Gempa kembali mengguncang Lombok pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB. Kali ini guncangan terasa sampai Bali. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) awalnya merilis kekuatan gempa yakni 6,8 skala richter tapi langsung dikoreksi menjadi 7 skala richter.
Lombok Utara menjadi lokasi yang diguncang oleh gempa. Skala gempa yang terjadi semalam lebih besar dibanding yang terjadi pada 29 Juli. Pada pekan lalu, guncangan gempa sebesar 6,4 skala richter.
Gempa semalam menelan korban jiwa cukup banyak. Seperti dilansir Liputan6.com, tercatat sampai pukul 10.00 WIB, 89 orang dinyatakan meninggal dunia. Korban jiwa paling banyak ada di Lombok Utara yakni 72 orang. Sementara, 9 orang meninggal di Lombok Barat, 2 orang di Lombok Tengah, 4 orang di Mataram, dan 2 orang di Lombok Timur.
Ratusan orang juga terluka serta ribuan rumah rusak. Banyaknya korban jiwa diakibatkan oleh gempa yang terjadi pada malam hari. Sejauh ini, Lombok Utara memang daerah paling parah terdampak gempa semalam.
Sampai pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB, tercatat ada 132 gempa susulan. Bencana ini menyebabkan listrik mati yang membuat akses komunikasi terputus. Saat ini, rumah sakit di Lombok kewalahan menangani banyaknya pasien korban gempa. Saat ini yang paling dibutuhkan para korban dan pengungsi adalah tenaga medis, air bersih, dan makanan.
Cara mengantisipasi gempa susulan
Tidak ada yang tahu kapan gempa akan terjadi atau kapan akan berhenti. Setelah gempa pertama, biasanya diikuti oleh gempa susulan. Warga di daerah rawan bencana gempa perlu mengetahui cara-cara untuk melakukan antisipasi, baik saat gempa maupun sesudah gempa terjadi.
Antisipasi saat terjadi gempa:
- Ketika ada di dalam ruangan, jangan panik dan berlari keluar. Anda harus berlindung di bawah meja atau tempat tidur. Tapi ingat, jangan sampai berdesakan dengan orang lain jika di ruangan tersebut ada banyak orang. Jika tidak ada meja atau tempat tidur, lindungi kepala dan leher dengan tangan.
- Jika Anda berada di tempat terbuka, segera cari tempat paling aman, seperti tanah lapang. Sebisa mungkin jangan berada di dekat bangunan, tiang listrik, atau apa saja yang bisa menimpa Anda.
- Jika sedang mengemudi mobil, hentikan dan segera keluar dari dalam mobil. Jangan parkir di bawah bangunan, di jembatan, di papan reklame, atau bawah jembatan.
- Bagi warga yang tinggal di daerah pantai, perlu waspada adanya potensi tsunami. Segera ke tempat yang lebih tinggi. Meski demikian, jika Anda tinggal di daerah pegunungan, waspadalah terhadap potensi terjadinya tanah longsor.
Antisipasi sesudah gempa:
- Periksa bahaya kebakaran. Mungkin bisa terjadi di dapur Anda karena tabung gas yang Anda miliki atau karena rusaknya jalur pipa gas. Jika berhubungan dengan tabung gas, segera cabut regulator gas. Sedangkan, untuk menghindari korsleting listrik, segera matikan listrik rumah Anda dari kotak utama.
- Segera evakuasi anak-anak, wanita, dan lanjut usia ke tempat yang lebih aman. Jangan mendekati bangunan atau tiang listrik yang berpotensi rubuh.
- Sebisa mungkin gunakan sepatu. Pengunaan sepatu menghindarkan Anda dari pecahan puing atau kaca yang bisa melukai kaki.
- Cari informasi dari aparat yang berwenang untuk memantau keadaan terkini.
- Hindari melanjutkan mengemudi jika sedang berada di jalanan. Ini dilakukan supaya jalanan tetap aman untuk kendaraan darurat, seperti ambulans atau mobil pemadam kebakaran.
- Jika Anda memegang ponsel dan masih bisa digunakan, segera hubungi saudara untuk mengabari kondisi Anda. Selain itu, sebisa mungkin hubungi kantor polisi, rumah sakit, dan ambulans.
Bagi masyarakat di daerah rawan gempa, waspadalah terhadap adanya gempa susulan yang masih mungkin akan terjadi, dan berlindunglah di tempat yang paling aman. Selalu cari informasi yang akurat dan tetap tenang agar tidak termakan hoaks yang mengeruhkan suasana.
[RVS]