tidak akan pernah terbangun dari tidurnya.

Kematian dapat pula terjadi dalam 6 bulan akibat gagal jantung atau infeksi parasit. Lantas, adakah cara mengobati penyakit tidur?

Artikel Lainnya: Benarkah Anjing Bisa Mendeteksi Parasit Malaria?

1 dari 3

Penyakit Tidur

Sebelum Anda mengetahui cara mengobati penyakit tidur, ada baiknya Anda kenali dulu lebih dalam soal penyakit tersebut.

Penyebab penyakit tidur yang punya nama lain African sleeping sickness adalah parasit bernama Trypanosoma brucei. Itu ditularkan melalui lalat tsetse (spesies Glossina) yang hanya ditemukan di pedalaman Afrika.

Meskipun infeksinya tidak ditemukan di Amerika Serikat, tetapi para pelancong atau seseorang yang pernah tinggal di Afrika dapat terinfeksi.

Sekitar 10.000 kasus per tahunnya dilaporkan ke Badan Kesehatan Dunia (WHO), tetapi banyak juga yang mempercayai bahwa banyak kasus yang terlambat ditemukan dan tidak dilaporkan. Kabar baiknya, penyakit berbahaya dapat disembuhkan dengan obat.

 

2 dari 3

Tanda dan Gejala

Secara umum, tanda dan gejala penyakit tidur, meliputi:

  • Perubahan suasana hati atau mood, dapat juga berupa kecemasan
  • Demam dan keringat berlebihan
  • Nyeri kepala
  • Insomnia di malam hari
  • Rasa mengantuk berlebihan di siang hari
  • Rasa lemah secara umum pada tubuh
  • Kelenjar getah bening yang membengkak
  • Bintil merah yang nyeri di tempat yang digigit oleh lalat

Seseorang yang mengidap penyakit ini dapat mengalami kecelakaan saat sedang melakukan aktivitas. Pasalnya, ia telah mengalami kerusakan sistem saraf, sehingga muncul rasa kantuk yang tidak tertahankan. Penderitanya pun bisa mengalami koma.

Artikel Lainnya: Benarkah Orang Dewasa Juga Bisa Cacingan?

3 dari 3

Pengobatan Penyakit Tidur

Sementara itu, cara mengobati penyakit tidur tidaklah simpel. Penanganan penyakit yang disebabkan parasit Trypanosoma brucei gambiense dan T. brucei rhodesiense akan berbeda (beda parasit, beda obatnya).

Sebagai tambahan, obat yang digunakan juga bergantung dengan fase infeksi yang sedang berlangsung.

Obat lalu dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan lewat pembuluh darah (intravena) dan ke dalam otot (intramuskular).

Beberapa obat yang dapat digunakan, antara lain Eflornithine (untuk  T.b. gambiense saja), Melarsoprol, Pentamidine (untuk T.b. gambiense saja), dan Suramin.

Sebagian orang akan mendapatkan kombinasi dari beberapa obat-obatan di atas. Meski belum ditemukan vaksin untuk penyakit ini, kontrol dan eliminasi merupakan suatu usaha global yang terus dilakukan sejak tahun 1900 oleh WHO.

Artikel Lainnya: Waspada, Parasit Malaria Resistan Obat Menyebar di Asia Tenggara

Skrining dini pada area yang endemis juga merupakan upaya memperbaiki pelaporan kasus baru.

Di luar pengobatan di atas, beberapa tahun silam, Tim Belgia di Institut Kedokteran Tropis di Antwerp sempat mencari lain untuk cara untuk menghancurkan parasit.

Mereka menemukan, bakteri Sodalis glossinidius yang secara alami hidup di tubuh lalat tsetse bisa digunakan untuk melakukan serangan balik. Namun kenyataannya, bakteri Sodalis glossinidius tidak selalu ditemukan dalam lalat tsetse!

Selain itu, penggunaan bakteri Sodalis glossinidius sebagai pengobatan juga tidak pernah disebutkan lagi dalam penelitian-penelitian lain. Dengan demikian, menganggap bahwa ada bakteri yang benar-benar bisa mengobati penyakit tersebut sepertinya kurang tepat.

Itu dia penjelasan soal penyakit tidur, gejala, serta cara mengobatinya. Ketimbang mengikuti pengobatan yang belum pasti kebenaran, efektivitas, serta keamanannya, lebih baik gunakan pengobatan yang memang sudah diakui.

Bila Anda masih punya pertanyaan seputar penyakit tersebut ataupun kondisi medis lainnya, langsung saja berkonsultasi kepada kami melalui fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(AM/RPA)

tidur
penyakit tidur
infeksi parasit