Antibiotik adalah salah satu jenis obat yang paling umum untuk mengobati berbagai penyakit.
Namun, seringkali banyak dari masyarakat menggunakan obat antibiotik tanpa resep dokter untuk penyakit apapun.
Padahal, antibiotik merupakan obat khusus, dan bukan ditujukan untuk mengatasi penyakit seperti batuk, hingga pilek yang disebabkan oleh virus.
Tim redaksi KlikDokter sempat berbincang dengan dr. Dyah Novita Anggraini untuk membahas peran antibiotik dalam dunia kesehatan, mulai dari manfaat hingga efek sampingnya.
Berikut adalah informasi lengkap tentang obat antibiotik yang perlu kamu tahu.
Apa Itu Obat Antibiotik?
Antibiotik adalah obat khusus yang digunakan untuk mengobati penyakit akibat infeksi bakteri.
Antibiotik bukan obat umum yang bisa dipakai untuk mengatasi berbagai jenis penyakit, termasuk tidak efektif untuk melawan infeksi virus, seperti flu, pilek, atau COVID-19.
Antibiotik juga merupakan obat keras yang perlu resep dokter. Jika digunakan dengan dosis yang tidak tepat atau berlebihan untuk mengatasi infeksi virus, hal ini dapat menyebabkan resistensi antibiotik.
Artikel Lainnya: Fakta Tentang Antibiotik yang Anda Perlu Tahu
Jenis-Jenis Antibiotik
Dilansir dari NHS UK, ada ratusan jenis obat antibiotik dengan merek yang berbeda. Namun, sebagian besar dapat dikelompokkan ke dalam jenis antibiotik berikut ini:
1. Penisilin
Jenis antibiotik yang termasuk ke dalam Penisilin adalah amoksisilin, ko-amoxiclav, flukloksasilin, dan fenoximetilpenicilina.
Penisilin digunakan untuk mengobati berbagai infeksi, termasuk infeksi kulit, infeksi dada, dan infeksi saluran kemih.
2. Sefalosporin
Antibiotik yang termasuk ke dalam jenis Cephalosporins adalah Cefaclor, Cefadroxil, Cefdinir, Cephalexin, hingga Cefprozil.
Sefalosporin digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi, namun biasanya dipakai untuk mengobati infeksi yang lebih serius, seperti sepsis dan meningitis.
3. Aminoglikosida
Jenis antibiotik yang termasuk ke dalam golongan Aminoglikosida adalah gentamisin, tobramisin, dan amikacin.
Jenis antibiotik ini cenderung hanya digunakan di rumah sakit untuk mengobati penyakit yang sangat serius seperti sepsis.
Ini karena Aminoglikosida dapat menyebabkan efek samping yang serius termasuk gangguan pendengaran dan kerusakan ginjal.
Obat ini dapat diberikan lewat suntikan atau obat tetes untuk menyembuhkan beberapa infeksi, seperti infeksi telinga dan mata.
4. Tetrasiklin
Antibiotik yang termasuk jenis Tetrasiklin adalah seperti tetrasiklin, doksisiklin, dan lymecycline.
Tetrasiklin dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi, namun umumnya digunakan untuk mengobati jerawat dan rosacea.
5. Makrolida
Antibiotik yang termasuk ke dalam jenis Makrolida di antaranya adalah seperti azitromisin, eritromisin, dan klaritromisin. Obat ini berguna untuk mengobati infeksi paru-paru dan dada.
6. Fluoroquinolones
Antibiotik yang termasuk ke dalam jenis Fluoroquinolones adalah ciprofloxacin dan levofloxacin.
Ini merupakan jenis antibiotik yang bisa digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi, terutama infeksi saluran pernapasan dan saluran kemih.
Artikel Lainnya: Pengaruh Antibiotik terhadap Kesuburan
Manfaat dan Kegunaan Antibiotik
Antibiotik memiliki manfaat yang besar dalam dunia medis ketika digunakan dengan benar. Berikut beberapa manfaat utama dari obat antibiotik untuk menyembuhkan penyakit:
Mengobati Infeksi Bakteri
Fungsi utama antibiotik adalah untuk mengatasi infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, dan sepsis.
Mencegah Infeksi Setelah Operasi
Antibiotik sering digunakan sebelum dan setelah operasi untuk mencegah infeksi yang dapat timbul selama atau setelah prosedur medis.
Mengatasi Infeksi Kulit
Beberapa antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi kulit seperti selulitis atau impetigo.
Mengatasi Infeksi Saluran Pernapasan
Beberapa jenis antibiotik bisa digunakan untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan bagian bawah, seperti bronkitis atau pneumonia.
Artikel Lainnya: Manfaat Penggunaan Antibiotik Profilaksis untuk Perawatan Gigi
Dosis Penggunaan Obat Antibiotik
Dosis penggunaan antibiotik sangat penting untuk memastikan efektivitas pengobatan dan mencegah resistensi antibiotik.
Dosis pemberian antibiotik bergantung pada jenis, berat badan pasien, dan jenis infeksi yang diobati.
Dalam semua kasus, sangat penting untuk mengikuti petunjuk dokter atau petugas kesehatan yang meresepkan antibiotik.
Jangan pernah mengubah dosis atau menghentikan pengobatan lebih awal tanpa persetujuan dokter.
Antibiotik juga harus dihabiskan. Penting untuk menyelesaikan seluruh resep antibiotik yang telah direkomendasikan oleh dokter, bahkan jika gejala penyakit sudah mereda atau hilang.
Menghentikan pengobatan terlalu dini dapat menyebabkan bakteri yang tersisa menjadi resisten terhadap antibiotik, sehingga pengobatan akan menjadi lebih sulit di masa depan.
Artikel Lainnya: Mengapa Penisilin dan Antibiotik Golongan Sulfa Rentan Picu Alergi?
Cara Mengatasi Resistensi Antibiotik
Resistensi antibiotik adalah perubahan kemampuan bakteri yang menjadi kebal terhadap antibiotik.
Resistensi ini terjadi karena sifat bakteri di dalam tubuh berubah, sehingga tidak lagi dapat dimatikan atau dibunuh oleh zat tertentu.
Akibatnya, kemampuan obat antibiotik menjadi melemah atau malah hilang. Bakteri yang resisten terhadap antibiotik tidak akan terbunuh oleh antibiotik, lalu berkembang biak dan menyebar sehingga menjadi lebih berbahaya.
Untuk mengatasi resistensi antibiotik, beberapa langkah yang dapat diambil adalah:
Menggunakan Antibiotik dengan bijak
Antibiotik hanya harus digunakan ketika benar-benar diperlukan dan hanya dengan resep dokter.
Jangan berbagi Antibiotik
Tidak boleh berbagi antibiotik dengan orang lain atau menggunakan antibiotik yang telah ditentukan untuk orang lain.
Vaksinasi
Meningkatkan upaya vaksinasi dapat membantu mencegah beberapa infeksi yang memerlukan antibiotik.
Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan dapat membantu mencegah penyebaran infeksi dan penggunaan antibiotik yang tidak perlu.
Efek Samping Konsumsi Antibiotik
Efek samping ringan yang umum terjadi dari penggunaan obat antibiotik meliputi:
- Diare
- Mual dan muntah
- Pusing
- Ruam
- Infeksi jamur
Namun, beberapa orang mungkin akan mengalami reaksi alergi ketika mengonsumsi penisilin, sefalosporin, atau antibiotik jenis lain.
Jika kamu mengalami gejala alergi, segera berkonsultasi pada dokter. Antibiotik adalah obat yang sangat berharga dalam dunia medis, tetapi penggunaannya harus bijak.
Masyarakat harus memahami bahwa antibiotik bukan obat untuk semua penyakit, terutama penyakit virus.
Dosis dan durasi penggunaan antibiotik harus juga diikuti sesuai petunjuk dokter, dan pengobatan harus diselesaikan sepenuhnya, bahkan jika gejala penyakit sudah mereda.
Jika kamu ingin berkonsultasi lebih lanjut pada dokter seputar penggunaan obat antibiotik, kamu bisa chat dokter di aplikasi KlikDokter.
Kamu juga bisa beli obat bebas dan suplemen kesehatan di KALStore. Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga.
- Cleveland Clinics. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/16386-antibiotics. 2024
- Drugs. https://www.drugs.com/article/antibiotics.html. 2024
- NHS UK. https://www.nhs.uk/conditions/antibiotics/. 2024