Terkadang, Anda bingung apa yang harus ditanyakan ke dokter saat melakukan pemeriksaan. Penyebabnya, bisa jadi karena Anda terlalu lemas dan tak sanggup berbicara banyak. Atau karena Anda telanjur tidak mengerti dengan segala hal teknis berbau medis yang rumit saat didengar.
Namun, sebaiknya jangan jadikan rasa bingung sebagai penghalang Anda untuk tetap kritis berpikir saat berobat, karena itu demi kebaikan diri Anda sendiri.
Agar Anda tak lagi bingung saat berobat ke rumah sakit, di bawah ini ada beberapa referensi yang bisa Anda masukkan ke dalam daftar pertanyaan untuk dokter ketika berkonsultasi.
1. Mengapa Saya Bisa Terkena Penyakit Ini?
Ketika masuk ke ruangan, dokter biasanya akan menanyakan apa yang tengah Anda rasakan untuk menentukan diagnosis penyakit sambil melakukan pemeriksaan fisik.
Nah, ketika dokter sudah menemukan penyakit yang Anda derita, tak ada salahnya untuk bertanya lebih lanjut mengenai alasan Anda bisa mengidap penyakit tersebut.
Daripada menebak-menebak sendiri sesampainya di rumah, sebaiknya tanyakan langsung kepada dokter. Apalagi selama ini Anda termasuk orang yang menjaga kesehatan.
Itu berarti ada faktor risiko lain yang sebelumnya tidak disadari, bukan? Jadi, jangan segan untuk menanyakan hal ini, ya.
Artikel Lainnya: Si Kecil Sakit, Kapan Harus Periksa ke Dokter Spesialis Anak?
2. Seberapa Umum atau Parah Penyakit Ini?
Wajar ketika didiagnosis suatu penyakit Anda menjadi cemas dan bertanya-tanya, apakah ini berbahaya? Seketika ketakutan melintas di pikiran Anda.
Anda bisa mengajukan pertanyaan untuk dokter mengenai kondisi Anda saat ini. Apakah penyakit ini umum terjadi, seberapa berbahaya, atau apakah bisa disembuhkan?
3. Apakah Penyakit Ini Menular?
Mengingat kemungkinan Anda tidak tinggal sendiri di rumah, misalnya bersama orangtua atau anak yang rentan tertular. Ada baiknya tanyakan kepada dokter apakah penyakit ini menular dan bagaimana cara penularannya?
Dengan mengajukan pertanyaan ini untuk dokter, Anda dapat mengantisipasi agar tidak terjadi penularan terhadap orang serumah atau lingkungan Anda.
4. Apakah Penyakit Ini Bisa Kambuh dan Apa Pantangannya?
Pertanyaan ini bisa Anda utarakan kepada dokter agar Anda bisa lebih peka dan waspada lagi ke depannya. Misalnya, Anda didiagnosis terkena penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD).
Anda perlu punya beberapa aturan terkait makan yang harus dipatuhi. Misalnya penderita GERD lebih baik mengonsumsi makanan porsi kecil dengan frekuensi sering, ketimbang makan dengan frekuensi normal tiga hari sekali tapi dalam porsi besar.
Dengan mengetahui lebih lanjut soal kekambuhan dan pantangannya, Anda bisa menjaga pola makan lebih baik agar frekuensi kekambuhan bisa diminimalkan.
Pantangan makan atau aktivitas juga bisa Anda tanyakan lebih lanjut agar bagian tubuh yang telanjur terluka, tidak akan memburuk seiring bertambahnya waktu.
Artikel Lainnya: Beragam Alat Dokter Gigi dan Fungsinya, Apa Saja?
5. Apa Efek Samping dari Obat Ini dan Apakah Harus Dihabiskan?
Ketika dokter memberikan sejumlah resep obat, Anda juga mesti kritis. Apalagi bila Anda memiliki alergi obat-obatan.
Tanyakanlah apakah obat-obatan yang diberikan memiliki efek samping jika dikonsumsi dalam waktu tertentu. Atau apakah obat itu bisa dikonsumsi bersama obat-obatan herbal lain yang sebelumnya sudah Anda konsumsi.
Obat maag misalnya, bisa menyebabkan beberapa efek samping, meski jarang terjadi dan bersifat sementara.
Kecuali antibiotik, tanyakan pula apakah obat-obatan lainnya perlu dihabiskan agar pengobatan bisa berjalan maksimal.
Seandainya obat-obatan ini sudah habis dan ternyata beberapa waktu kemudian rasa sakit itu datang lagi, Anda juga bisa menanyakan apa yang mesti Anda lakukan.
Apakah Anda boleh membeli sendiri obat-obatan ini tanpa resep dokter atau Anda perlu ke dokter lagi untuk mendapatkan resep dengan dosis dan jenis obat yang berbeda. Ketimbang sok tahu, lebih baik tanya dari awal, bukan?
6. Kenapa Saya Perlu Melakukan Prosedur Ini?
Pertanyaan yang satu ini juga dapat diajukan untuk dokter saat Anda konsultasi, terutama jika Anda diminta untuk melakukan suatu prosedur medis.
Pasalnya, ada kalanya Anda tak terlalu bersemangat atau menyepelekan anjuran dokter, karena Anda tidak mengerti alasan krusial di balik sebuah prosedur atau tindakan medis.
Kalau perlu, tanyakan secara mendetail prosedur apa yang akan dilakukan pada Anda dan apa efek samping dari tindakan tersebut. Tidak perlu malu atau ragu, dokter dengan senang hati akan menjelaskan pada Anda.
Artikel Lainnya: Alasan Pria Perlu Memeriksakan Diri ke Dokter Spesialis Urologi
7. Bagaimana Prosedur Tersebut Berlangsung dan Apa yang Perlu Dipersiapkan?
Bila Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan medis lanjutan, misalnya endoskopi, rontgen, atau cek darah, tanyakanlah bagaimana prosedur itu berlangsung supaya Anda tidak terlalu “kaget” saat pemeriksaan berlangsung.
Beberapa pemeriksaan medis umumnya juga menyarankan pasien untuk melakukan puasa terlebih dulu.
Nah, agar Anda tahu berapa lama Anda mesti puasa sebelum diperiksa dan apa yang sebaiknya dilakukan setelahnya, bertanyalah kepada dokter mengenai hal tersebut. Dengan begitu, pemeriksaan medis bisa mendeteksi secara maksimal.
8. Kapan Saya Perlu Kontrol Kembali?
Menanyakan jadwal kunjungan berikutnya untuk kontrol sangatlah penting. Jangan sampai Anda tidak bertanya dan akhirnya penyakit Anda terbengkalai.
Jika diwajibkan kontrol, segera jadwalkan dan datang sesuai anjuran dokter. Atau mungkin ada obat-obatan yang harus Anda tebus jika obat tersebut digunakan terus-menerus.
9. Berapa Besar Biaya dan Apakah Ditanggung Asuransi Kesehatan?
Walaupun detail biaya dan permasalahan asuransi kesehatan dapat ditanyakan pada petugas asuransi maupun bagian lain di rumah sakit, tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan dokter Anda.
Misalnya, apabila obat atau prosedur yang diberikan kepada Anda tidak ditanggung asuransi, ada baiknya Anda mengetahui dan menyetujui terlebih dahulu mengenai biaya yang akan dikeluarkan.
Selain itu, jika keberatan, Anda dapat meminta dokter mengganti obat yang serupa yang ditanggung asuransi.
Itulah beberapa pertanyaan yang bisa Anda ajukan untuk dokter saat konsultasi.
Sebagai orang awam, tak salah memang bila Anda masih bingung dengan segala penjelasan dari dokter. Sama seperti ketika bersekolah, tanyakan saja lagi bila memang masih ada yang belum Anda pahami. Bila perlu, ulangi atau tarik kesimpulan singkat di ujung percakapan dengan dokter.
Biasanya dokter akan sangat senang menjelaskannya, karena dengan banyak bertanya, berarti Anda sangat peduli dengan kesehatan diri sendiri.
Ingin konsultasi terkait masalah kesehatan kepada dokter? Anda bisa menggunakan layanan Live Chat di aplikasi Klikdokter.
[WA]