Biasanya, penyebab alergi yang cukup sering ditemukan adalah kacang-kacangan, cokelat, gandum, atau seafood. Ternyata, buah-buahan pun bisa menyebabkan alergi pada seseorang.
Alergi pada stroberi merupakan salah satu contohnya. Apa saja hal-hal yang jadi penyebabnya dan seperti apa gejalanya?
Mengapa Orang Bisa Alergi Stroberi?
Alergi stroberi memang bukan sebuah keluhan yang umum. Ketika seseorang mengalami alergi buah stroberi, imun tubuhnya bisa menghasilkan reaksi buruk terhadap protein tertentu yang ada di dalam stroberi.
Selain itu, alergi pada stroberi juga dikaitkan dengan penyebab birch allergic rhinitis (hay fever atau demam akibat alergi serbuk bunga).
Menurut American College of Allergy, Asthma and Immunology, sindrom oral allergy atau pollen-food allergy disebabkan oleh alergen-alergen (pemicu alergi) dari pollen dan buah atau sayur mentah yang berinteraksi. Hal ini yang biasanya dialami orang-orang dengan hay fever.
Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti mengatakan, alergi pada buah biasanya terjadi karena pollen (serbuk sari).
“Karena, di buah biasanya ada serbuk sarinya. Ada juga yang alergi sama tipe protein spesifik pada buah, tapi lebih jarang. Seringnya yang jadi alergennya adalah pollen,” ujarnya.
Bila Anda memiliki riwayat alergi dalam keluarga, eksim, atau asma, risiko mengalami alergi makanan akan lebih tinggi, termasuk pada buah stroberi.
“Faktor genetik paling sering jadi penyebab. Alerginya pun tidak selalu sama seperti orang tuanya. Bisa saja bapaknya alergi udang, anaknya alergi pollen. Reaksinya juga bisa berbeda. Kalau bapaknya makan udang bisa gatal, anaknya saat makan pollen jadi sesak napas,” jelas dr. Astrid.
Stroberi termasuk dalam keluarga tumbuhan Rosaceae. Selain stroberi, buah-buah lainnya yang termasuk yaitu persik, ceri, apel, raspberry, dan blackberry.
Bila Anda alergi terhadap buah-buahan tersebut, tak heran kalau bisa mengalami alergi stroberi juga.
Artikel Lainnya: Stroberi, Si Merah Pencegah Diabetes
Gejala Alergi Stroberi
Cukup mirip dengan tanda-tanda alergi pada makanan lainnya, berikut beberapa reaksi yang timbul pada tubuh bila alergi terhadap buah stroberi, yaitu berikut ini.
- Sesak di tenggorokan.
- Rasa gatal dan perih di mulut.
- Ruam kulit.
- Gatal-gatal di kulit.
- Mengi, batuk.
- Pusing.
- Sakit perut, muntah,
Bila alergi stroberi sudah parah, keluhan ini bisa menyebabkan reaksi berbahaya yang harus cepat ditangani yaitu anafilaksis. Gejala-gejalanya yaitu:
- Lidah atau tenggorokan yang membengkak.
- Tekanan darah menurun drastis.
- Denyut nadi cepat.
- Pusing dan hilang kesadaran.
Artikel Lainnya: Cuci Strawberry Dengan Air Garam sebelum Dimakan, Perlu Tidak?
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Untuk mengatasi reaksi alergi yang ringan atau sedang, Anda bisa menggunakan obat antihistamin. Obat ini bisa didapatkan dengan mudah di apotek.
Bila yang dialami adalah reaksi alergi yang parah, dibutuhkan penanganan medis dan epinephrine auto injector (suntikan berisi obat untuk mengatasi reaksi alergi). Pengobatan ini harus disertai dengan resep dan instruksi dokter.
Pada dasarnya, cara terbaik untuk menghindari beragam keluhan akibat alergi stroberi adalah tentu menghindari konsumsi buah stroberi yang menjadi alergen.
Tak hanya buahnya, makanan-makanan lain seperti kue, selai, jeli, dan permen yang ada kandungan stroberinya juga mesti dihindari. Lalu, berhati-hati juga bila ingin makan buah-buahan Rosaceae lainnya.
“Kalau alergi, lebih utama adalah mengenali dan mencegah. Karena, alergi tidak bisa disembuhkan kecuali hilang sendiri seiring usia atau desensitisasi,” ungkap dr. Astrid.
Sebaiknya, bila Anda merasa memiliki keluhan alergi terhadap makanan, konsultasikanlah pada dokter agar dapat diketahui lebih detail dan jelas penyebab alerginya.
Biasanya, dokter akan memeriksa gejala yang timbul dan riwayat alergi dalam keluarga. Serangkaian tes pun akan dilakukan, contohnya tes kulit, elimination diet, tes darah, dan oral food challenges.
Memiliki alergi terhadap makanan atau bahan tertentu memang membuat Anda harus lebih berhati-hati. Untuk konsultasi awal mengenai alergi, bisa gunakan fitur LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter.
(AYU/ARM)