Anda pasti sudah tidak asing dengan obat parasetamol (asetaminofen). Jenis obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi sakit kepala ini dijual secara bebas, baik di warung maupun apotek.
Memang, parasetamol dapat secara efektif mengatasi keluhan nyeri intensitas rendah hingga sedang. Namun untuk mendapatkan manfaat ini, Anda wajib mengonsumsi parasetamol sesuai dosis yang dianjurkan.
Jika sembarangan, manfaat tersebut tidak akan bisa diraih. Malah, mengonsumsi parasetamol secara sembarangan dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hati.
Artikel Lainnya: Tidak Enak Badan, Bolehkah Minum Parasetamol setelah Obat Herbal?
Bagaimana Parasetamol Dapat Menyebabkan Kerusakan Hati?
Setelah masuk ke dalam tubuh, parasetamol akan menghasilkan metabolit bernama N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI). Dalam kondisi normal, zat ini akan diikat oleh glutathione dan diubah menjadi bentuk nontoksik.
Namun, pada kondisi di mana dosis parasetamol sangat besar, NAPQI akan terakumulasi dalam jumlah berlebih di dalam organ hati. Akibatnya, organ hati akan mengalami kerusakan, bahkan kematian.
Kondisi tersebut diistilahkan sebagai keracunan parasetamol. Selain akibat dosis berlebih, risiko terjadinya kondisi kerusakan hati akibat parasetamol juga bisa meningkat berkali-kali lipat jika Anda adalah orang dengan usia tua, telah mengalami penyakit hati sebelumnya, dan kebiasaan minum alkohol.
Artikel Lainnya: Apa Benar Kunyit Bisa Mengobati Kanker Hati?
Tanda-Tanda Kelebihan Parasetamol
Keracunan parasetamol dapat terjadi setelah konsumsi tunggal sejumlah besar parasetamol atau konsumsi berulang parasetamol dalam jumlah yang melebihi dosis yang dianjurkan.
Berbagai gejala yang dapat terjadi sebagai akibat keracunan parasetamol, antara lain:
-
Gangguan Saluran Cerna
Gangguan saluran cerna berupa mual dan muntah dapat terjadi sebagai akibat parsetamol berlebih. Gejala ini merupakan salah satu tanda awal dari adanya gangguan hati.
-
Tubuh Menjadi Kuning
Gangguan hati tingkat lanjut dapat menyebabkan tubuh berwarna kuning. Salah satu bagian tubuh yang terlihat kuning adalah kornea mata.
Semakin berat kerusakan hati, maka derajat kuning yang terjadi juga akan semakin besar.
-
Koma atau Penurunan Kesadaran
Pada keadaan keracunan parasetamol derajat berat, seseorang dapat mengalami penurunan kesadaran hingga koma.
Seseorang yang menggunakan obat lain seperti opioid juga dapat menunjukkan keluhan serupa.
Artikel Lainnya: Sering Minum Alkohol? Waspadai Sirosis Hati
Dosis yang Harus Dipatuhi
Guna menghindari efek samping akibat parasetamol, dosis yang dianjurkan adalah 4 gram (atau 75 miligram per kilogram) dalam 24 jam untuk pasien dewasa. Konsumsi apa pun yang melebihi anjuran tersebut dianggap sebagai overdosis.
Overdosis akut tunggal didefinisikan sebagai konsumsi lebih dari 4 gram (atau lebih dari 75 miligram per kilogram) parsetamol dalam periode di bawah 1 jam.
Hal ini biasanya terjadi dalam konteks penggunaan secara sengaja, untuk membahayakan keselamatan diri sendiri.
Sekali pun diklaim aman, Anda tetap harus berhati-hati saat mengonsumsi parasetamol. Hindari konsumsi melebihi dosis anjuran agar Anda tidak mengalami efek samping merugikan akibat parasetamol berlebihan.
Berkonsultasilah dengan dokter bila keluhan terus berlanjut atau Anda mengalami gejala kerusakan hati. Untuk deteksi dini, Anda juga bisa memanfaatkan layanan LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
(NB/AYU)