Apakah Anda suka mengonsumsi ikan mentah? Jenis hidangan seperti ini kerap disajikan secara langsung tanpa dimasak terlebih dahulu, terutama di restoran Jepang yang terkenal dengan menu sashimi.
Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri dari KlikDokter, dalam bahasa Jepang, sashimi berarti potongan daging. Umumnya, menu ini menggunakan daging mentah, seperti salmon, tuna, atau gurita. Konsumsi ikan mentah memang dinilai sehat, namun, beberapa kalangan masih mengkritisi hal tersebut.
“Sayangnya, tak semua negara dapat menjamin keamanan ikan mentahnya. The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), bersama dengan US Food and Drug Administration, pada tahun 2017 mempertegas larangan mengonsumsi ikan mentah untuk ibu hamil, wanita yang sedang merencanakan kehamilan, dan ibu menyusui,” ujarnya.
Lebih lanjut, dr. Resthie menjelaskan bahwa larangan ini didasari atas kekhawatiran bahwa ikan mentah berisiko mengandung parasit yang membahayakan kesehatan.
Parasit berupa cacing Anisakis sp dapat dijumpai di dalam daging ikan mentah. Jika tertelan oleh manusia, bisa menimbulkan penyakit anisakidosis yang ditandai dengan nyeri perut hebat, mual, muntah, dan diare.
Akibat dari konsumsi ikan mentah
Dilansir dari CNN, selain cacing Anisakis sp yang telah dijelaskan di atas, ada pula Vibrio vulnificus, bakteri yang umum ditemukan di air laut pesisir. Jenis bakteri ini merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi.
Sebuah peristiwa mengejutkan pernah terjadi di Korea Selatan. Seorang pria berusia lanjut terinfeksi bakteri ini hingga menyebabkan lengannya diamputasi.
Lembaga Centers for Disease Center bahkan memperkirakan bahwa bakteri Vibrio vulnificus menyebabkan 205 kasus infeksi di Amerika Serikat setiap tahunnya. Beberapa kasus membutuhkan amputasi, dan 15-30 persen lainnya membutuhkan perawatan intensif.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) menyebutkan bahwa semakin populernya sashimi dan makanan laut mentah atau setengah matang lainnya turut berkontribusi pada peningkatan penyakit yang disebabkan oleh cacing anisakis nematoda.
Akibat makan ikan mentah
Tidak semua jenis ikan dan habitat laut bisa dikonsumsi dalam kondisi mentah. Oleh karena itu, berbagai pusat kajian kesehatan menyarankan agar semua orang hingga penyedia makanan mengenali jenis habitat laut yang aman dikonsumsi secara langsung sebelum disajikan pada khalayak.
Berbeda dengan Vibrio vulnificus, cacing anisakis menyerang dinding lambung serta usus hingga menimbulkan sakit perut, mual dan muntah. Beberapa orang bahkan mengalami komplikasi, termasuk perdarahan pada pencernaan, obstruksi usus dan peritonitis alias peradangan pada dinding bagian dalam perut.
Orang lain juga mungkin mengalami reaksi alergi, termasuk pembengkakan, ruam kulit atau bahkan anafilaksis yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan kehilangan kesadaran.
Meski infeksi akibat cacing anisakis tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain, studi kasus membeberkan bahwa setidaknya di Jepang terjadi sekitar 3000 kasus per tahun akibat infeksi cacing tersebut.
Tips aman makan ikan mentah
Food and Drug Administration di Amerika menyebutkan, ikan mentah baru dapat dikonsumsi dengan aman setelah dibekukan selama 12–24 jam. Cara ini terbukti efektif untuk menyingkirkan kontaminan berbahaya yang ada di dalam ikan.
“Cara lain yang juga dapat Anda lakukan untuk menghindari dampak buruk sashimi adalah dengan mengonsumsi sajian tersebut di restoran ternama. Sebab restoran-restoran besar dan ternama biasanya memiliki teknik pengolahan khusus, yang membuat sajian mentah bebas dari kontaminan berbahaya,” kata dr. Kartika Mayasari dari KlikDokter.
Anda gemar menyantap ikan mentah seperti yang ada pada menu sashimi? Selain memperhatikan hal-hal di atas, pastikan pula Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Karena pada dasarnya, apa pun yang dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan dampak buruk bagi kesehatan.
[NP/ RVS]