Dunia hiburan Tanah Air kembali tercoreng akibat kasus narkoba. Aris Idol Selasa (15/1) lalu ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Tanjung Priok atas penyalahgunaan narkotika jenis sabu di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.
Kehidupan Januarisman Runtuwene atau dikenal dengan Aris Idol ini memang penuh drama. Sebelum memenangkan kontes pencarian bakat menyanyi Indonesian Idol pada tahun 2008, Aris mengawali karir sebagai seorang pengamen di kereta api listrik jabotabek dan sesekali di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Bergelimang popularitas, bahkan sempat diundang ke Istana semasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat, kini Aris Idol tersandung kasus narkoba. Belum jelas apakah alasan Aris menggunakan barang haram tersebut.
Berikut adalah beberapa alasan paling sering seseorang terjerumus narkoba:
-
Eksperimen dan coba-coba
Salah satu alasan paling sering seseorang menggunakan narkoba adalah sekedar mencoba atau iseng-iseng. Biasanya awal mula dari sekadar mencoba atau "keingintahuan" tentang narkoba ini karena pergaulan sosial yang turut menggunakannya. Mulai dari melihat teman atau kerabat terdekat "asyik" menggunakan narkoba, ikut mencoba, ketagihan hingga menjadi ketergantungan.
Selain itu dari penelitian juga disebutkan bahwa seseorang yang memiliki ketergantungan akan alkohol juga lebih rentan mencoba atau menggunakan narkoba dibandingkan orang yang tidak pernah mengonsumsi alkohol.
-
Riwayat keluarga
Ketergantungan narkoba juga erat kaitannya dengan riwayat keluarga. Memiliki riwayat keluarga (terlebih keluarga terdekat) yang menggunakan narkoba, maka akan meningkatkan risiko seseorang menjadi pengguna narkoba atau ketergantungan alkohol.
Bahkan menurut sebuah studi risiko seseorang untuk terjerumus narkoba akan meningkat 30-70% jika memiliki anggota keluarga yang juga pemakai narkoba. Namun tentu saja didukung juga dengan faktor sosial lainnya.
-
Kesepian
Awal mula dari seseorang terjerumus narkoba bisa berasal dari perasaan kesepian atau terisolir dari teman dan keluarga. Narkoba dan alkohol seolah menjadi jalan pintas serta pelarian yang dapat mengisi kekosongan dan kehampaan hatinya. Kondisi depresi juga dapat membuat seseorang beralih pada narkoba untuk merasakan kesenangan walaupun hanya sesaat. Terlebih lagi, pengguna narkoba yang sering dikucilkan oleh lingkungan akan semakin terjerumus pada lingkaran setan dan akan sulit untuk keluar.
-
Tekanan sosial
Persepsi umum di masyarakat mengenai dunia selebriti adalah erat dengan “dunia malam” - termasuk narkoba - seperti yang tengah dialami oleh Aris Idol. Meski tidak sepenuhnya benar, namun lingkungan dan tekanan sosial memang rentan membuat seseorang terjerumus narkoba.
Tekanan sosial biasanya dialami oleh remaja ataupun dewasa muda dimana lingkungan pergaulannya menggunakan narkoba. Akibatnya orang tersebut ikut menggunakan narkoba karena takut dikucilkan jika tidak melakukan hal yang sama.
-
Rekreasi
Banyak orang yang menggunakan narkoba atau alkohol sebagai pelepas stres. Narkoba dan alkohol dianggap dapat membuat pikiran relaks, jernih, tenang dan bahagia. Oleh karena itu tak jarang narkoba dan alkohol sering digunakan beramai-ramai sesama pengguna narkoba. Meski awalnya hanya mencoba sesekali saat sedang berpesta dengan teman-teman, namun lambat laun frekuensi penggunaannya akan semakin sering dan berujung pada ketergantungan.
-
Hubungan sosial yang buruk
Kehidupan keluarga atau rumah tangga yang tidak harmonis, hubungan interpersonal dengan orang tua atau saudara kandung yang buruk, dapat meningkatkan seseorang untuk terjerumus dalam narkoba. Narkoba pun menjadi jalan pintas untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Untuk itu pentingnya menjaga komunikasi antar orang tua dengan anak, dengan saudara kandung atau kerabat terdekat.
Belajar dari kasus narkoba yang tengah membelit Aris Idol yang ditangkap karena sabu, apapun alasan seseorang menggunakan narkoba tentu tidak dibenarkan. Narkoba bukanlah menjadi solusi suatu masalah dan malah justru akan semakin memperumit masalah.
[RVS]