Sebagian besar orang mengaitkan malanutrisi dengan kekurangan gizi. Padahal malanutrisi juga bisa berwujud kelebihan gizi.
Gizi berlebih terjadi ketika pemasukan kalori dan energi tidak seimbang dengan yang dikeluarkan. Kondisi ini bisa pula disebabkan terlalu banyak mengonsumsi zat gizi tertentu, seperti protein atau lemak.
Ada sejumlah faktor yang bisa membuat seseorang memiliki gizi lebih, seperti genetik, aktivitas fisik, tingkat sosial ekonomi, kurangnya pemahaman soal asupan bergizi seimbang, serta kebiasaan sering mengonsumsi makanan serba instan.
Kelebihan gizi pada seseorang dapat memicu overweight maupun obesitas. Perlu dipahami bahwa overweight tidak sama dengan obesitas. Overweight adalah kelebihan berat badan, sedangkan obesitas adalah penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh yang dapat mengganggu kesehatan.
Artikel lainnya: Ketahui Status Gizi Anak Anda dan Cara Menghitungnya
Selain menyebabkan overweight dan obesitas, akibat kelebihan zat gizi bisa menimbulkan sederet gangguan kesehatan di bawah ini.
1. Gangguan Metabolisme
Dampak kelebihan gizi bisa meningkatkan jumlah lemak di dalam tubuh. Kondisi ini bisa mengubah metabolisme lemak dan gula dalam skala besar.
Kelebihan gizi yang dialami anak-anak maupun orang dewasa tidak selamanya baik. Bertubuh subur tidak menandakan kamu hidup makmur. Justru tubuh kamu berpotensi menjadi sarang penyakit.
2. Sumbatan Pembuluh Darah
Lemak-lemak yang ada di dalam tubuh akan membentuk plak di dalam pembuluh darah. Hal ini bisa memengaruhi aliran darah ke seluruh organ.
Apabila plak terlepas dan menyumbat organ jantung, serangan jantung pun bisa terjadi. Apabila plak menyumbat otak, maka hal ini menimbulkan stroke.
3. Diabetes
Konsumsi makanan dengan kalori berlebih dapat meningkatkan risiko kencing manis atau diabetes. Hal ini disebabkan hormon insulin yang berperan mengatur kadar gula dalam darah, tidak bekerja dengan semestinya.
Apabila berlangsung cukup lama, kondisi ini dapat menyebabkan diabetes dan menimbulkan berbagai komplikasi, baik pada pembuluh darah besar maupun pembuluh darah kecil. Pada gilirannya, akibat kelebihan gizi ini bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal, pembuluh darah otak, hingga gangguan fungsi penglihatan.
Artikel lainnya: Penyebab Prediabetes dan Diabetes Tipe 2 Sering Tidak Terdiagnosis
4. Gangguan Psikologis
Selain memicu penyakit yang membahayakan fisik, kelebihan gizi juga bisa mengganggu kondisi psikologis kamu. Soalnya, bertubuh besar dan gemuk bisa mengurangi rasa percaya diri.
Akibatnya, kamu berisiko menarik diri dari lingkungan sosial. Apabila dibiarkan, hal ini bisa memicu depresi.
Lalu, apa yang harus dilakukan jika ternyata kamu mengalami gizi lebih? Pertama, #JagaSehatmu dengan mengatur pola makan. Pola makan yang dianjurkan adalah 3 kali makan besar diselingi dengan 2 camilan.
Setiap kali kamu makan besar, kurangi jumlah karbohidrat yang masuk dan perbanyak sayuran, konsumsi makanan berprotein, dan tentu saja buah-buahan. Batasilah makanan manis, asin, dan berlemak.
Selanjutnya, coba untuk lebih rajin bergerak dan berolahraga, ya! Olahraga yang disarankan minimal 3 kali dalam seminggu, dengan durasi 30-40 menit per sesi.
Ketiga, kamu harus cukup minum air putih dan kurangi asupan kopi, teh, maupun alkohol.
Artikel lainnya: Penuhi Kebutuhan Gizi Seimbang dengan Panduan Piring Makan
Jadi, gizi berlebih tidak menunjukkan bahwa kamu hidup makmur, sehat, dan bahagia. Segala sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik, sama halnya dengan keadaan kelebihan gizi.
Justru, akibat gizi lebih memicu banyak penyakit yang mengintai. Mari terapkan pola hidup sehat mulai sekarang. Jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter gizi jika memang membutuhkan. Lebih praktis, pakai fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter aja!
(ADT/JKT)